Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bervisi Akhirat, Tak Cuma Viral Sesaat


TintaSiyasi.com -- Pemuda hari ini kehilangan visinya. Beraksi hanya mencari sensasi. Demi viral, apa pun dilakoni. Mulai dari tawuran yang berakhir ditangkap polisi sampai mengadang truk yang berakibat hilangnya nyawa sendiri. Demi eksistensi, melanggar aturan dan norma pun tak peduli. Harga diri senilai dari banyaknya materi. Sibuk mengejar duniawi hingga lupa akhirat menanti. 

Pemuda dalam kungkungan sistem sekuler berada jauh dari agamanya. Mereka tak paham siapa dirinya. Mereka juga tak mengerti dari mana ia berasal, untuk apa ia hidup di dunia, dan ke mana setelah kematiannya. Hidup untuk suka-suka semata. Bebas lepas tanpa memikirkan apa-apa. 

Pemuda Muslim sejati harus berani melepaskan diri dari cengkeraman sistem yang rusak parah. Pemuda harus kembali pada fitrahnya. Meluruskan kembali langkah yang pernah salah. Mematut kembali dirinya menjadi pemuda sejati dalam syariat Islam kaffah.


Profil Pemuda Sejati

Profil pemuda Islam sejati adalah yang produktif dan tangguh. Pemuda yang menjadi cerminan umat terbaik. Produktif bukan dalam artian banyak menghasilkan uang, tetapi mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat. Produktif bukan sekadar banyak kerja dan banyak karya, tetapi karya yang memberi manfaat pada umat manusia. Tak hanya kerja keras, tetapi juga kerja cerdas. Benar dalam pandangan syariat.

Pemuda sejati juga aktif dalam mengajak pada kebaikan. Pemuda yang tak tinggal diam ketika melihat kerusakan di sekelilingnya. Ia berupaya memperbaiki keadaan rusak itu dengan semaksimal mungkin. Pemuda yang mampu membawa perubahan hakiki untuk dunia yang ditinggalinya. Untuk itu, ia senantiasa berupaya membekali diri dengan berbagai ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat.


Tangguh

Pemuda Muslim sejati adalah pemuda yang tangguh menghadapi situasi apa pun. Ia teguh berpegang pada Islam dan selalu menjadikannya sebagai sandaran setiap aktivitas. Pemuda Muslim sejati memiliki pemahaman tujuan hidup yang benar dan berupaya meraihnya secara sungguh-sungguh. Ia fokus dengan tujuan itu meskipun beragam ujian dan godaan mendatanginya. Walaupun mungkin sesekali ia terjatuh karenanya, tetapi ia mampu untuk kembali bangkit. Ia belajar dari kesalahan dan kegagalannya sehingga bisa mengolahnya menjadi rumus keberhasilan di masa depan. 

Pemuda Islam sejati tidak mudah terbawa arus sekularisme yang kian menggila. Ia mampu bertahan, bahkan melawannya dengan kekuatan pemikiran Islam yang dimilikinya. Pemikiran Islam yang selalu ia bawa dalam dirinya dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari. 

Pemuda Islam sejati tak goyah dengan angin liberalisme yang kencang menerpa. Ia mampu berdiri kokoh di tengah gencarnya rayuan kebebasan yang digaungkan kaum liberal. Meskipun tawaran materi dan hedonisme datang bertubi-tubi, ia tak tertarik sedikit pun. Sebab, ia telah punya visi kehidupan yang jelas dan jauh lebih baik dari itu semua. Ia lebih suka jatuh bangun demi mewujudkan visi itu dari pada gelimangan harta dan kesenangan semu dunia. Ia rela menghabiskan seluruh waktu, tenaga, dan pikirannya dalam perjuangan menggapai visinya.


Bervisi Akhirat

Visi pemuda Islam sejati bukanlah supaya terkenal dan viral di media sosial. Bukan pula meraih materi sebanyak mungkin. Visi itu bukan hanya untuk menjaga eksistensi dan harga diri dengan melakukan apa saja. Namun, visinya melebihi itu semua. Bahkan, visinya melampaui dunia tempat hidup manusia. Sebuah visi yang tinggi tertancap di langit harapan dan hanya mampu diraih dengan tekad sekuat baja.

Pemuda sejati bervisi akhirat. Ia tidak mencukupkan dirinya bekerja untuk dunia semata. Namun, ia memiliki rencana jangka panjang yang akan dikerjakannya hingga bisa makin dekat dengan visinya. Ia bekerja di dunia untuk mendapatkan hasil terbaik di akhirat nanti. Ia pikirkan dengan hati-hati setiap langkah agar tak malah menjauhkannya dari visi tersebut. Ia berupaya semaksimal mungkin menyingkirkan segala penghambat yang merintangi jalannya dalam mewujudkan visi itu.

Pemuda bervisi akhirat membangun dunianya dengan berlandaskan pada akidah Islam. Setiap aspek kehidupan tidaklah dirancangnya melainkan dalam koridor syariat. Ia jalani setiap tahapannya tepat seperti yang dikatakan syariat. 

Pemuda bervisi akhirat tidak hanya hidup untuk hari ini saja. Namun, ia berupaya hidup bahagia di surga-Nya nanti. Untuk itulah, menanam sebanyak mungkin bibit-bibit amal saleh di ladang dunia menjadi sebuah keharusan.


Hamba Terbaik

Pemuda bervisi akhirat tentulah harus menjadikan Islam sebagai jati dirinya. Hamba Allah SWT yang bertakwa. Itulah jati diri sesungguhnya. Islam melekat dalam dirinya setiap saat. Bukan Islam yang hanya dipakai ketika beribadah, tetapi juga saat berinteraksi dengan manusia lainnya. Ia muslim di mana pun berada. Bukan hanya ketika ia berada di dalam masjid, tetapi juga saat ia berada di jalan, kantor, rumah sakit, mal, pasar, atau tempat umum lainnya. Ia tidak menempatkan Islam dalam ranah pribadi semata, tetapi ia terapkan Islam di segala ruang kehidupan.

Apa yang lebih baik dari itu? Tidak ada rasanya. Menjadi hamba terbaik di hadapan-Nya adalah sebuah cita-cita tertinggi pemuda muslim sejati. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan Allah dalam surah Ali Imran ayat 110: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”

Jadi, pastikan dirimu tak sibuk mengejar viral di dunia hingga lupa aturan-Nya. Namun, sibukkanlah dirimu dengan amalan yang akan membawamu melenggang hingga ke jannah-Nya. Tak penting viral dan populer di hadapan manusia. Itu tidak menjamin bahwa Allah rida padamu. Namun, jadilah pemuda bertakwa yang namanya harum di seantero penduduk langit. Pemuda yang selalu tunduk pada Rabbnya hingga ajal menjemput. Dengan begitu, ridha Allah akan selalu mendatangimu.

Wallahu a’lam bishshawab. []


Oleh: Ummu Ismail
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments