TintaSiyasi.com -- Pada 17 Maret 2023 yang lalu, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, disambut oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong. Kedatangan orang No. 1 Republik Indonesia ini didampingi pula oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Presdir PT. Adaro Indonesia Garibaldi Thohir juga turut mendampingi rombongan ini, yang kemudian dikawal oleh Kapolda Kalimantan Selatan dan Kasrem 101/Antasari (Kontrasonline, 17/03/23).
Kunjungan ini serempak dengan agenda Muktamar Perdana Rabithah Melayu Banjar yang akan dihadiri oleh Presiden beserta rombongan, ini merupakan bentuk komitmen dukungan terhadap pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Portal Kab. Tabalong, 10/03/23).
Kabupaten Tabalong yang secara letak berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara disebut sebagai penyangga IKN, telah menarik perhatian pemerintah untuk membangun Tabalong sebagai persiapan menuju perpindahan IKN. Presiden Jokowi sendiri, dalam kunjungannya ke Pasar Tanjung, Kabupaten Tabalong, mengatakan bahwa Kabupaten Tabalong akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar IKN (Tvtabalong, 18/03/23).
Pertumbuhan super cepat yang dituntut kepada Kabupaten Tabalong dalam persiapannya sebagai gerbang penyangga IKN terlihat dalam berbagai program pemerintah Tabalong. Pembangunan ekonomi berbasis pariwisita, baik ekowisata maupun agrowisata, telah berkembang pesat di berbagai kecamatan di Tabalong. Pembangunan aspek ketenagakerjaan, infrastruktur, dan sebagainya pun kencang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Tabalong.
Pertumbuhan yang cepat ini tentu membawa pengaruh kepada masyarakat, yang pada akhirnya juga harus dituntut turut bertumbuh cepat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kedatangan Presiden Jokowi ke Kabupaten Tabalong ini semakin menegaskan posisi kuat Tabalong sebagai titik sentral penyangga IKN.
Pertumbuhan cepat Kabupaten Tabalong menampakkan kontras kehidupan yang semakin kentara. Pembangunan antara kota dan pedalaman desa sangat berbeda, karena pada realitasnya Kabupaten Tabalong lebih didominasi oleh desa-desa. Pertumbuhan pembangunan infrastruktur, kualitas pelayanan, baik ketersediaan pelayanan pendidikan dan kesehatan, pembangunan SDM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat masih dinilai timpang antara pusat kota dan desa-desa.
Apalagi, kecepatan pembangunan ini semakin terlihat ketika dikabarkan Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Tabalong. Seakan memperlihatkan bahwa kedatangan presiden memberikan gelora pembangunan yang luar biasa bagi pemerintah, bukan karena memang ingin mementingkan kesejahteraan rakyat.
Jumlah penduduk miskin yang masih banyak, fasilitas jalan yang rusak bahkan tidak beraspal, fasilitas pendidikan yang kurang mendukung, fasilitas lapangan pekerjaan yang layak belum didapatkan secara maksimal dapat ditemukan di berbagai desa dan kecamatan di Tabalong. Ini menjadi PR besar bagi pemerintah.
Sistem kehidupan yang berlandaskan pada Kapitalisme-Sekulerisme menjadikan pemerintah kehilangan pandangan terhadap prioritas utama, yaitu memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Pemerintah hanya mengejar dukungan politik dan apresiasi, tidak benar-benar menjadikan kesejahteraan sebagai orientasi dalam kepemimpinan. Persiapan menuju IKN seharusnya tidak menghilangkan arah orientasi pemerintah dalam menyejahterakan rakyat.
Islam memberikan pandangan mulia dalam kepemimpinan, bahwa pemimpin menerima amanah kekuasaan dengan berorientasi memberikan kesejahteraan bagi rakyat yang dipimpin. Karena hal itu merupakan jalan ketaqwaan yang ditempuh oleh pemimpin, dan orientasi tersebut didorong oleh keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sehingga kesejahteraan rakyat menjadi titik pandang pemimpin sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, bukan karena apresiasi apalagi mengharap dukungan politik. Cara pandang seperti ini akan membentuk pemimpin yang tidak mudah teralihkan orientasinya pada hal-hal yang bersifat duniawi. Bersama dengan institusi negara yang menaungi penerapan Syariat Islam secara komprehensif, kesejahteraan rakyat dapat dicapai dengan penerapan sistem Islam secara sempurna. Wallaahu a'lam bishshawab.[]
Oleh: Fadhila Rohmah
(Aktivis Muslimah)
0 Comments