TintaSiyasi.com -- Negeri Zamrud Khatulistiwa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah merupakan karunia Sang Maha Pencipta. Tak hanya itu, penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam memiliki sejarah peradaban yang sangat luar biasa. Kehebatan dan kemuliaan peradaban umat manusia dimulai dari peradaban zaman para sahabat Rasulullah SAW. Nilai-nilai keluhuran Islam yang berlandaskan Al-Qur'an telah mencetak generasi unggul. Contohnya: Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, dan lain-lain.
Generasi Islam terus mengukir keunggulannya dari tahun ke tahun, bahkan dari abad ke abad. Sejarah emas mencatat nama Salahudin Al Ayyubi, Imam Al Ghazali, Syekh Abdul Qodir Al Jailani, dan lain-lain. Prestasi gemilang peradaban umat manusia yang berlandaskan syariat Islam kian benderang. Generasi Muhammad Al-Fatih pun tak ketinggalan menorehkan sejarah kemuliaan Islam. Sungguh, peradaban manusia yang unggul, hebat, luhur, dan beradab.
Kini peradaban kemuliaan umat manusia seakan hanya mimpi di siang bolong. Kapitalisme yang saat ini sedang mengikat umat, telah menodai dan mencederai peradaban manusia. Paham sekuler dan liberal telah mencoreng serta merusak peradaban generasi Islam saat ini. Berbagai kemaksiatan, kebodohan, kemiskinan, kezaliman, seakan tak terlepas dari para generasi muda zaman now.
Pergaulan bebas, zina, pacaran, tawuran, rendahnya akhlak, mencuri, hilangnya adab, narkoba, homoseks, miras, pelecehan, bully, dan lain-lain. Bahkan data para pelaku zina dan homoseks kian meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagaimana dilansir dari Tribun Jabar.id.bandung, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bandung yang meningkat paling banyak diakibatkan hubungan sesama jenis atau homoseksual dengan angka penderita sebanyak 29,26%. Menurut Kabid Penyediaan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Hanhan Siti Hasanah, "Setiap tahun di Kabupaten Bandung kasus HIV/AIDS meningkat."
Sungguh nyata, pembiaran komunitas penyuka sesama jenis telah terbukti meningkatkan risiko HIV. Jika negara tetap membiarkan, maka generasi akan terjerumus ke dalam bahaya besar. Bukan hanya karena serangan virus berbahaya akan tetapi kemaksiatan yang terus terjadi, bahkan di anggap hal sepele akan berakibat buruk di masa yang akan datang, yaitu rusaknya peradaban manusia.
Penerapan kapitalisme sekuler tengah menabung keburukan yang akan merusak bangsa. Generasi Nusantara dan seluruh generasi muda di dunia akan menjadi korban sistem kufur ini.
Sebagai umat Rasulullah SAW tentu kita tidak boleh tinggal diam. Keburukan dan keterpurukan generasi akan dapat kita hilangkan dengan penerapan sistem Islam secara kaffah. Peradaban umat manusia yang tinggi nan mulia akan kembali kita nikmati, seperti generasi Islam terdahulu. Masyarakat kita yang mayoritas beragama Islam akan dipahamkan kembali untuk senantiasa terikat kepada syariat Islam.
Seperti larangan melakukan zina. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: "Janganlah kalian mendekati zina sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan seburuk-buruk jalan" (QS. Al Isra : 23).
Begitu pula dengan kewajiban menutup aurat di dalam kitab suci Al-Qur'an yang artinya:
"Katakanlah kepada kaum wanita Mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa tampak pada diri mereka dan hendaklah mereka memakai kerudung (penutup kepala) hingga menutupi dada mereka" (QS. An - Nur : 31).
Bagi para pelanggar syariat Islam akan dikenai sanksi. Misalnya, para pelaku zina akan dicambuk 100 kali dan ada pula yang dirajam. Sanksi di bedakan antara pezina yang sudah menikah dan yang belum menikah. Seluruh sanksi yang diberlakukan akan menjadi penebus dosa dan pencegah kemaksiatan berulang kembali.
Maka seperangkat aturan yang tertuang di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah akan dapat menyelesaikan seluruh problematika umat manusia. Penerapan sistem Islam akan memberikan rahmat kepada seluruh umat manusia dan alam semesta. Di sinilah peran negara, sangat penting dan utama dalam memberantas homoseks dan seluruh kemaksiatan. Negara yang menerapkan sistem Islam pasti akan dapat menyejahterakan dan memakmurkan rakyatnya. Negara yang menerapkan sistem Islam akan dapat melindungi serta menjaga rakyatnya di dunia dan akhirat.
Sabda Rasulullah SAW: "Imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan bertanggung jawab (di hadapan Allah SWT) atas rakyat yang dia urus" (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: S.W. Retnani, S.Pd.
Pendidik Generasi dan Aktivis Dakwah
0 Comments