Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Negara Tanpa Visi Pembinaan Generasi


TintaSiyasi.com -- Blackpink telah menggelar konser bertajuk 'World Tour [Born Pink]' di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada akhir pekan lalu. Konser dibagi menjadi 2 hari, yakni 11-12 Maret 2023.

Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mengerahkan 1.022 personel untuk mengamankan konser hari kedua grup vokal wanita asal Korea Selatan, Blackpink di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (12/3/2023). “Total 1.022 personel pengamanan konser Blackpink," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, dilansir dari Antara, Minggu. Ribuan personel tersebut merupakan gabungan dari berbagai unsur yang terdiri dari 932 personel Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat, 30 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta 60 personel dari pemerintah daerah (pemda) (Kompas.com, 12/3/2023).

Berdasarkan penelusuran Tim CNBC di akun Twitter @nctzenbase, beberapa netizen sempat menceritakan besaran jumlah pengeluaran untuk menonton konser k-pop. Ada yang tembus Rp 4 juta, Rp 5 juta, hingga Rp 9 juta pun ada (cnbcindonesia.com, 10/3/2023).

Konser Blackpink difasilitasi dengan meriah dan luar biasa, termasuk pengerahan keamanan. Meski harga tiket mahal, pengeluaran nonton konser k-pop bisa tembus Rp 10 juta tapi tetap laris manis. Sungguh miris, di tengah persoalan bobroknya generasi, dalam segala aspeknya, negara justru memfasilitasi konser yang berasal dari budaya luar tentunya berpotensi menambah rusaknya generasi. 

Sungguh berbeda sikap yang ditampakkan terhadap berbagai kebaikan yang ditampilkan pemuda yang membaca Al-Qur’an di sepanjang Malioboro beberapa waktu lalu. Aktivis rohis bahkan dicap teroris. Dan makin miris ditengah kemiskinan yang ekstrem namun sebagian anak muda dengan mudah mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk hiburan. 

Inilah penerapan sistem demokrasi sekularisme yang jelas-jelas membuahkan kebobrokan generasi. Padahal negara mempunyai peran penting untuk berperan dalam mewujudkan generasi yang berkualitas. Namun sayang, yang dihasilkan dalam sistem demokrasi secular ini hanyalah kebebasan tanpa batas.

Sungguh nampak jelas wajah negara tanpa visi yang jelas terhadap generasi. Nyata juga dampak sekulerisme kapitalisme yang diterapkan di negeri ini, sehingga salah meletakkan prioritas dan dikuasai hedonisme.  

Islam memiliki visi yang jelas atas generasi. Sebab generasi adalah pembangun peradaban Islam yang mulia. Islam menjadikan negara sebagai pihak yang akan mewujudkannya, mewujudkan misi mencetak generasi bersyakhsiyah Islam dalam seluruh bidang kehidupan 

Maka, jika kita ingin mewujudkan generasi high quality adalah bukan dengan sistem demokrasi sekuler melainkan dengan sistem Islam. Penerapan sistem syariat Islam kaffah tidak akan memberikan celah dan kesempatan pada hiburan-hiburan yang penuh kemaksiatan kepada Allah SWT. Karena hiburan semacam itu hanyalah membuat generasi muda terlena dengan kesenangan sesaat dan terlalaikan dari ibadah kepada Allah. 

Wallahu a’lam bishshawab. []


Oleh: Pipit Ayu
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments