Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Paylater: Jebakan Membahayakan Masa Depan Pemuda

TintaSiyasi.com -- Sejumlah layanan atau aplikasi menyediakan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau beli sekarang bayar belakangan. Yang mana fitur ini sangat memudahkan orang yang ingin membeli barang meskipun sebenarnya uangnya kurang atau bahkan lagi tidak memiliki uang, pembayaran bisa dilakukan belakangan seperti saat menggunakan kartu kredit. 

Produk dari fintech ini menawarkan kemudahan mendapatkan pinjaman (berutang) untuk membeli barang idaman secara cepat dan instan. Namun, di balik kemudahan tersebut, belum adanya regulasi yang mengikat dari pemerintah dapat memunculkan dampak negatif yang menghantui dan bersifat jangka panjang. (tintahijau.com, 11/12/2022) 

Sama halnya dengan Shopee Paylater, tidak bisa dipungkiri saat ini banyak digandrungi generasi. Shopee PayLater (disingkat SPayLater) adalah salah satu metode pembayaran bagi orang yang berbelanja barang dan jasa secara cicilan di Shopee dalam bentuk pinjaman dengan bunga ringan. Metode pembayaran dan tagihan dalam SPayLater mirip dengan metode pembayaran melalui kartu kredit. 

Sedangkan dalam laman (republika.co.id, 15/11/2022), disebutkan bahwa jika dengan perkembangan teknologi digital termasuk sektor keuangan tidak gagap dengan kemudahan transaksi melalui skema yang ditawarkan. Maka akan bisa menjebak konsumen pada sikap konsumtif yang berujung dengan tumpukan utang. Maka bijaklah memilih kebutuhan dengan menyusun daftar prioritas pun bisa menjadi penyelamat dari jebakan sistem pembayaran yang satu ini. Berdasarkan riset KataData Insight Center, dari 5.204 responden yang di survei, sebanyak 16,5 persen adalah gen Y atau milenial yang banyak menggunakan fitur PayLater. Sementara dari gen Z jumlahnya berkisar di angka 9,7 persen. 

Yang menjadi pertanyaan, mengapa generasi muda saat ini sangat menggandrungi metode pembayaran melalui paylater?. Hal ini, dikarenakan gaya hidup konsumerisme dan hedonisme yang menjangkiti generasi. Maka tidak bisa dipungkiri generasi muda berupaya memenuhi keinginannya demi mengejar gaya hidup hedon yang dinilai kekinian hingga viral. Seolah paylater menjadi solusi kebingungan generasi untuk memenuhi keinginannya, tapi nyatanya malah menjerat generasi pada masalah yang baru. 

Konsumerisme dan hedonisme yang melanda generasi muda telah dimanfaatkan oleh para kapital, yaitu memberikan solusi keuangan pemuas keinginan demi memenuhi gaya hidup hedon generasi muda, muncul rentenir gaya baru untuk menjerat mangsa. Melalui paylater disuguhkan kemudahan akses untuk pinjam uang, bisa membeli semua barang meskipun tidak memiliki uang, membuka peluang untuk memenuhi keinginan demi gaya hidup ala Barat. 

Apalagi Negara memfasilitasi jeratan haram dengan berbagai dalih, seperti terdaftar di OJK, bunga rendah, tanpa syarat adanya penghasilan dan lainnya, sehingga dianggap sebagai hal biasa bahkan sangat memudahkan. Padahal nyatanya jeratan menggurita membahayakan masa depannya. 

Dalam sistem sekuler kapitalis, tentu sebagai seorang muslim harus melek fakta dan detail melihat segala macam teknologi yang ada. Tidak gagap mengikuti perkembangan teknologi maupun gaya hidup yang melanggar aturan Pencipta. Ketika dalam laman republika.com disampaikan paylater bisa menjebak konsumen pada sikap konsumtif yang berujung dengan tumpukan utang. Sehingga, harus bijak memilih kebutuhan dengan menyusun daftar prioritas pun bisa menjadi penyelamat dari jebakan sistem pembayaran yang satu ini. Maka sikap bijak dalam menyusun prioritas kebutuhan saja tidak cukup. Karena yang bijak adalah individu pemuda sedangkan sistem yang mengatur tidak bijak.

Bagaimana individu pemuda bisa melawan ketidakbijakan sistem yang ada? Jelas tidak bisa. 
Hal ini tentu berbeda dengan sistem hidup yang sesuai dengan Islam, Sistem Islam mencetak pemuda bahkan generasi menjadi bijak sesuai aturan Pencipta, membentuk masyarakat yang bijak, dan melahirkan pemimpin yang bijak.

Pemuda akan terhindarkan jebakan apapun yang membahayakan dirinya maupun orang disekitarnya. Pemuda dalam Islam yang berbekal pemahaman atau tsaqofah islam maka tidak akan tertarik dengan alat pemuas kebutuhan yang jelas melanggar syariat Islam, tidak akan tertarik pada sesuatu yang jelas diharamkan Islam. Sistem Islam akan menjamin kehidupan seluruh pemuda bahkan seluruh rakyatnya tanpa tekecuali. Begitu juga, adanya jaminan pendidikan yang memadai juga disiapkan berbagai teknologi untuk menunjang pendidikan generasi. Pemuda akan terjamin keamanannya dari godaan gaya hidup ala Barat, gaya hidup yang jelas bertentangan dengan syariat Islam. Pendidikan yang berkualitas akan sangat diupayakan dalam sistem Islam untuk menghantarkan pemuda menjadi insan mulia dan menyiapkan pemuda menjadi pemimipin peradaban.


Oleh: Safda, Sae. S. Sosio 
Aktivis Dakwah Kampus 

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments