Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mahasiswa Terjerat Pinjol, Akibat Kapitalisme Sekuler

TintaSiyasi.com -- Pengamat Keuangan Piter Abdullah menilai ratusan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjerat pinjaman dalam jaringan (Pinjaman Online atau Pinjol) untuk penjualan yang ternyata bodong dikarenakan adanya sifat tamak dan rakus sehingga membuat mahasiswa jadi spekulatif. Persoalan semakin bertambah ketika mereka tidak memiliki kemampuan keuangan dan literasi yang cukup tentang masalah ini.

Sebanyak 311 orang menjadi korban penipuan dengan modus pinjaman online dan 126 diantaranya adalah mahasiswa IPB. Polisi menyebut kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 2,1 miliar. Studi terbaru dari Center for Digital Society (CIDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk Penipuan Digital di Indonesia Modus, Medium, dan Rekomendasi. Menunjukan bahwa penipuan berkedok hadiah menjadi modus penipuan digital tertinggi di Indonesia. Hal ini didapat dari riset yang dilakukan terhadap 1-700 responden.

Hasil riset menunjukan 66.6 persen dari mereka atau 1.132 orang pernah menjadi korban penipuan digital dengan penipuan berkedok hadiah ( 36,9) persen melalui jaringan seluler sebagai modus yang paling banyak memakan korban. Kata Ketua Tim Peneliti CIDS UGM, Novi kurnia dalam seminar Web. 24/8/2022. Salah seorang korban IPB adalah SN, Ia bercerita semuanya berawal ia masuk dalam kepanitiaan divisi sponsor di sebuah acara Project di kampus. oSN kemudian ditawari sebuah proyek oleh sejumlah kakak tingkat ( kating) di IPB University. SN dan para korban lainnya kemudian dikenalkan dengan sosok terduga pelaku berinisial A. 

Pelaku A menjanjikan bagi hasil sebesar 10% dari hasil kerjasama usaha online. Kemudian A minta SN dan teman-temannya di kampus IPB untuk menjalankan segala prosedur dan tata caranya dalam mengikuti proyek usaha tersebut. Termasuk diminta membeli barang-barang dari akun-akun di aplikasi market place online shop dan pembayarannya melalui pinjaman online. Hasil pinjaman diserahkan kepada pelapor atau yang berinisial SAN, namun janji bagi hasil 10% tak kunjung dibayarkan . janji pembayaran pinjaman online sebagai ganti rugi pinjaman yang mereka lakukan atau bulannya terus diulur-ulur. Alhasil, utang pinjam SAN dari beberapa aplikasi pinjol, dari permasalahan ini pun membengkak menjadi 14 juta rupiah.

Mahasiswa dari kampus lain juga turut menjadi korban dari penipuan pinjol. Adanya sejumlah mahasiswa yang terjerat pinjaman online, sejatinya menunjukkan potret pemuda hari ini yang telah teracuni oleh pemikiran kapitalis. Dalam sistem ini, pemuda sukses adalah ketika dia bisa meraih materi atau harta sebanyak banyaknya, bahkan tak perlu menunggu lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Mahasiswa yang mandiri, yang mampu membiayai dirinya tanpa bergantung pada orang tua, digambarkan telah sukses bahkan lebih sukses dibanding mahasiswa yang masih bergantung pada orang tua dalam pembiayaan pendidikannya. Parahnya dari hasil survei UGM dinyatakan banyak diantara mereka (korban) tidak merasa dirugikan, karena yang dianggap kerugian hanya finansial.

Mereka tidak memperhitungkan perkara waktu, kesempatan dan martabat. Paradigma sekuler kapitalisme dalam sistem pendidikan saat ini telah menjauhkan pemuda dari posisi strategisnya sebagai penggerak perubahan menuju peradaban gemilang. Hal ini nampak dari target pemberdayaan potensi pemuda pada hitung-hitungan ekonomi dan minus npertimbangan ideologi. Pendidikan tinggi memberi ruang begitu luas bagi mahasiswa yang ingin menyalurkan potensinya dalam dunia usaha.
Sebagaimana kasus yang sedang terjadi, bahkan keberhasilan kebijakan pendidikan sekuler kapitalis saat ini hanya diukur dari seberapa banyak output yang terserap dalam dunia kerja.

Sistem kapitalis yang diterapkan di negeri- negeri muslim sejatinya hanya membelokan perjuangan pemuda agar mendukung penuh kebijakan rezim neoliberal. Sistem ini juga mencengkeram seluruh potensi pemuda agar memberdayakan mereka diseluruh bidang tidak keluar dari desain kapitalisme global.

Kondisi ini tentu saja tidak bisa dibiarkan terjadi terus menerus. Pemuda harus dilepaskan dari kungkungan sistem kapitalisme, berikut pendidikan sekulernya. Pemuda Muslim harus dikembalikan pada jati dirinya sebagai seorang Muslim dengan ideologi Islam sebagai pemikiran dan arah perjuangannya.

Ideologi Islam tegak diatas akidah yang harus sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Dari akidah Islam yang lurus lahir sistem hidup yang benar, yakni Syariat Islam Kaffah yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan. Ideologi Islam akan menjadikan pemuda  Muslim memiliki kaidah berpikir yang bisa mengarahkan umat untuk maju dan membangun peradaban cemerlang di masa depan. Pemuda berideologi Islam akan memiliki kesadaran politik Islam. 

Mereka akan menyadari berbagai persoalan kehidupan yang menimpa manusia hari ini adalah akibat ideologi kapitalisme sekuler yang merusak dan tidak Allah ridhoi. Mereka akan bangkit dan mencampakan pemikiran yang rusak dari benak mereka. Mereka akan bertransformasi menjadi pemuda ideologis yang mampu menjadi pelopor perjuangan umat untuk mengembalikan Islam dalam tatanan kehidupan manusia.

Dengan demikian keberkahan dan kemaslahatan merata pada seluruh makhluk di muka bumi ini. Orientasi hidup pemuda Muslim ideologis tidak terbatas hanya pada kepentingan diri yang bersifat materi dan mengejar kebahagiaan semu dunia, tetapi juga memiliki visi keutamaan untuk menyongsong lahirnya sistem kehidupan Islam. Pemuda Muslim ideologis akan menyibukan dirinya pada aktivitas yang mengantarkan pada visi tersebut.

Mereka akan menjadi sosok yang berani menyatakan visinya secara terang-terangan kepada masyarakat. Yakni melanjutkan kembali kehidupan Islam di dalam dan luar negeri dalam institusi politik Islam, yakni Khilafah. Ke arah inilah pemberdayaan pemuda muslim harus diarahkan yakni menjadikan para pemuda berideologi Islam. Yang siap memperjuangkan Islam semata-mata dengan kesadaran Iman, meski harus berhadapan dengan peradaban rusak yang kian menggerus suasana Iman dan semangat perjuangan mereka. Dan saat ini hanya partai politik Islam Ideologis yang mampu mencetak pemuda pejuang seperti ini. Wallahu 'alam bi shawwab.

Oleh: Darti
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments