Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Saat Panas Matahari Memberikan Sinyal Kerusakan, Kita Harus Bagaimana?


TintaSiyasi.com -- Beberapa waktu terakhir ini cuaca terasa makin menyiksa dengan panas yang begitu menyengat saat memasuki pertengahan hari di Indonesia. Siswanto, Peneliti Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa negara-negara Asia di akhir bulan April mengalami suhu maksimum yang tinggi dan tidak biasa terjadi.¹ Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Negara ini tapi juga di beberapa negara Asia seperti Thailand, India, Cina, Laos, Myanmar dan Kamboja dengan panas ekstrem yang suhunya menembus lebih dari 400 celcius.²  Bahkan suhu Bangladesh sempat menembus diatas 500 celcius.³ Anomaly cuaca ini dinamakan dengan gelombang panas atau heatwave yaitu periode cuaca yang mana terjadi kenaikan suhu panas yang tidak biasa (suhu diluar rata-rata riwayat area tersebut) dan berlangsung selama setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih.⁴
 
Dampak dari gelombang panas ini tidak main-main. Di India terdapat 13 orang yang meninggal dunia disebabkan sengatan panas (heat stroke) di negara bagian Maharashtra, India Barat. Di Ahmedabad, Gujarat, cuaca yang begitu panas membuat jalanan aspal meleleh dan di Filipina hampir 150 anak sekolah menengah mengalami sengatan panas.⁵ Namun, menurut ahli, cuaca panas di Indonesia bukanlah termasuk gelombang panas (heat wave). Peneliti Klimatologi di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan bahwa Indonesia memiliki fenomena panas lain yang disebut dengan hot spells, yaitu saat suhu rata-rata berada diatas 280 celcius selama beberapa hari berturut-turut.⁶ Suhu panas ikut melanda beberapa daerah di Indonesia dan berdasarkan catatan BMKG suhu maksimum yang tercatat ada di Ciputat dengan lonjakan suhu mencapai 37,20 pada tanggal 17 April 2023 silam.⁷ 
 
Akan tetapi, walaupun Indonesia dikatakan tidak mengalami gelombang panas belum berarti Negara ini aman. Pemerintah dan masyarakat harus tetap waspada, karena bagaimanapun suhu di Indonesia memang meningkat. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dodo Gunawan mengatakan bahwa panas menyengat yang terjadi di Indonesia menandakan bahwa negara ini sedang bersiap menyambut musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung cukup lama.⁸  Hal ini seharusnya menjadi perhatian Bersama, terutama para pemangku kebijakan, untuk mempersiapkan negara dan juga masyarakat dalam menghadapi musim kemarau panjang mendatang. Ditambah lagi selain suhu panas yang menyengat, cuaca juga bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan deras. Fenomena seperti ini dinamakan perubahan cuaca ekstrem dan dapat memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan.⁹
 
Negara harus serius menyikapi masalah perubahan cuaca ekstrem ini serta bersiap dan mempersiapkan masyarakat melalui regulasi dan juga edukasi Langkah-langkah mitigasi dan adaptasi bencana sehingga bisa meminimalisir kerusakan dan juga korban jiwa. Gelombang panas memiliki dampak besar terhadap kehidupan, seperti sulitnya bekerja, mempengaurhi pertanian dan pemabngunan hingga meningkatnya resiko bencana alam. Pakar dari UGM, Dr. Emilya Nurjani, S.Si., M.S.i. mengatakan bahwa tidak adanya rencana untuk mengantisipasi cuaca ekstrem akan berdampak pada kerusakan bangunan, saran dan prasarana yang lebih luas lagi dan pastinya ini akan mempengauhi kestabilan ekonomi negara.¹⁰ Negara-negara yang belum pernah mengalami gelombang panas dan perubahan cuaca ekstrem ini yang akan lebih rentan karena mereka tidak punya pengalaman dan cenderung abai dalam menganitisipasi ancaman tersebut karena merasa aman dan baru bergerak setelah terjadinya bencana atau peristiwa tersebut.
 
Tidak bisa dipungkiri, meningkatnya frekuensi dan intensitas gelombang panas dan juga perubahan cuaca ekstrem ini adalah salah satu akibat dari perubahan iklim. Laporan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa pengggunaan bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas sebagai sumber utama perubahan iklim karena menyumbang lebih dari 75% emisi gas rumah kaca dan hampir 90% dari seluruh emisi karbon dioksida yang membuat bumi semakin panas. Kemudian adanya alih fungsi hutan untuk pertanian, pertambangan pemukiman dan industry juga menyumbang emisi karbon.¹¹ Eksploitasi besar-besaran lingkungan dan industry yang tidak sustainable semakin membuat bumi ini sekarat. Pada akhirnya lingkungan juga manusia itu sendiri yang menjadi korban dari keserakahan dan sifat oportunis ini. Ditambah saat ini kita berada ditengah-tengah arus kapitalisme yang menjadikan profit sebagai orientasi kehidupan. Maka keserakahan dan sifat oportunis itupun akhirnya difasilitasi dan mendorong industry-industri untuk terus berkembang dan melakukan produksi dengan mengeksploitasi sumber daya alam, karena memang kapitalisme membutuhkan produksi yang terus menerus untuk bisa tetap stabil.
 
Dari sini kita bisa melihat kebenaran firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 41, “Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia”. Bahwa rusaknya hidup manusia disebabkan karena manusia memperturutkan hawa nafsu dan jauh dari tuntunan fitrah.¹² Kerusakan yang terjadi di bumi disebabkan karena manusia mempersekutukan Allah dengan aturan-aturan yang tidak Dia turunkan. Manusia memilih menggunakan aturannya sendiri dan mencampakkan aturan Sang Ilahi untuk mengatur kehidupan dan lingkungannya berdasarkan pengamatan akalnya semata. Tidak melibatkan Allah didalam mengatur kehidupan dan menganggap setiap orang yang memiliki kekuasaan berhak untuk memiliki sumber daya yang berlimpah untuk dieksploitasi sesuai kehendaknya sendiri. Dan apa yang terjadi? Kerusakan lingkungan di seluruh penjuru dunia. Kekeringan, langkanya air bersih, mencairnya gunung es, merebaknya wabah penyakit, bencana alam, adalah sedikit dari dampak yang akan muncul dari perubahan iklim ini.
 
Lalu, apa yang bisa kita lakukan sekarang?
 
Untuk menjawab persoalan iklim yang begitu kompleks ini maka dibutuhkan solusi yang praktikal dan menyeluruhkarena terkait dengan banyak sektor. Dan hal ini tidak bisa dilakukan sendiri. Tidak cukup hanya individu saja yang bergerak. Karena disatu sisi seorang berjuang dengan melakukan gaya hidup zero waste, tapi disisi lain industry-industri besar dengan mudahnya menciptakan sampah-sampah produksi dan konsumsi yang menggunung tidak tersentuh. Maka karena itu masalah ini membutuhkan solusi skala besar dan mencakup seluruh lapisan masyarakat. Masalah ini membutuhkan regulasi sebagai backing untuk bisa menghentikan pengrusakan dan eksploitasi yang lebih jauh. Dan yang bisa mengeluarkan regulasi serta mempunyai kekuatan untuk menerapkannya hanyalah negara. Disini Islam bisa hadir sebagai solusi. Sebagai system kehidupan yang berasal daari Rabb pencipta alam semesta maka Islam mempunyai aturan yang sempurna dan menyeluruh.
 
Dalam islam, manusia tidak bisa seenaknya memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah ini. Ada aturan yang harus ditaati untuk bisa menjemput kebaikan bagi individu ataupun umat. Islam memandang bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah, maka perlu diatur sesuai dengan hukum Allah. Rasulullah bersabda, “Kaum muslimin berserikat dalam tiga perkara; air, api dan padang gembalaan”. Dari sini kita mengetahui bahwa sumber daya alam, apalagi yang jumlahnya terbatas, adalah milik umum. Tidak boleh dimiliki oleh individu, apalagi dieksploitasi. Sumber daya alam ini kemudian akan dikelola oleh Negara Khilafah untuk menjamin kepentingan masyarakat. Dan terkait pembangunan akan ada regulasi yang menjamin kelestarian lingkungan. Tidak bisa asal membangun saja, tapi harus diperhatikan kaidah-kaidah pembangunan juga AMDAL-nya. Semua dilakukan atas dasar keimanan kepada Allah yang menjadikan masyarakat dan pemimpinnya tunduk kepada aturan-aturan Islam. Maka dengan adanya negara khilafah, lingkungan akan terjaga, perubahan iklim pun perlahan bisa diperbaiki.
 
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf : 96). []


Oleh: Phihaniar Insaniputri
Aktivis Muslimah
 
 
Referensi:
1. Arif., Ahmad. 19 April 2023. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/04/19/asia-terpanggang-panas-ekstrem-suhu-tertinggi-indonesia-tercatat-di-ciputat. Diakses pada 6 Mei 2023.
2. cnnindonesia.com, 3 Mei 2023. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230501165222-199-943985/heatwave-cara-bumi-ingatkan-iklim-sedang-tak-baik-baik-saja. Diakses pada 4 Mei 2023.
3. Arbar., Thea Fathanah, 3 Mei 2023. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230503110203-4-434000/ngeri-gelombang-panas-picu-cuaca-bak-neraka-di-negara-ini. Diakses pada 4 Mei 2023.
4. bbc.com, 26 April 2023. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cnk0xyz0495o. Diakses pada 5 Mei 2023.
5. Zhuhri., Mohamad Farhan, 24 April 2023. https://mediaindonesia.com/humaniora/576431/asia-dilanda-gelombang-panas-akibat-perubahan-iklim-peneliti-waspadai-cuaca-sepanjang-2023. Diakses pada 4 Mei 2023.
6. Dewi., Intan Rakhmayanti, 5 Mei 2023. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230505183158-37-434899/cuaca-panas-mendidih-di-ri-bukan-heatwave-ini-penjelasannya. Diakses pada 6 Mei 2023.
7. Rachman., Arrijal, 26 April 2023. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230426090218-4-432307/ri-dilanda-cuaca-panas-ekstrem-ini-tanggapan-sri-mulyani. Diakses pada 6 Mei 2023.
8. bbc.com. 26 April 2023. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cnk0xyz0495o. Diakses pada 5 Mei 2023.
9. Savitri., Devita, 27 April 2023. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6693047/masa-cuaca-ekstrem-di-indonesia-ini-kata-pakar-ugm. Diakses pada 6 Mei 2023.
10. Savitri., Devita, 27 April 2023. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6693047/masa-cuaca-ekstrem-di-indonesia-ini-kata-pakar-ugm. Diakses pada 6 Mei 2023.
11. Supardi., Ahmad, 5 Mei 2023. https://www.mongabay.co.id/2023/05/05/gelombang-panas-dan-dampak-nyata-perubahan-iklim/. Diakses pada 8 Mei 2023.
12. tafsirweb.com. https://tafsirweb.com/7405-surat-ar-rum-ayat-41.html. Diakses pada 8 Mei 2023.
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments