Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Remaja Banyak Melakukan Hubungan Seks Dampak Sekularisme

Tintasiyasi.com -- Belakangan ini beredar di dunia maya, screenshot chat mesum seorang siswi sebut saja Bunga, siswi (kelas 7) dengan seorang pria yang diakuinya sebagai pacarnya, siswa (kelas 9). Lalu saat diinterogasi, Bunga mengakui bahwa sudah beberapa kali melakukan hubungan badan dengan pacarnya. 

Berita seperti Bunga ini sepertinya sudah tak asing di era modern belakangan ini. Bahkan menurut Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Batam, mayoritas remaja sekarang sudah pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Hal tersebut diperkuat dengan data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menyebut bahwa sebanyak 20 persen remaja usia 14 hingga 15 tahun sudah melakukan hubungan seksual. Diikuti dengan usia 16 hingga 17 tahun sebesar 60 persen. Sedangkan di umur 19 sampai 20 tahun sebanyak 20 persen. (Merdeka.com, 05/08/2023)

Melihat fakta yang ada, sungguh miris sekali. Usia hubungan seks makin maju, sementara itu usia pernikahan makin mundur. Yang artinya, makin muda usia pelaku seks di luar nikah. Beginilah gambaran produk gagal sekularisme , yang memisahkan agama dari kehidupan umat. Mulai dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, sekolah, bahkan negara. Tidak ayal hal tersebut membuat kaum muslim khususnya remaja tidak paham akan aturan agamanya sendiri.

Banyak remaja tak paham bagaimana cara mengelola gharizah nau' (naluri seksual) yang memang Allah berikan kepadanya. Juga tak paham bagaimana cara berpakaian yang sesuai dengan aturan Islam, bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis, dan apakah sanksinya jika sampai melakukan perbuatan zina. Sungguh zina termasuk dalam golongan dosa besar. Naudzubillahimindzalik.

Ditambah realitanya pendidikan saat ini sangat minim sekali ilmu agama. Di sekolah negeri misalnya, pendidikan agama Islam hanya diberikan satu kali dalam seminggu. Sangat kecil sekali prosentasenya jika dibandingkan dengan mata pelajaran umum.

Hal ini menyebabkan para siswa kekurangan akan ilmu agama. Banyak siswa setara sekolah menengah atas yang belum bisa membaca Al-Qur'an, padahal Al-Quran adalah pedoman hidup umat Islam.

Pendidikan yang jauh dari ilmu agama tersebut tidak lain merupakan buah dari asas kapitalisme yang kini berkuasa. Ya, kapitalisme dengan asas sekularismenya berhasil membuat umat Islam jauh dari agamanya. Asas pemisahan agama dari kehidupan ini menjadikan sebagian besar umat muslim sendiri takut akan agamanya (islamofobia). Inilah yang diinginkan oleh kaum kufar agar umat Islam terus terlena dengan tidur panjangnya. Agar Islam tidak bisa lagi berkuasa seperti dahulu Islam menguasai 2/3 dunia. 

Islam bukan hanya sekadar agama ritual yang hanya mengatur masalah ibadah dan akidah. Namun, juga mengatur masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Islam adalah sebuah mabda (ideologi), yaitu aqidah aqliyah yang terpancar darinya peraturan-peraturan hidup. Sebuah mabda harus memiliki fikrah (ide) dan thariqah (metode penerapan ide). Dengan demikian, suatu ideologi bukan hanya bersifat teoritis belaka, akan tetapi harus memiliki metode operasional yang jelas dalam penerapannya.

Islam telah mengatur hubungan interaksi antara wanita dan pria. Dalam Islam, kehidupan wanita dan pria terpisah. Tidak boleh seorang wanita berdua-duaan (berkhalwat) dengan seorang pria yang bukan mahramnya. Islam sudah jelas mengatakan bahwa zina adalah haram. Sanksi bagi pelaku zina adalah dicambuk 100 kali bagi yang belum menikah.

Dirajam (dikubur sebatas dada dan dilempari batu hingga mati) bagi yang sudah menikah. Dengan menjalankan sanksi tersebut, maka akan gugurlah dosa zinanya. Jika tidak menjalankan, maka dosa tersebut akan tetap ia pikul hingga akhirat. 

Setelah baligh, wanita wajib menggunakan jilbab (baju kurung), yakni baju terusan seperti lorong yang menjulur ke seluruh tubuhnya. Perintah ini Allah sampaikan dalam Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 59. Juga khimar (kerudung) yang menjulur menutupi dada dalam Al-Quran surah An-Nur ayat 31.

Pun mewajibkan untuk menundukkan pandangan baik pria maupun wanita. Seorang muslim wajib memelihara kemaluannya. Jika seorang pemuda sudah dianggap mampu menikah, maka harus segera dinikahkan. Jika belum mampu, maka Nabi saw. memerintahkan untuk berpuasa. Agar kehormatan manusia tetap terjaga dan terhindar dari dosa zina.

Demikianlah thariqah Islam dengan solutif menyelesaikan permasalahan hidup manusia. Jika saja mabda Islam diterapkan dalam kehidupan secara menyeluruh (kafah), maka akan menjaga kemuliaan generasi dan peradaban. Wallahu'alam bishshawwab.[]

Oleh. Siti Nursobah
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments