TintaSiyasi.com -- Rapuhnya ketaatan seorang Muslim saat ini adalah karena tidak adanya ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT secara totalitas. Walhasil lahirlah bingkai-bingkai kesesatan yang makin menyesatkan.
Kesadaran akan beragama yang senantiasa terikat dan mengikatkan akidah dan syariahnya dalam segala aspek kehidupan tentu saja akan mampu melahirkan generasi-generasi yang berakhlak mulia.
Maraknya kelompok yang menggiring manusia kepada perbuatan kemaksiatan dan tipu daya untuk menghalangi manusia dari petunjuk kebaikan. Seruan kesesatan yang akan mengantarkan mereka kepada neraka jahannam.
Munculnya para penyeru kepintu-pintu neraka jahannam pada umat akhir jaman ini makin masif, tak heran semua itu menjauhkan manusia dari pemahaman hingga peringatan Allah SWT.
Ingkarnya manusia dari seruan baginda Rasulullah SAW, menggambarkan akan mudahnya manusia tergoda dan tersesat dalam jurang dosa, karena hanya hukum Allah Ta'ala lah yang mampu mengikat dan menguatkan ketakwaan hambanya.
"Tinggalkan semua kelompok itu meski engkau harus menggigit akar pohon sampai kematian mendatangimu dalam keadaan seperti itu" (HR al-Bukhari dan Muslim).
Sistem sekuler liberal saat ini adalah biang kerok dari segala bentuk kesesatan dan pengkhianatan yang meracuni otak manusia, dimana manusia dirasuki rasa takut akan agamanya sendiri (islamofobia).
Munculnya kelompok yang tidak secara jelas mengajak kepada kebatilan dan kemungkaran, adalah bentuk tipu daya yang mengarahkan manusia kepada keingkaran akidah dan syariah Islam.
Gencarnya rentetan pemikiran feminisme, pluralisme, moderatisme, demokrasi hingga HAM, tumbuh subur dalam sistem sekuler saat ini, akhirnya kesesatan dan bentuk penyimpangan dalam menentang Islam kian masif.
Islam adalah rahmatan lil 'alamin bagi seluruh umat manusia, oleh karenanya kita wajib untuk menegakkan dan memperjuangkannya kembali, hanya khilafah minhajinubuwwah yang mampu mengukuhkan dan melaksanakannya secara menyeluruh hingga mewujudkan persatuan umat Islam di seluruh dunia.
"Sungguh Imam (khalifah) itu perisai, (orang-orang) akan berperang mendukung dia berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya" (HR al- Bukhari dan Muslim).
Seorang khalifah akan mampu melindungi segenap jiwa manusia, termasuk kafir zimi sekalipun, melindungi kaum muslim dari tangan- tangan musuh dan kaum munafik, serta mampu menjaga kemurnian akidah dan syariah.
Amar makruf nahi mungkar adalah tonggak awal bagi umat untuk senantiasa mengikatkan hukum-hukum syariat agar terazamkan keimanan dan ketakwaan dalam jatidiri setiap Muslim.
Tonggak dakwah adalah cikal bakal lahirnya individu-individu yang akan mampu membentengi diri dari segala bentuk kesesatan dan kemunafikan, karena dakwah adalah corong kebangkitan umat.
Sebagaimana dalam kitabullah, "Tetaplah memberikan peringatan karena sungguh peringatan itu bermanfaat bagi kaum mukmin" (QS. adz-Dzariyat ayat 55).
Kesatuan dan persatuan umat Islam hanya akan terwujud dengan adanya kesadaran dan kemauan untuk merubah segala bentuk kezaliman dan penyimpangan, hingga landasan keimanan menjadi satu-satunya pengukuhan iman.
Islam hanya mampu ditegakkan dan diterapkan oleh seorang pemimpin yang senantiasa tunduk dan taat kepada Allah SWT, serta takut akan setiap pertanggungjawabannya.
Mensyukuri atas segala nikmat iman dan Islam adalah wujud yang harus dijadikan anugerah terbesar dalam tiap-tiap jiwa umat Islam, hingga tidak akan rela jika akidah dan syariah harus terhina dan terlecehkan.
Sudah seharusnya umat Muslim bersatu dalam melawan segala bentuk kemunafikan, dan penghianatan, yang dapat mengembalikan manusia kepada pemahaman dan peringatan Allah SWT, tertancap hanya akidah Islam satu-satunya pengukuh yang mewujudkan keyakinan atas pertolongan (nushrah) Allah SWT bagi seluruh umat manusia, takbir.
Oleh: Maya Ernitasari
Aktivis Dakwah Kota Medan
0 Comments