Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

101 Tahun Tanpa Khilafah, Aktivis Islam Kenya: Kapitalisme Adalah Sistem Setan dan Korup! Dunia Sudah Jemu



TintaSiyasi.com -- Menyikapi 101 tahun umat Islam hidup dalam naungan kapitalisme tanpa adanya khilafah, Aktivis Islam Kenya Saad Abu Bakar menyatakan bahwa kapitalisme adalah sistem setan dan korup yang dunia kini sudah jemu dengannya. 

“Ideologi kapitalisme adalah sistem setan dan korup. Seluruh dunia sudah merasakan jemu dengannya. Kapitalisme yang hanya membawa kemalangan hidup dan peningkatan angka kemiskinan di dunia,  baik Muslim dan non-Muslim," ujarnya kepada TintaSiyasi.com, Selasa (22/02/2022). 

Menurutnya, situasi genting kapitalisme di tahun 2008 lalu adalah bukti terbesar jatuhnya kapitalisme. Kemudian diperparah dengan pukulan pandemi Covid-19 yang membawa resesi ekonomi global. 
 
“Kegentingan ekonomi global di tahun 2008 adalah salah satu bukti terbesar jatuhnya kapitalisme. Kemudian, muncul kisah virus corona yang tentu saja sekali lagi membongkar kerapuhannya. Bukan hanya pada sistem tetapi semua rezim-rezimnya. Hal ini sesuai fakta bahwa corona menimbulkan resesi ekonomi,” ungkapnya. 

Oleh karena itu, ia menyatakan pentingnya kehadiran sistem alternatif di dunia yang tidak hanya kuat secara institusi, melainkan juga secara intelektual dalam kepemimpinan.

Peran kaum intelektual Muslim, kata Saad, sangatlah penting dalam membawa kebangkitan dan perubahan dunia khususnya umat Islam. Para intelektual Muslim harus melibatkan dan bersedia mengorbankan dirinya dalam perjuangan menegakkan sistem Islam, khilafah yang sesuai dengan metode kenabian. 

“Peran kaum intelektual Muslim sangat penting, karena bagian dari umat. Sungguh, mereka harus ikut secara praktis dan mengorbankan diri mereka untuk perjuangan yang mengikuti metode Nabi Muhammad SAW,” katanya.
 
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh kaum intelektual Muslim untuk terlibat dalam perjuangan menegakkan kembali Khilafah Rasyidah yang kedua disebutkan oleh Saad di antaranya adalah bicara di hadapan publik dengan posisi yang jelas, mengajak mereka yang terkontaminasi pemikiran Barat untuk mengubahnya secara ideologis. Misalnya, diskusi yang sifatnya konstruktif.

“Mereka (kaum intelektual Muslim) harus ikut serta memberi pengaruh kepada orang-orang yang memiliki kekuatan secara kelompok (partai) yang ada di negeri Muslim. Dalam opini saya ini dapat diraih dengan membangun diskusi intelektual, konfrensi, dan simposium,” tuturnya. 

Ia yakin bahwa keruntuhan kapitalisme adalah sesuatu yang memang sudah ditakdirkan dan kembalinya Khilafah Rasyidah yang dijanjikan oleh Allah SWT adalah suatu keniscayaan. Namun, umat Islam seluruhnya juga harus berjuang untuk mengubah kondisi/situasi hari ini. 

“Tidak cukup hanya dengan menunggu khilafah sendiri atau mengubah cara hidup kita dengan berdoa atau mengatakan cukuplah berdoa dan menunggu kedatangan Imam Mahdi untuk menegakkannya,” jelas dia. 

Dengan demikian, ia menegaskan bahwa takdir keruntuhan kapitalisme dan upaya perjuangan umat Islam menegakkan kembali khilafah adalah dua hal yang pasti. 

“Inilah kenapa kapitalisme ditakdirkan ambruk, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis riwayat Ahmad yang mengindikasikan bahwa setelah kepemimpinan raja-raja yang diktator seperti sekuler-kapitalis, umat Islam akan kembali menyaksikan datangnya kebangkitan Khilafah Rasyidah dengan izin Allah SWT. Namun, Allah juga berfirman dalam Surah Ar-Ra’du: 11. Inilah  waktu yang tepat bekerja sama dengan Hizbut Tahrir untuk kemuliaan dakwah menegakkan kembali Khilafah Rasyidah yang kedua,” pungkasnya.[] M. Siregar

Baca Juga

Post a Comment

1 Comments

  1. Maa sya Allah semoga makin banyak yg menyuarakan tegaknya syariat islam

    ReplyDelete