Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mother of Disease Menyerang Anak

TintaSiyasi.com -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan kasus diabetes pada anak usia 0 hingga 14 tahun pada tahun 2023 meningkat 70 kali lipat dibandingkan pada tahun 2010. Kini diabetes tidak hanya menyerang usia produktif atau lansia, anak-anak menjadi sasaran empuk bagi berkembangnya penyakit diabetes ini. Berbagai macam faktor pemicu merebaknya kasus diabetes pada anak, diantaranya jajanan.

Jajanan yang minim nutrisi dan tinggi kadar gula tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit sindrom metabolik, Konsumsi gula secara berlebihan menyebabkan tubuh memerlukan lebih banyak insulin untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap normal.

Jika anak sedari awal terus menerus diberi makanan tinggi indeks glikemik, maka dapat secara cepat meningkatkan gula darah, untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap normal, mengakibatkan pankreas bekerja ekstra dan menyebabkan diabetes. 

Diabetes merupakan pemicu bagi penyakit lain, sering diberi gelar dengan Mother of Diseases/ Ibu dari segala penyakit. Berawal dari terserangnya pancreas bisa menyebabkan diserangnya organ vital lainnya seperti jantung, ginjal dan lain-lain. Maka bisa dipastikan jika saat ini banyak sekali generasi muda penerus bangsa mengalami penyakit maka tampuk kekuasaan kedepan akan hancur, sebab generasi telah terjangkiti oleh penyakit, belum lagi arus liberalisasi yang senantiasa dihembuskan oleh sistem kapitalis telah mencengram kehidupan generasi saat ini. Generasi saat telah hilang jati dirinya. 

Selain pengaruh makanan yang menyebabkan terjadi diabetes pada anak, pola asuh orang tua saat ini juga memberikan sumbagan besar bagi terjangkitinya anak oleh diabetes, bagaimana tidak orang tua saat ini sudah berpikir praktis memberikan pola asuh kepada baby sister yang sejatinya mereka tidak akan memahami bahwa kesehatan anak itu penting. 

Anak tidak diarahkan pada pola makanan yang bergizi dan baik. Fasfood cenderung menjadi alternatif hidangan makanan di atas meja. Keseharian anak saat ini hanya ditemani gadget hingga mengurangi keaktifan anak dalam bermain, anak lebih malas untuk bergerak. Selain itu tidak adanya edukasi dari negara tentang pola hidup sehat yang harus dipahami oleh masyarakat agar tercegah terkena penyakit di lingkungan keluarga.

Masyarakat minim akan informasi hidup sehat akan senatiasa bersikap abai terhadap kesehatan. Alhasil masyarakat yang ada saat ini adalah masyarakat yang dipenuhi dengan berbagai macam jenis penyakit

Media masa juga yang berlomba-lomba mengiklankan berbagai macam makanan yang belum tentu memiliki nilai nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Keuntungan yang berlipat ganda lebih diutamakan dibandingkan kesehatan masyarakat.

Iklan makanan ini akan terus dikembangkan hingga dapat merebut hati pasar sebagai sasaran utama merauk keuntungan. Negara tidak mampu membatasi apapun jenis iklan selama memberikan pemasukan.

Sehingga terbetuk masyarakat yang komsumtif. Masyarakat yang mencari makanan karena sedang viral atau kekinian atau demi eksistensi diri. Orientasi hidup hanya sebatas pemenuhan jasmani bukan rohani.

Label halal dan kandungan makanan yang tak penting jarang uraikan pada setiap makanan sehingga membuat konsumen terkena imbas oleh kandungan makanan yang tidak bergizi atau melebihi batas ketentuan sebuah produksi makanan.

Ditambah lagi dengan abainya masyarakat saat ini tentang label halal dan kandungan makanan yang baik sehingga membuat perusahaan menjadi lebih leluasa mengepakkan sayapnya untuk memproduksikan produk-produk sampah. Ketidak pastian kandungan atau nilai gizi dalam setiap produksi barang menjadi bukti jelas saat ini bahwa ini adalah bentuk kezaliman dan kejahatan dalam sektor pemasaran barang.

Inilah sederet kehancuran pemikiran dan pola kehidupan masayarakat saat ini, membuktikan bahwa penerapan kepemimpinan kapitalis begitu boboroknya, penguasa yang abai akan lahir dari sistem ini, Ketaqwaan diselimuti oleh ketakutan terhadap hukuman Allah tidak akan menjadi pagar bagi mereka dalam menetapkan sebuah keputusan.

Orientasi kepemimpinan akan mengarah pada pemilik modal dan pengusaha selama menguntungkan maka usaha akan tetap diperjualbelikan dipasaran.
Sudah semestinya kita berpikir cerdas dan cemerlang, agar mengalihkan sistem kepemimpinan saat ini kepada sistem Islam yang sudah terbukti puluhan tahun memberikan kemashalatan bagi masyarakat.

Tambuk kekuasaan akan menjadi rambu-rambu ketaqwaan bagi seorang pemimpin dalam Islam, sebab ia memamhami bahwa hakekat kepemimpinan dalam Islam adalah sebuah amahan besar yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah.

Sebagai sebuah contoh pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatab yang senantiasa berkeliling di malam hari untuk mengontrol masyarakatnya, serta berkeliling dipasar untuk melihat laju perekonomian yang berlansung di sana. Ia tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas bagi pelaku tindak penyimpangan didalam pasar jika ada pedagang yang berlaku curang dengan dagangannya, sehinggan para pedagang akan berpikir panjang jika melakukan penyimpangan dalam berdagang.

Ini adalah tindakan preventif dari seorang khalifah sebelum sanksi hukum ditegakkan. Khilafah akan menciptakan suasana masyarakat menjadi Islami, dengan balutan keimanan dan ketaqwaan.

Maka bisa dipastikan bahwa dalam Negara Islam akan lahir orang tua yang memahami kewajibannya. Ia tidak akan abai apalagi menghilangkan fungsinya hanya untuk mengejar dunia. Masyarakat yang terbentuk akan terus bersinergi dengan negara melalui upaya amar makruf dan nahi mungkar.

Sistem khilafah akan memberikan rasa aman kepada manusia hingga batas yang luar biasa bagi kehidupan sekaligus menyediakan berbagai peluang kesejahteraan bagi siapapun sekalipun ia bukan orang Islam dan ini telah terbukti selama berabad abad lamanya yang belum ada yang mampu menandinginya. Wallahu'alam bishshowab.[]

Putri Rahmi DE., S.ST.
Aktivis Muslimah


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments