Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wabah ‘Zombie’ di Amerika, Kengerian Luar Biasa Buah Paham Liberalisme

Tintasiyasi.com -- Media sosial tengah dihebohkan dengan viralnya video yang memperlihatkan pemandangan begitu mengerikan. Pasalnya, orang-orang di pinggir jalanan Kota Kansington Avenue  Philadelphia (AS), terlihat layaknya zombie yang sedang berjalan. Diketahui mereka merupakan para pecandu narkoba yang mengonsumsi obat Tranq atau Xylazine nama medisnya. Obat ini biasanya digunakan oleh para pecandu narkoba untuk meningkatkan efek kokain, heroin, dan fentanyl. 

Mereka menyuntikkan Tranq atau  Xylazine tersebut ke tubuhnya yang membuat tampak tak sadarkan diri, membungkuk, jongkok bahkan berdiri hingga terlihat berjalan terseret-seret.  Efek yang paling mengerikan tampak pada tubuh mereka yang penuh dengan luka terbuka menganga dan membusuk, hingga sebagian mereka harus berujung diamputasi bahkan mati.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) sendiri tidak menganjurkan penggunaan obat tersebut untuk manusia, karena Tranq atau Xylazine sendiri merupakan obat yang digunakan oleh kedokteran hewan sebagai penenang dan pereda nyeri hewan sejenis kuda, anjing, sapi hingga kucing.

Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa Kota Philadelphia terkenal sebagai pasar terbuka untuk aktivitas jual beli narkoba, dan narkoba Tranq sendiri menjadi favorit karena sangat mudah didapat dan harganya yang relatif murah.

Selain tingkat pecandu narkoba yang tinggi, wilayah tersebut juga terkenal tinggi tingkat kejahatan,  praktik prostitusi, juga tempat berkumpulnya para tunawisma dengan komunitasnya yang terus berkembang.  Jarum suntik dan sampah yang berserakan di sepanjang jalan semakin menambah kumuh dan mengerikan pemandangan.

Pemerintah Amerika sendiri mengaku kewalahan dan tidak mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di sana. Pemerintah Amerika hanya sekadar memantau dan mengamankan apabila terjadi tindak kriminal saja.

Kengerian ini juga sudah diterima informasinya oleh pihak berwenang di Indonesia. Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol. Jayadi, menjelaskan peredaran narkoba 'Zombie' belum terdeteksi berada di Indonesia. Ia juga meminta masyarakat lebih waspada akan obat bius hewan ini sebagai antisipasi terjadi wabah serupa yang terjadi di Amerika Serikat (medcom.id).

Pemerintah Indonesia sendiri menganggap cukup siap untuk melakukan antisipasi bila wabah zombie menimpa atau menjangkit Indonesia. Namun, apakah kita cukup percaya diri bahwa di negeri ini tidak akan ada kasus sejenis yaitu wabah narkoba zombie?

Kita tahu bahwa kasus penyalahgunaan obat terlarang atau narkoba sesungguhnya wabah global. Meskipun berbagai cara telah dilakukan, mulai dari memperbanyak lembaga-lembaga yang menangani kasus narkoba, menangani korban-korbannya, kemudian ada pihak berwenang yang dianggap dapat menanggulangi peredaran atau distribusi, serta penjualan narkoba. Sayangnya dari berbagai macam penanganan tersebut, kita tidak cukup bisa berharap hal ini akan menjadi solusi tuntas.

Lalu apa sebenarnya akar masalah ini? Jika dilihat kengerian yang terjadi di Amerika, akar masalahnya:

Pertama, karena kebebasan masih menjadi pijakkan dalam berperilaku. Tentu saja negara-negara Barat seperti Amerika dan negara-negara di Eropa, merupakan contoh dan pemenang-pemenangnya yang terus mengampanyekan gaya hidup kebebasan atau liberal. Baik itu kebebasan berperilaku ataupun kebebasan memiliki. Atas nama HAM mereka merasa bebas mengonsumsi narkoba dengan segala risikonya.  Kemudian atas nama kebebasan pula pemerintah tidak bisa membatasi atau menghentikan peredaran zat-zat berbahaya tersebut. 

Kedua, kehidupan penuh kehampaan. Di negara-negara Barat bahkan di negeri kita sendiri kehidupan makin hari makin mengejar sesuatu yang tidak mungkin dikejar, pada akhirnya kehidupan yang dialami oleh manusia ini adalah kehidupan yang penuh kehampaan.

Bagaimana tidak, sistem hari ini (sistem kapitalis) diterjemahkan dalam bentuk tersedianya hal-hal yang bersifat materialistik, tujuan hidup adalah dengan terpenuhinya segala yang bersifat materi, seperti menjadi terkenal dengan popularitas tertinggi, mendapatkan harta dalam jumlah sangat besar, mendapatkan kenikmatan-kenikmatan fiskal yang semua ukurannya dibuat oleh hawa nafsu manusia itu sendiri. 

Kita saksikan ada orang yang tidak mungkin mengejar popularitas yang ia impikan, ada para kaum perempuan yang mengejar body goals yang gagal ia dapatkan. Ditambah lagi kehidupan keluarga yang hancur akibat paham kebebasan, dan selalu ada kompetisi.

Ditambah sistem ekonomi kapitalis yang menciptakan kebutuhan yang makin hari makin sulit didapatkan, sehingga kehidupan terasa penuh dengan beban dan tekanan. Maka, atas nama untuk melepaskan diri atau mengurangi tekanan hidup, mengalihkan diri dari segala beban tuntutan hidup, menghilangkan stres, depresi, atau untuk memunculkan kreativitas, mereka masuk atau terjerat narkoba yang mudah mereka dapatkan.

Ketiga, lemahnya penegakkan hukum maupun sangat rendahnya sangsi hingga tidak mampu membuat jera orang-orang yang berhubungan dengan narkoba seperti pemakai, pengedar, hingga bandar yang meskipun dihukum masih bisa menjalankan bisnis haramnya karena banyak pihak yang melindunginya. Dan ini tidak bisa diselesaikan dengan solusi tunggal, harus solusi yang menyeluruh.

Semestinya, kasus wabah zombie yang ada di Amerika menjadi hal yang sangat kita takuti dan harus kita hindari. Karena tidak menutup kemungkinan hal serupa akan terjadi di negeri ini, kalau kita tidak segera mengakhiri wabah atau pandemik kerusakan sistem karena berlakunya hukum-hukum sekuler dan gaya hidup liberal.  

Hanya sistem Islam dengan seperangakat aturan-aturanya yang akan mampu menghalangi penyebaran kebebasan, karena setiap perilaku manusia terikat pada aturan Sang Pencipta. Tujuan hidup di dalam Islam telah ditentukan oleh syari'at bahwa Allah memerintahkan manusia untuk memanfaatkan semua yang telah Allah ciptakan di dunia untuk kebahagiaan manusia, yaitu dengan menggunakannya sesuai petunjuk Allah dan menghambakan diri kepada Allah sebagai tujuan hidupnya. 

Dari sini juga kita akan mendapati sistem sanksi yang tegas dalam Islam yang bersumber dari Sang Maha Pencipta yang tidak bisa berkompromi dengan hawa nafsu manusia dan kepentingan ekonomi yang dimiliki segelintir pihak. Di dalam Islam setiap yang memabukkan dan yang melemahkan akal haram hukumnya, dan narkoba termasuk dalam zat yang bisa membahayakan akal serta melemahkan akal yang dapat menciptakan berbagai kriminalitas. 

Maka, Islam memberi sangsi tegas untuk siapa pun yang berhubungan dengan narkoba, bukan hanya yang mengonsumsi, tapi perantara, pengedar, bandar, juga pihak-pihak yang mem-backup aktivitas ini. Semuanya akan mendapatkan sanksi tegas sesuai kejahatan yang mereka perbuat.[]

Oleh: Leni
(Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments