Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Berkuasa kok Tidak Dipercaya?

Tintasiyasi.com -- Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi membeberkan bahwa kepercayaan publik terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan partai politik masih rendah (Kompas.com, 2/7/2023).

Tentu saja hal itu terjadi. Sebab, seperti yang sudah jelas, bahwa di dalamnya banyak terjadi permainan kotor. Seperti terjerat korupsi, jatuh-menjatuhkan, juga bekerja untuk rakyat hanya ketika maraknya kampanye. Bekerja untuk kepentingan kampanye, bukan rakyat.

Maka, yang termindset di kepala masyarakat adalah ‘partai politik merupakan pekerjaan kotor’. Jadi kenapa harus percaya kepada oknum-oknum yang pekerjaannya kotor?

Pandangan ini muncul sebab sistem saat ini, yang mana asasnya adalah asas manfaat. Yang kaya yang kuasa. Boleh mencari keuntungan sebebas-bebasnya. Karena asas tersebut, kursi pemerintahan jadi ajang untuk mencari cuan, beserta partai politik yang tidak terlepas darinya. Bagaimanapun caranya. Sekotor apapun prosesnya.

Kekuasaannya dijalankan bukan demi rakyat, tapi demi kepentingan. Lalu kapan dan dapatkah persoalan ini selesai?

Sebagaimana yang sudah dipaparkan di atas bahwa sistem inilah penyebab persoalan tersebut, maka persoalan itu akan selesai Ketika sistem yang dianut bukanlah sistem kapitalisme-sekulerisme ini, juga bukan sistem yang asasnya serupa.
Sistem pengganti yang tepat adalah sistem Islam.

Mengapa Islam?

Dalam Islam, Pemerintahan termasuk pegawai negara bukan sebagai wadah kekuasaan atau untuk mencari keuntungan materi semata. Jalan kerja pemerintahan itu murni untuk stabilitas kehidupan bernegara, stabilitas jalannya aturan di wilayah kekuasaannya.

Pengembanan Amanah dalam pemerintahan Islam itu merupakan kewajiban. Jika menyeleweng, ia kena sanksi. Misalkan seorang pegawai korupsi, ia pasti dihukum sebab korupsi merupakan larangan dalam Islam, haram.

Pengemban Amanah dalam pemerintahan Islam juga bukan dijalankan semata-mata karena mengikuti aturan atau formalitas, namun yang utama adalah takut kepada Allah, menaati apa yang Allah aturkan. Maka negara beserta oknum-oknum yang menjalankannya mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat, sebab itu tadi, semuanya digantungkan kepada Allah dan aturan-Nya.
 
Perlu dipahami bahwasanya partai politik dalam islam adalah usaha untuk menghidupkan kehidupan Islam di masyarakat. Jadi parpol bukan identik dengan tahta atau pekerjaan kotor. Dari segi ini, kepercayaan masyarakat tak perlu dipertanyakan.

Maka solusi tuntas bagi persoalan ini (ketidakpercayaan masyarakat terhadap DPR/pemerintah) adalah Islam. Mari tegakkan hukum Islam dengan menegakkan institusi Islam, kemudian raih rahmat untuk seluruh alam. Wallahu'alam bishshawab.[]

Oleh: Tsaqifa Muzhafaroh
(Aktivis Muslimah)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments