Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Karena Mencontoh AS, Radikalisme Dihubungkan dengan Islam

TintaSiyasi.com -- Radikalisme dikaitkan dengan agama Islam dinilai Pakar Hukum Pidana Dr. Muhammad Taufiq S.H., M.H diakibatkan karena Indonesia mencontoh Amerika Serikat (AS).

“Kalau kemudian radikalisme ini dihubungkan dengan Islam, saya pikir pemahaman tokoh-tokoh politik Indonesia ini mencontoh AS, mencontohnya telat,” ungkapnya dalam acara Perspektif PKAD: Radikalisme dan Khilafah, di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Ahad (6/3/2022).

Ia mengatakan, pada tanggal 14 Desember 2021, AS mengesahkan rancangan undang-undang memerangi islamofobia. “Artinya sebagai sebuah negara demokrasi yang memandang sebuah persoalan dengan kaca mata ilmiah sudah menciptakan RUU Islamofobia dan ini bukan pertempuran yang mudah RUU yang digagas dari partai demokrat tgl 14 Desember 2021 dalam pemungutan suara menghasilkan komposisi suara sangat tipis 2019 menyatakan setuju dengan RUU Islamofobia 212 menolak artinya ada satu perubahan pola pikir,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, radikalisme dihubungkan dengan Islam puncaknya pada saat World Trade Center (WTC) tahun 2001 dimulai dari AS. 

“AS memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Kita harus tahu bahwa AS memiliki kemajuan sebagai negara dengan penduduk dengan tentara paling kuat dan menghegemoni hampir semua negara yang mempunyai potensi minyak. Ketika tahun 1990, 2000 memposisikan semua negara Islam yang anti AS disebutnya menyokong terorisme Iran, Irak, termasuk di dalamnya Afghanistan,” paparnya. 

“Jadi, sekali lagi pemahaman yang dipersempit di Indonesia terorisme, radikal dan itu Islam itu semata-mata karena komoditas saja tidak ada alasan ilmiah, alasan historinya tidak ada apalagi alasan akademisnya tidak ada (dan) tidak nyambung,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments