Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Momentum Isra Mikraj untuk Memperkukuh Keimanan


TintaSiyasi.com -- Isra Mikraj merupakan peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat peristiwa besar yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini tentu sulit diterima oleh akal, hanya orang dengan tingkat keimanan yang tinggi yang mempercayai setiap ucapan Rasulullah SAW, seperti keimanan Abu Bakar Ash Shidiq. Hingga dalam suatu riwayat disebutkan : 

لو وزن إيمان أبي بكر بإيمان أهل الأرض لرجحت كفة أبي بكر

Seandainya keimanan Abu Bakar radliallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain para Nabi dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka sungguh keimanan beliau radliallahu ‘anhu lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi.” (HR. Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman, no. 36 dengan sanad yang shahih).

Akal manusia tak akan sanggup menjangkau dan menghitung jarak bumi ke Sidratul Muntaha. Cukuplah merujuk kepada firman Allah SWT:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Isra' 1).

Dalam perjalanannya, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi terdahulu pada setiap tingkatan yakni, di langit pertama Nabi Adam, di langit kedua Nabi Isa dan Nabi Yahya, di langit ketiga Nabi Yusuf, di langit keempat Nabi Idris, di langit kelima Nabi Harun, di langit keenam Nabi Musa, dan di langit ketujuh Nabi Ibrahim.

Sungguh sesuatu yang menakjubkan, hingga peristiwa ini disebut sebagai salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Rasul pun membawa oleh-oleh berupa perintah shalat lima waktu dari Allah SWT bagi kaumnya.

Dari peristiwa Isra Mikraj dapat dipetik hikmah untuk memperkokoh keimanan bahwasanya risalah yang dibawa Rasulullah SAW adalah haq. Dan hakikat dari keimanan ini adalah penerapan syariat Islam. Karena Islam diturunkan beserta dengan aturan-Nya untuk seluruh manusia.

Namun miris, saat ini syariat Islam tidak diterapkan. Manusia lebih memilih menggunakan aturan buatannya sendiri yang penuh dengan keterbatasan. Mengadopsi sistem dari Barat yaitu sekularisme kapitalisme. Dan menyingkirkan aturan yang datang dari Allah SWT. Mengerjakan sebatas ibadah mahdhah saja seperti shalat, zakat, puasa,.dan sebagainya. Padahal masih ada ajaran lain yang harus diikuti yaitu penegakan syariat Islam. 

Dalam menjalani kehidupannya mestinya manusia taat pada syariat. Yang didapati kini, banyak terjadi penyimpangan dari syariat Islam. Misalnya, merajalelanya perjudian dan narkoba yang sulit diberantas, LGBT, perzinahan, ketidakadilan dalam penegakan hukum, sumber daya alam yang pengelolaannya diserahkan swasta/asing dan yang lebih lebih parah ketika membiayai pengelolaan negara dengan hutang (ribawi) hingga berpotensi timbul nya penjajahan gaya baru yakni ikut campurnya pemberi pinjaman menentukan kebijakan yang diambil penguasa.

Sesungguhnya sistem yang ditawarkan Islam adalah sistem terbaik. Karena sesuai dengan fitrah manusia. Namun, salah satu krisis terbesar yang dialami umat Islam saat ini adalah hilangnya kepercayaan diri terhadap keunggulan syariat Islam. Peradaban yang pernah berada di puncak kegemilangan oleh generasi orang-orang saleh terdahulu dianggap oleh sebagian manusia sebagai sejarah masa lalu.

Saatnya umat Islam bangkit memperjuangkan syariat agamanya. Dan menjadikan momentum Isra Mikraj untuk mempertebal keimanan dan menjalin persatuan seluruh kaum Muslim. Karena mustahil syariat Islam tegak bila umat bercerai berai. 

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Eti Setyawati
Pemerhati Umat
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments