Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Miris! Kriminalitas Kalangan Pelajar Makin Eksis


TintaSiyasi.com -- Arya Saputra seorang siswa kelas sepuluh (X) yang bersekolah di SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, Jawa Barat tewas dibacok oleh orang tidak dikenal pada Jumat (10/3/2023) pagi. Pelaku pembacokan sempat terekam oleh CCTV yakni tiga orang yang menggunakan seragam SMA, putih abu berboncengan dengan satu motor (Kompas.com, 11/3/2023).

Tak hanya itu sekelompok bocah SMP di Sukabumi membacok bocah SD yang ditemui sedang berjalan di pinggir jalan, korban tewas saat sedang dibawa ke rumah sakit (Kumparan.com, 07 Maret 2023).

Ada pula Seorang siswa SD tak terima nama ayahnya diolok-olok oleh teman sepermainan di Blitar, Jawa Timur. Siswa tersebut kemudian membacok teman yang mengolok nama ayahnya saat tengah bermain sepak bola (Detiknews.com, 13 Maret 2023).

Sungguh miris, publik banyak disuguhkan berita tentang kondisi pelajar kita yang mengalami degradasi moral akut. Mereka tidak segan untuk berbuat kriminal. Tak hanya itu bahkan ada di antara kasus tersebut, korbannya harus meregang nyawa akibat ulah mereka.

Buruknya kualitas generasi saat ini tentu harus menjadi pusat perhatian kita. Bagaimana tidak? Generasi muda memiliki beban tanggung jawab masa depan sebuah bangsa dan diharapkan bisa menjadi problem solver atas segala permasalahan kompleks yang terjadi ditengah masyarakat. Di awal tahun 2023 saja berderet kasus kriminalitas yang dilakukan di kalangan pelajar. Ada apa dengan pelajar kita?


Pendidikan Sekuler Kapitalisme Menghasilkan Karakter Pelajar Bermental Preman

Seharusnya sebagai seorang pelajar maka ia harus menjadi pemuda yang bermental membangun, bukan malah merusak dengan ulah premanisme yang sangat keji. Hasil dari pendidikan sekuler kapitalisme makin kacau. Tidak ada yang menjadikan potret generasi membanggakan dan ber-attitude

Malah menjadikan generasi bobrok yang jauh dari agamanya. Dan sungguh mengherankan lagi, sistem pendidikan saat ini ditunjang oleh kurikulum yang tidak mengajarkan bagaimana seharusnya menjadikan seorang pelajar berprestasi dan bersyakhsiyah Islam.

Potret buram remaja saat ini adalah buah dari sistem kapitalis sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga mereka tidak mengetahui tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini. Mereka tidak mengetahui jati diri yang sebenarnya, sehingga mereka kehilangan arah dalam menjalani kehidupan ini. 

Dalam sistem kapitalis sekuler ini, mereka diarahkan pada kehidupan yang semu sebatas untuk memperoleh kesenangan yang sebesar-besarnya yang sifatnya materi tanpa dibekali pemahaman bahwa setiap aktivitas yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.

Pengarusan opini tentang pemuasan hawa nafsu yang sesat begitu kuat sehingga banyak remaja muslim yang terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan.


Generasi Gemilang Hanya dalam Sistem Pendidikan Islam

Islam agama yang sempurna yang memberikan landasan benar dan salah yang jelas, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Berdasarkan paradigma Islam, generasi adalah aset peradaban cemerlang. Di dalamnya terdapat profil generasi Islam, yakni berkepribadian Islam, visioner, pemimpin peradaban, dan penebar rahmat bagi seluruh alam. 

Islam mengatur sistem pendidikan dengan menanamkan akidah Islam sejak dini, maka sistem pendidikan saat ini memerlukan perubahan secara fundamental, maka yang dibutuhkan oleh generasi saat ini ialah perubahan sistem pendidikan yang mengarah pada jalan perbaikan dan kebangkitan. Sebab hanya sistem Islamlah yang terbukti mencetak generasi gemilang dan melahirkan para ilmuwan penting yang berpengaruh bagi peradaban dan masa depan.

Sistem pendidikan Islam telah terbukti penerapannya dengan baik karena didukung oleh sebuah negara yang memberikan support bagi pendidikan dan mampu mencetak ulama Islam, ilmuwan dan lain-lain karena ketundukannya pada syariat Islam yang membawa kebaikan untuk seluruh umat manusia. Sehingga tidak heran jika cendekiawan Muslim yang handal muncul di era peradaban Islam. Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Illa Kusuma Ningrum
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments