Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Generasi Tanpa Visi

TintaSiyasi.com -- BLACKPINK tengah menggelar konser bertajuk 'WORLD TOUR [BORN PINK]' di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada akhir pekan ini. Konser dibagi menjadi 2 hari, yakni 11-12 Maret 2023. Bertepatan dengan gelaran konser akbarnya di Jakarta, BLACKPINK dan BLINK mendapat kabar baik. Grup K-pop pelantun 'Pink Venom' tersebut baru saja memecahkan rekor sebagai kelompok penyanyi perempuan yang paling banyak didengar di Spotify seluruh dunia (CNBCIndonesia.com,12/3/23). 

Masih dari sumber yang sama, penghargaan ini dikeluarkan oleh 'Guiness World Records' pada Sabtu kemarin, dikutip dari Korea Herald, Minggu (12/3/2023). Lagu-lagu BLACKPINK telah didengar sebanyak 8,88 miliar kali per 3 Maret 2023. Angka itu mengalahkan rekor sebelumnya sebanyak 8,4 miliar kali yang dipegang girl group asal Inggris, Little Mix. 'Shut Down' sebagai single utama di album BORN PINK menduduki posisi pertama di tangga lagu Spotify global mingguan. Prestasi ini menjadi yang pertama dipegang oleh grup K-pop.

Melihat data dan fakta di atas menunjukkan bahwa generasi pada zaman sekarang butuh hiburan untuk mengurangi stres dan mendukung setiap Idol yang mereka sukai. Bahkan sang idola sampai dapat memecahkan rekor di dunia musik, harga tiket mahal, lighstick pun mahal seharga 850 Rp serta sulitnya untuk mendapatkan semua itu tidak lagi menjadi masalah asalkan bertemu dengan sang idola. 

Sungguh miris, sedih dan malu melihat gambaran generasi pada zaman sekarang yang hidup dengan gaya hedonis tanpa arah dan tujuan. Lebih miris lagi banyaknya penjagaan yang ketat bahkan TNI ikut mengamankan agar jalanan tidak macet dan di tengah kerusakan generasi yang merajalela. 

Sangat jauh berbeda sikap pemerintah pada saat banyaknya pemuda dan pemudi mengaji sepanjang Malioboro yang dicap dengan sebutan teroris, rohispun demikian. Inilah wajah asli sistem kapitalisme sekuler yang mengedepankan keuntungan dan asas manfaat semata. 

Ironisnya lagi semakin diperparah dengan banyaknya orang diluar sana yang mengalami kemiskinan sedangkan generasinya sangat mudah mengeluarkan uang jutaan hanya untuk hiburan.

Sistem kapitalisme sekuler memberikan kenikmatan jasadiyah dan materi kepada generasi muda sebagai bentuk kebahagiaan akhirnya lahir generasi yang individualistik dan malas yang jauh dari pemahaman agama. Bahkan sistem kapitalisme sekuler membuka peluang besar di bidang entertainment agar mendapatkan keuntungan yang besar di dunia hiburan. 

Sedangkan penguasa semakin salah dalam meletakkan prioritas yang sudah dikuasai oleh kehidupan hedonisme. Berbeda dengan sistem Islam yang merupakan sebuah ideologi yang memiliki visi yang jelas untuk generasi sebagai pembangun peradaban Islam yang mulia. 

Negara akan mewajibkan menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh) dalam segala aspek kehidupan sehingga kepribadian Islam akan terwujud di dalam negara. Kepribadian Islam akan muncul ketika melalui proses pendidikan yang baik yakni pendidikan Islam yaitu pendidikan yang bertujuan agar mencetak para generasi yang bertakwa bukan sekadar pintar ilmu dan teori saja tetapi pengetahuan membangun pemahaman yang tercermin dari dalam amalnya. 

Maka dari itu keimanan menjadi suatu fondasi dalam setiap perbuatannya,  Dalam kitab Usus Al-ta'lim Al-Manhaji disebutkan bahwa tujuan pendidikan sebgai berikut: 

Pertama,  Membentuk kepribadian Islam para peserta didik.
Kedua, Membekali para peserta didik dengan ilum keislaman atau tsaqofah Islamiyyah
Ketiga, Membekali peserta didik dengan ilmu sains dan teknologi. 

Jadi tugas pendidikan Islam bukan hanya mentransfer ilmu saja tetapi lebih dari itu bahkan ilmu umum seperti sains dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pendidikan merupakan instrumen yang membentuk peradaban, pandangan hidup suatu bangsa atau umat. 

Dalam sistem Islam negara mengatur urusan keluarga yakni akan menyiapkan para orang tua kaum muslim untuk dapat menyelamatkan para generasi muda dari sistem rusak kapitalisme-sekuler. Serta mencetak generasi muda agar cerdas dan berkemental pejuang, Karena orang tua bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak nya dalam keluarga. 

Mereka harus bisa menanamkan akidah Islam yang kuat dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Harus membangun habits (kebiasaan) Islami sejak awal, menaati Allah SWT, meninggalkan kemaksiatan. 

Generasi muda lebih giat dalam beribadah, berbakti kepada kedua orang tua, rajin menuntut ilmu dan mengerjakan berbagai amal shaleh lainnya. Agar dicintai oleh Allah SWT sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebgai berikut: 

Artinya: "Ada tujuh golongan yang Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,  pemuda yang tumbuh dalam ibadah pada Allah." (HR. Al-Bukhari). 

Oleh karena itu, pemuda harus di dorong untuk mempunyai kepeduliaan atas kondisi umat, menjadikan mereka para pengemban dakwah yang akan memperjuangkan tegaknya agama Allah SWT. 

Menjadi pemuda yang tidak egois yang hanya memikirkan amalan pribadi dan tidak peduli pada keadaan umat. Lahirnya para pemuda pejuang Islam yang akan membangun peradaban mulia hanya akan bisa terwujud dalam sistem mulia yakni khilafah Islamiyyah. 

Maka sudah saatnya kita terus berjuang, istiqomah dan tidak pantang menyerah dalam segala keadaan yang terjadi pada saat ini. Akibat tidak diterapkannnya syariat Islam dalam naungan khilafah. 

Agar Islam rahmatan lil'alamin mampu memimpin kembali kehidupan yang penuh hedonisme yang lahir dari sistem kapitalisme sekuler. Yuk ngaji, Yuk berjamaah dan saling mengingatkan dalam ketaatan, kebaikan dan menegakkan kebenaran. Wallallahu'alam bishshawab.

Oleh: Yafi'ah Nurul Salsabila
Aktivis Dakwah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments