Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kamukah yang Paling Baik Amalannya?

TintaSiyasi.com -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٱلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ      وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ 

"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kami, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 2)

Marhaban Ya Ramadhan.
Alhamdulillah kita dipertemukan lagi oleh Allah dengan bulan Ramadhan yang mulia. Bulan dimana Allah melipatgandakan pahala bagi amalan sholih yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Untuk itulah kaum muslim berlomba- lomba melakukan sebanyak-banyaknya amal sholih agar mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT sehingga amalannya bisa menjadi pemberat timbangan di yaumul hisab kelak. Segala macam ibadah mulai dari yang wajib yaitu puasa ramadhan, shalat tarawih, sedekah, membaca Al Qur'an dan lainnya dilakukan lebih banyak di bulan Ramadhan ini. 

Tapi tentunya kita tak hanya hendak mengejar kuantitas ibadah saja, tapi juga kualitasnya perlu diperhatikan. Agar amalan ibadah yang kita lakukan menjadi amalan yang lebih baik antara satu dengan lainnya.

Lantas, bagaimana agar amalan yang kita lakukan menjadi amalan yang paling baik? Setidaknya ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk menjadikan amalan kita lebih baik.

Pertama, amalan yang kita lakukan harus ikhlas lillahi ta'ala. Kita harus menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan dan alasan untuk melakukan suatu perbuatan. Kita harus menyingkirkan tendensi duniawi dari amalan yang kita lakukan. Apakah itu pujian dari manusia yang lain atau balasan yang kita harapkan dari kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain.

Kita harus selalu meluruskan niat bahwasanya hanya ridho dan balasan dari Allah saja lah yang kita harapkan. Bukan balasan dan pujian dari manusia yang lain. Dengan begitu, kita akan terhindar dari sikap ujub, pamrih dan sikap tak terpuji lain yang akan mengotori amalan kita.

Kedua, amalan yang kita lakukan harus benar, dalam artian harus sesuai dan tidak melanggar syariatnya Allah. Berangkat dari pemahaman ini, kita harus tahu dan memahami ilmunya dulu sebelum melakukan suatu perbuatan.

Al ilmu qobla al amal, begitu bunyi salah satu hadits Rasulullah Muhammad SAW, yang artinya kita harus belajar, harus mengkaji semua syariatnya Allah. Sehingga kita tidak 'salah paham' terhadap syariat Allah sehingga kita tidak termasuk dalam golongan orang- orang yang memiliki 'paham salah.'

Demikianlah dua syarat yang harus dipenuhi ketika kita menginginkan memiliki amalan yang baik, ikhlas dan benar. Mari kita senantiasa menimbang- nimbang amalan kita sehingga amalan yang kita lakukan, terlebih di bulan ramadhan yang mulia ini, menjadi amalan yang paling baik. Wallahua'lam bishshowab.[]

Oleh: Salma Azizah
(Aktivis Muslimah)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments