Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bantuan Modal, Mampukah Tuntaskan Kemiskinan?

TintaSiyasi.com -- Masalah kemiskinan masih menjadi PR negeri ini. Berbagai cara sudah ditempuh untuk menyelesaikan problem kemiskinan ini namun tak kunjung selesai. Jurus baru yang akan dijalan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan modal.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan 16 juta perolehan nasabah pada tahun ini (2023). Hal itu dikemukakan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi (Kompas.com/2023/05/27).

Bantuan modal untuk UMKM diklaim membantu mengentaskan kemiskinan. Dengan percaya diri,  pemerintah mengatakan bahwa dengan memberikan bantuan modal dapat mengurangi angka kemiskinan di negri ini. 

Dikutip dari KOMPAS.com - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi mengatakan, pihaknya optimis dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Sebab sebesar 47 persen masyarakat miskin di Indonesia yang telah keluar dari status tersebut kebanyakan mendapatkan bantuan modal dari PNM untuk membangun usaha. 
(Kompas.com/2023/05/27)

Padahal faktanya, UMKM pun menghadapi banyak persoalan untuk dapat bertahan dalam situasi seperti ini. 

Solusi ini jelas tidak menyelesaikan akar masalah kemiskinan di Indonesia, karena faktanya kemiskinan yang terjadi bersifat sistemik. Solusi tambal sulam seperti ini tak akan mampu mengentaskan kemiskinan dengan tuntas. 

Modal yang diberikan kepada masyarakat miskin tidak dapat memberikan peluang usaha, melainkan modal tersebut hanya mampu menopang kebutuhan pokok mereka dalam beberapa hari. Faktanya masyarakat yang mampu mengelola modal dari pemerintah adalah mereka yang memang dari awal sudah memiliki usaha. Namun bagi rakyat yang benar benar miskin tidak akan dapat memanfaatkan modal tersebut untuk usaha. Karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka saja sudah cukup kesulitan.

Kemudian banyak rakyat miskin yang tidak mendapat bantuan tersebut. Sebab dalam mengurus modal UMKM juga membutuhkan persyaratan yang menyulitkan rakyat kecil untuk memenuhi nya. 

Kemiskinan adalah problem kompleks yang berakar dari penerapan sistem politik ekonomi yang asasnya rusak. Sehingga memproduksi berbagai kerusakan. Sistem ini tidak lain adalah sistem kapitalisme neoliberal yang tegak di atas asas sekularisme dan diusung negara-negara adidaya, lalu dipaksakan penerapannya ke negeri-negeri lainnya termasuk negeri negeri kaum muslimin.

Satu-satunya cara untuk menuntaskan kemiskinan adalah dengan mengganti secara keseluruhan sistem yang diterapkan dan membandingkan dengan sistem yang dapat menandinginya dalam menyelesaikan problem. Dan kemudian akan mengarah pada penerapan sistem paripurna yang anti gagal dalam menyelesaikan setiap permasalah yaitu sistem islam yang mulia. 

Islam akan menyelesaikan kemiskinan dengan menghapuskan sistem ekonomi riba dan menerapkan politik ekonomi syari'ah. Politik ekonomi Islam dengan paradigma ruhiyah yang mendasarinya, mewajibkan negara atau penguasa memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya secara orang per orang.

Negara dengan segala modal kekayaan yang ada dan ditetapkan syara', wajib menciptakan situasi yang kondusif bagi setiap laki-laki untuk bekerja hingga dia dan keluarganya bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Pada saat yang sama, negara akan menjamin kehidupan rakyat yang lemah, sekaligus menjamin kebutuhan kolektif, seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan bagi seluruh rakyatnya dari pengelolaan harta kekayaan milik mereka.

Islam memiliki mekanisme yang jelas untuk  mengentaskan kemiskinan dan menjadikan Negara  sebagai pihak yang memiliki peran sentral untuk menyelesaikannya.
Penerapan Islam kafah adalah satu keniscayaan. Wallahu a'lam bishshawwab.

Oleh: Yusniah Tampubolon
(Aktivis Muslimah)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments