Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

HIV/AIDS Buah Liberalisme


TintaSiyasi.com -- Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, pada 1 Desember 2022 lalu, UNAIDS Indonesia, Yayasan Pelita Ilmu, Jaringan Indonesia Positif, Lentera Anak Pelangi, dan Ikatan Perempuan Positif Indonesia, membuat Aliansi Nasional untuk mengakhiri HIV/AIDS pada Anak Indonesia. Dengan memastikan agar setiap anak yang mengalami HIV/AIDS mendapatkan pengobatan. Karena di Indonesia yang mendapatkan pengobatan ARV hanya 25 persen anak pengidap HIV/AIDS. Hal ini yang membuat tidak berakhirnya HIV/AIDS di Indonesia (tempo.co).

Kasus HIV/AIDS di Indonesia dari tahun ke tahun kian meningkat seakan tidak berujung. Pemerintah pun telah banyak mengupayakan penanganan untuk kasus HIV/AIDS. Mulai dari penyuluhan, hingga sosialisasi alat kondom dan yang lainnya. Namun, belum sedikit pun membuahkan hasil, jika kita perhatikan justru semakin berkembang penyebarannya.


HIV/AIDS Buah Kebebasan

Meningkatnya kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun pun tidak lain merupakan dampak dari prinsip kebebasan. Perilaku masyarakat yang semakin liar dalam bersosialisasi. Maraknya aktivitas pacaran yang menjadi gerbang terjadinya perzinahan. Free sex yang sudah biasa terjadi. Begitu pula perilaku menyimpang yang kian hari kian di maklumi bahkan kian didukung yakni L98T.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa sistem , begitu pula negara kita saat ini adalah sistem sekuler-liberal. Sistem sekuler-liberal inilah yang menjadi wadah lahirnya HIV/AIDS. Sebab sistem sekuler-liberal sangat mengagungkan kebebasan yang di atas namakan hak asasi manusia. Yang mana setiap orang berhak berbuat semau dia tidak ada batasan sama sekali, dengan catatan tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Tidak memandang apakah hal tersebut di perbolehkan oleh syariat atau tidak.

Dari prinsip kebebasan inilah lahir berbagai problem di tengah masyarakat hingga problem kesehatan yakni HIV/AIDS.


Solusi Ampuh Berantas HIV/AIDS

Islam memiliki mekanisme sempurna dalam mengatasi segala problematika kehidupan, termasuk problem HIV/AIDS.

Sumber utama penularan HIV/AIDS adalah seks bebas. Maka dari itu Islam memiliki aturan agar seks bebas tersebut tidak terjadi. Misal, larangan adanya khalwat dan ikhtilat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Jangan sekali-kali seorang lelaki dengan perempuan menyepi (bukan muhrim) karena sesungguhnya syaithan ada sebagai pihak ketiga.” (HR. Baihaqi).

Kemudian adanya larangan zina. Sebagaimana firman-Nya, “Janganlah kalian mendekati zina karena sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan seburuk-buruknya jalan.” [QS. Al Isra’: 32].

Hingga larangan perilaku menyimpang yakni L98T. Sebagaimana firman-Nya, “Dan (kami juga telah mengutus) Luth ( kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: Mengapa kamu mengerjakan perbuatan kotor itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun manusia (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu ( kepada mereka ), bukan kepada wanita, Bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” [QS. Al A’raf: 80-81].

Islam juga melarang di lakukannya perbuatan-perbuatan yang menyebabkan rusaknya masyarakat dan rusaknya akhlak. Seperti pembuatan dan menonton film-film dan konten pornografi yang memancing para penontonnya untuk meniru apa yang ada dalam film atau konten pornografi tersebut. Begitu pula dengan larangan pornoaksi.

Negara juga memberantas tuntas segala sarana wadah kemaksiatan terjadi. Seperti club night, diskotik, dan sejenisnya. Tidak boleh sama sekali sarana yang dapat dimanfaatkan untuk kemaksiatan.

Negara juga memiliki tindak tegas bagi para pelaku pelanggaran. Semua tempat yang melayani pornografi dan pornoaksi akan dikenai sanksi tegas dan dibubarkan.

Bagi penderita HIV/AIDS yang bukan karena maksiat akan mendapatkan penanganan serius dari negara. Mulai dari karantina, pengobatan, dan sebagainya. Selama karantina pun negara wajib memenuhi semua kebutuhannya.


Keberhasilan Generasi Islam

Islam terbukti telah menjadikan kaum yang sebelumnya jahiliah menjadi kaum yang berperadaban unggul dan berakhlak mulia. Dengan angka kriminalitas yang sangat rendah. Dan penyakit sosial yang minim. Salah satu kunci keberhasilan Islam adalah mendidik individu dan masyarakat dengan menjadikan akidah Islam sebagai dasar yang harus dipegang erat. Dari awal ditanamkan keimanan kepada Allah SWT dan ketaatan pada ajaran Islam. Membuat pengawasan sangat efektif terhadap individu. Demikian juga masyarakat hidup dalam suasana keimanan yang mulia, membuat budaya buruk dan hina sulit berkembang. Negara memfasilitasi semua kebaikan dan kemuliaan, sembari bersikap tegas kepada setiap perbuatan buruk kriminal.


Khatimah

Sudah terbukti dari tahun ke tahun bahwa sistem sekuler-liberal telah gagal memberantas HIV/AIDS, maka dari itu sudah saatnya kita beralih ke sistem Islam kaffah. Karena Islam memiliki mekanisme sempurna untuk menghentikan laju perkembangan HIV/AIDS hingga tuntas ke akarnya. 

Wallahu a’lam bishshawab.[]


Oleh: Ra Azzahra
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments