Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Yang Penting Viral demi Meraup Cuan


TintaSiyasi.com -- Perkembangan media sosial saat ini memang begitu pesat. Kesan yang melekat dari media sosial rasanya tidak jauh dari hiburan. Namun jika kita lihat makin banyak konten yang aneh, seperti di sebuah tiktok yang sempat viral yaitu konten siaran langsung "Ngemis Online". Di mana mereka mengharapkan sebuah gift atau hadiah dari penontonnya, yang menjadi pusat perhatiannya adalah para lansia yang menyiramkan air atau lumpur ke badannya sehingga menuai kritik dari berbagai kalangan. Sekilas memang buat seru-seruan saja. Namun, lama-kelamaan bikin ketagihan untuk membuat konten aneh-aneh. 

Sangat disayangkan, konten-konten tersebut rata-rata minus edukasi. Prinsip dasarnya, yang penting viral dan dapat cuan. Mau itu kontennya malu-maluin dan di luar nalar, itu urusan belakangan. Kalau sudah rezeki, lalu viral, dan setidaknya dapat undangan dari stasiun TV atau mampir di podcast para selebriti. 

Rasanya cuan adalah motivasi terbesar yang mendominasi niat para warganet. Apalagi setelah media sosial menawarkan bentuk akun kemitraan yang membuka celah bagi warganet untuk menghasilkan uang dari akun mereka. Apa pun akan warganet lakukan, yang penting dapat cuan. 

Munculnya sosok-sosok viral besutan para warganet memang bukan kali ini saja. Sebelumnya sudah banyak sosok viral yang muncul dari dunia maya, seperti Fajar sad boy yang kini wara-wiri di layar kaca setelah merebut perhatian warganet dengan kisah cinta monyet yang membuatnya patah hati, ada juga dilan cepmek yang membuat video tentang model rambut cepmek juga dikenal sebagai dilan KW karena memiliki suara yang mirip dengan aktor pemain film dilan 1990.

Dengan demikian bukan perkara seberapa lama mereka bertahan dengan viralitas yang didapatkan, tetapi konten yang mereka produksi. Sebagian besar nyaris tidak berfaedah. Oleh karenanya, warganet yang masih berpikir rasional kerap membandingkan konten-konten minus edukasi dengan prestasi yang sepi peminat. 

Sistem kehidupan yang berjalan saat ini membuat manusia menggantungkan kebahagiaan pada materi. Apalagi gaya hidup mewah dipertontonkan, bahkan menjadi konten. Gaya hidup ini sedikit banyak memengaruhi para pengguna media sosial. Pada akhirnya, cita-cita mereka tidak jauh dari materi. 

Fenomena yang terlihat di dunia maya merupakan realitas nyata kondisi masyarakat saat ini. Karena tujuan hidup ini yang menjadi landasan atas apa pun yang manusia lakukan. Pemahamannya mengenai dari mana ia berasal, tujuannya di dunia ini, dan hendak ke mana setelah kehidupan dunia, akan menuntun setiap tindakan manusia. Ini adalah pertanyaan mendasar yang akan membentuk karakter khas pada manusia.

Sistem yang ada saat ini telah menjadikan materi sebagai nilai sakral dan menjadi tolok ukur kebahagiaan. Namun berbeda dengan apa yang Islam ajarkan. Tindakan seorang Muslim harus merujuk pada syariat, mau di dunia nyata ataupun di dunia maya. Jika kembali pada pembentukan pemikiran yang berdasarkan pada pemahaman mengenai dari mana manusia berasal, tujuan hidup di dunia, dan hendak ke mana setelah kehidupan ini, niscaya tidak akan ada manusia yang berbuat hanya memikirkan materi sebagai tujuan akhir. []


Oleh: Siti Munawarotil Milah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments