Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Generasi Kini, Masihkah Dinanti?

TintaSiyasi.com -- Bagaimana kabar generasi muslim kini? Generasi muslim kini ternyata jauh dari kata baik apalagi yang terbaik. Mengerikan dan lebih mengerikan. Dalam bulan Maret kemarin saja, telah banyak kasus yang menimpa generasi, baik sebagai korban maupun pelakunya sendiri.

Seperti yang dikabarkan dalam Detik.com (25/03/2023), sebanyak 15 remaja melakukan tawuran dengan menggunakan sarung yang ujungnya diikat batu di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). peristiwa itu terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 21.45 WIB ketika dua kelompok remaja tiba-tiba berlarian dan saling serang. Mereka yang terlibat tawuran masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Masih dengan kasus yang sama, perang sarung juga terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Dilansir dari Kompas.com (24/03/2023), Insiden ini terjadi pada Jumat, 24 Maret sekitar pukul 01.00 WIB, di Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. 13 orang telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Sementara puluhan lainnya berhasil kabur saat didatangi petugas. AKP Bruyi menyebut, kebanyakan dari anggota geng-geng ini adalah anak-anak. Sejumlah anak masih bersekolah dan sebagian lainnya sudah tidak bersekolah. "Rata-rata itu SMP dan SMA. Untuk motifnya untuk gagah-gagahan itu karena masih anak-anak," kata Bruyi.

Masih di bulan dan hari yang sama, dilansir dari Detik.com (24/03/2023), Polisi menangkap tiga ABG diduga pelaku yang membacok siswa SMP berinisial ARSS (14) hingga tewas di Sukabumi, Jawa Barat. Peristiwa pembacokan ini geger karena korban merupakan target kedua kali dan pembacokannya ditayangkan secara langsung via Instagram.

Beberapa kasus di atas hanya beberapa kasus yang viral dan terekspos oleh media beberapa waktu yang lalu di bulan Maret. Tidak menutup kemungkinan masih ada banyak kasus yang terjadi namun tidak terendus oleh media. Masih banyak kasus remaja yang terjadi, seperti narkoba, miras, aksi bullying, pergaulan bebas, bahkan pembunuhan yang menambah daftar hitam kelamnya generasi hari ini. Semakin hari semakin bertambah. bukannya berkurang, malah semakin beragam.

Masyarakat semakin tidak peduli dengan rusaknya generasi kini. Bahkan negara yang seharusnya menjalankan perannya sebagai pelindung generasi, hanya memberikan solusi yang sekedar tambal sulam dan tidak menyentuh akar permasalahannya. Kapitalisme sekuler liberal wajar tak mampu memberi jawaban persoalan generasi. Harus disadari, sistem kehidupan hari inilah biang keladi.

Jika kita telisik lebih jauh lagi, adanya kerusakan ini bukan hanya terjadi pada generasi tetapi sampai pada seluruh lapisan masyarakat. Bukankah berarti ini adalah suatu kerusakan yang bersifat sistemis? Bagaimana dengan cara pandang kehidupan hari ini, dalam bernegara, bermasyarakat, bahkan setiap individu? Karena wujud karakter manusia termasuk generasi, pasti akan terpengaruh oleh sistem kehidupan yang diterapkan.

Sistem yang diterapkan saat ini, yaitu kapitalisme sekuler liberal telah ‘sukses’ mewujudkan karakter generasi yang diciptakannya. Kapitalisme sukses mencetak individu-individu yang individualis dan materialistis, sekadar mengejar manfaat. Pendidikan dalam kapitalisme juga lebih menekankan lulusan-lulusan yang siap kerja, guna memenuhi kebutuhan para kapitalis. 

Sekularisme sukses mencetak individu-individu yang jauh dari agamanya. Upaya moderasi beragama dan monsterisasi ajaran Islam digerakkan, sehingga generasi muslim fobia terhadap agamanya sendiri dan jauh dari karakter generasi yang bertaqwa. Dilengkapi dengan liberalisme, sifat individualisme, materialistik, dan dijauhkan dari agama menciptakan generasi yang hedonis saat teracuni liberalisme. Tak heran banyak generasi yang terjebak dalam berbagai kasus tawuran, bullying, free seks, narkoba, miras, perkosaan, dan lain-lain.

Dibutuhkan solusi yang tuntas dengan mencabut dari akar permasalahannya karena kerusakan generasi bukanlah karakter asli dari kaum muslim sebagai khairu ummah. Khairu ummah berarti menjadi generasi pemimpin yang berdaulat dan menjadi generasi yang menguasai dunia dengan identitas keislamannya untuk mewujudkan peradaban yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Maka hanya dengan Islam agar dapat menyelamatkan generasi kini.

Islam mencetak generasi hebat yang mampu menggali potensinya untuk mengukir sejarah gemilang. Islam telah terbukti mengukir kegemilangannya, dengan menjadikan pemuda 21 tahun mampu untuk menaklukkan Konstantinopel, pusat negara adidaya saat itu. Ia dijuluki sebagai sebaik-baik pemimpin dalam hadits rasulullah, yaitu Muhammad Al-Fatih. Islam juga terbukti menjadikan pemuda 18 tahun bisa menjadi salah seorang panglima perang terhebat sepanjang masa, Usamah bin Zaid. 

Islam telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang bahkan dikatakan bahwa peradaban saat ini beruang besar pada Islam, karena ilmu-ilmu yang lahir adalah ilmu yang sangat berarti dan penting di kehidupan saat ini. Seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Al-Farabi, dan masih banyak lagi.

Beberapa di atas hanyalah sedikit contoh, dan masih ada banyak lagi bukti bagaimana Islam mampu mencetak generasi yang mumpuni, menjadi penopang tegaknya peradaban. Dan itu hanya bisa terjadi dengan diterapkannya Islam dalam setiap sendi kehidupan. Maka hanya dengan Islam-lah, generasi dapat terselamatkan.[]

Oleh: Saffana Afra
(Aktivis Muslimah)


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments