TintaSiyasi.com -- Setiap pergantian tahun, sejatinya harapan setiap orang pasti ingin tahun baru menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dari segala aspek. Begitu juga harapan rakyat terhadap negeri tercinta ini, ingin lebih baik dan sejahtera tentunya.
Akan tetapi, ketika menghadapi fakta bahwa setiap tahun justru terjadi peningkatan berbagai macam ancaman di Indonesia. Mulai dari ancaman fisik maupun ancaman perusakan calon pemimpin masa depan yaitu para generasi muda.
Dikutip dari Republika.co.id (01/01/2023), menurut Kapolri jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa angka kejahatan atau tindak pidana selama kurun waktu 2022 mengalami kenaikan sekitar 7,3 persen dibandingkan pada tahun 2021 lalu.
Tidak hanya itu,semakin tahun semakin banyak kasus yang menipa anak muda, mulai dari bullying, seks bebas, dan narkotika. Hingga akhir tahun 2022 ada banyak problem yang terjadi di Indonesia, yang belum terselesaikan dengan tuntas.
Terlebih dengan terkait generasi muda. Setiap tahun seharusnya dijadikan ajang evaluasi yang akan menghasilkan kesuksesan program kerja tahun selanjutnya, bukan malah makin beban jadinya. Akan tetapi inilah fakta di negara dengan sistem sekuler, di mana keamanan tidak akan didapatkan dengan mudah. Dan ancaman terhadap generasi muda makin parah.
Dengan berbagai persoalan tersebut harapan ada perbaikan kondisi pada tahun 2023 sangatlah tipis. Apalagi saat ini fokus para pejabat sudah bias dengan agenda pemilu tahun 2024. Pengurusan umat akan makin terbengkalai.
Ada banyak peristiwa yang menunjukkan adanya ancaman bahaya pada pemuda. Hal itu menunjukkan mandulnya sistem hukum yang ada, yang tak mampu memunculkan efek pencegah tindak kejahatan. Hal ini bisa dipahami karena regulasi yang ada lahir dari pemikiran manusia yang lemah. Ditambah lagi dengan rusaknya kepribadian manusia akibat penerapan sistem sekuler.
Harapan adanya perubahan yang membawa kebaikan hanya ada ketika Indonesia menerapkan Islam secara kaffah karena hanya Islamlah sistem yang sempurna. Demikian pula terwujudnya generasi calon pemimpin yang berkualitas hanya dapat terwujud dalam naungan Khilafah Islamiyah.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Siti Rohmah, S.Ak.
Aktivis Muslimah
0 Comments