Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemiskinan Membuat Stunting Makin Genting


TintaSiyasi.com -- Bonus demografi tahun 2045 yang digadang-gadang melejitkan potensi negeri melalui usia produktif, sepertinya akan pupus, didera suatu fenomena generasi secara fisik sakit karena stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi (promkes.kemkes.go.id). Stunting berada pada angka 36% tahun 2007, berada pada angka 24% tahun 2022, target 14% diharapkan bisa dicapai oleh pemerintah pada tahun 2024. Stunting seperti menjadi sesuatu yang sulit ditangani karena hal mendasar yang mngakibatkan terjadinya stunting tetap ada yaitu kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan (wikipedia.org).

Stunting dan kemiskinan merupakan dua sisi mata uang yang tak dapat terpisahkan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengungkapkan permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting saling beririsan. Di mana, irisan tersebut mencapai angka 60% (mediaindonesia.com, 13/1/2023). Kemiskinan ekstrem merupakan kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tapi juga akses pada layanan sosial (United Nations, 1996) (pendampingdesa.com, 02/10/2022). Per September 2022 angka kemiskinan sebesar 9,57 persen (bps.go.id/pressrelease, 2023/01/16). September 2021, angka kemiskinan ekstrem sebesar 3,73% dari total penduduk Indonesia (pendampingdesa.com, 02/10/2022). 

Ketika pengentasan stunting tahun 2023 dengan berbagai upaya lintas sector lintas program guna menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk mempercepat penurunan stunting, seperti penyediaan air bersih, MCK, dan fasilitas sanitasi (mediaindonesia.com, 13/01/2023). Maka hal itu dipastikan tidak akan mampu mengentaskan kemiskinan, jika penanganan stunting dengan pengentasan kemiskinan melalui program di atas tanpa diikuti dengan perbaikan hal yang mendasar yaitu pengelolaan kekayaan alam sebagaimana mestinya. 

Seyogianya kemiskinan tidak lekat pada Indonesia, negeri yang kaya adalah suatu hal yang sangat tidak realistis. Negara yang memiliki sumber kekayaan alam melimpah. Sistem kehidupan yang kita gunakanlah yang membuat kemiskinan makin marak, karena sistem kehidupan adalah sistem kehidupan kapitalisme sehingga memberikan jalan sehingga mayoritas kekayaan alam dikuasai hanya oleh segelintir orang, laporan dari Credit Suisse, sebuah perusahaan keuangan yang berpusat di Zurich Swiss, yang menyebut bahwa satu persen kelompok terkaya di Indonesia menguasai 53,5 persen kekayaan negara. 5% golongan terkaya mengendalikan 71,8 persen kekayaan Indonesia. Sementara itu, 10 persen kelompok terkaya mengontrol 77,9 persen dari total kekayaan (tintasiyasi.com, 2020/12).

Islam memiliki metode baku dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat:

Pertama, penerapan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Pendidikan Islam dirancang untuk mengokohkan akidah Islam. Sehingga terbangun kesadaran tiap individu muslim akan hubungannya dengan Allah SWT. Pendidikan juga menjadi sarana mengokohkan keyakinan bahwa Allah Maha Memberi Rezeki kepada setiap hamba-nya dengan kadar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Juga setiap amal manusia akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Artinya, kemalasan dalam bekerja mencari nafkah serta aneka kemaksiatan dalam memperoleh dan membelanjakan harta hanya akan menjadi kehinaan bagi pelakunya di yaumil hisab. 

Kedua, penerapan seperangkat sistem ekonomi Islam. Dalam Islam, negara wajib menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok per individu rakyat. Mulai dari sandang, pangan, papan, kesehatan, dan Pendidikan melalui kekayaan alam milik umum yang dikeola negara. 

Ketiga, Penerapan sistem sanksi yang tegas bagi siapa saja yang melalaikan kewajiban, mengambil harta yang bukan haknya, atau mengembangkan dan memanfaatkan harta dengan cara yang haram. Sanksi berat juga berlaku bagi penguasa korup yang bergandeng mesra dengan para korporat. 

Ketiga hal ini hanya akan terwujud dalam sistem Islam, karena Islamlah yang satu-satunya institusi yang bisa menerapkan syariat Islam secara kaffah. Berharap kemiskinan yang makin meningkat bisa teratasi, maka Islam adalah satu-satunya solusi yang tepat. []


Oleh: Devi Rahmayanti
Pemerhati Kebijakan Publik

Referensi : 

https://republika.co.id/berita/roh9va502/menko-pmk-kemiskinan-ekstrem-dan-stunting-beririsan-harus-dikeroyok
https:// /humaniora/550746/menko-pmk-penanganan-stunting-dan-kemiskinan-ekstrem-jadi-prioritas
https://unair.ac.id/mereduksi-kemiskinan-perlu-menjadi-prioritas-penanganan-stunting-di-indonesia/
https://promkes.kemkes.go.id/cegah-stunting-itu-penting
https://republika.co.id/berita/roh9va502/menko-pmk-kemiskinan-ekstrem-dan-stunting-beririsan-harus-dikeroyok
https:// /humaniora/550746/menko-pmk-penanganan-stunting-dan-kemiskinan-ekstrem-jadi-prioritas
https://ppid.kemkes.go.id/uploads/img_5cd07f7e6d039.pdf
https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/01/16/2015/persentase-penduduk-miskin
https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/01/16/2015/persentase-penduduk-miskin
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
https://www.kemenkopmk.go.id/menko-pmk-penanganan-kemiskinan-kunci-penurunan-stunting
https://www.tintasiyasi.com/2020/12/kemiskinan-meningkat-khilafah-solusi.html
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments