Derajat Orang-Orang Berilmu

TintaSiyasi.com -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah 58: 11).

Ilmu, terutama ilmu agama, memiliki posisi yang sangat penting dalam pandangan Islam. Kenapa? Karena umat Islam sendiri diperintahkan oleh Allah untuk memiliki ilmu sebelum melakukan satu perbuatan. Sebagaimana hadist Rasulullah Muhammad Saw:

                                         

                                         العلم قبل القول و العمل

Artinya: "Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau ." (HR Bukhari).

Sehingga menuntut ilmu sebagai bekal untuk beramal dalam kehidupan adalah satu keniscayaan. Dalam hadist yang lain Rasulullah juga menyatakan:

beraktivitas

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).

Jadi, menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap kaum muslimin. Ketika kewajiban menuntut ilmu ini ditinggalkan tentu akan berdosa dan berakibat fatal bagi pelakunya dikarenakan 'buta' terhadap ilmu yang berujung pada amal yang salah.

Berikut ini beberapa keutamaan ilmu dan penuntutnya :

Pertama:

 وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

Kedua:

                    مَنْخَرَجَفِىطَلَبُالْعِلْمِفَهُوَفِىسَبِيْلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ

Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).

Ketiga:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim no. 1631).

Keempat:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Artinya: "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).

Kelima:

 فضل العلم خير من فضل العبادة وخير دينكم الورع

Artinya: "Keutamaan ilmu itu lebih baik dari keutamaan ibadah, dan sebaik-baik keberagaman kalian adalah sikap wara'," (HR Turmidzi).

Keenam:

 مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti," (HR Abu Daud).

Demikianlah beberapa keutamaan ilmu dan tentunya melekat juga bagi para penuntutnya. Ketinggian ilmu yang dimiliki seorang muslim akan menuntunnya untuk selalu dekat kepada 'Sang Pemilik Ilmu' dan ilmunya akan menjadi penerang jalan baginya sehingga ia takkan tersesat.

Bahkan ia dan ilmunya mampu menjadi penerang di tengah- tengah umat. Sejarah Islam telah mencatat ribuan ulama yang karya ilmunya tetap abadi dan harum sepanjang masa, meski sang ulama telah tiada. Sungguh keberkahan ilmu para ulama menjadikan mereka memiliki derajat yang tinggi di mata generasi setelahnya.

Semoga semangat menuntut ilmu kaum muslimin terus membara dan Allah anugrahkan derajat yang tinggi kepada mereka. Semua semata demi kebangkitan dan kejayaan Islam yang kedua. Wallahu a'lam bishshowab.[]

Oleh: Salma Azizah

(Aktivis Muslimah)

Baca Juga