Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Peneliti Senior FAKKTA: Kerangka Berpikir APBN Adalah Fiskal Kapitalistik

TintaSiyasi.com -- Peneliti senior Forum Analisis dan Kajian Kebijakan Transparansi Anggaran M. Hatta, S.E., M.E mengatakan, kerangka berpikirnya APBN adalah kerangka berpikir fiskal kapitalistik.

“Kerangka berpikirnya APBN kita ini adalah kerangka berpikir fiskal yang kapitalistik,” ujarnya dalam Kabar Petang, Belanja Negara 1,192,5 Triliun Belun Terserap, Pemerintah Bingung?, Senin (31/10/2022), di Youtube Khilafah News.

“Jadi kalau berdasarkan kerangka itu, bukan hal suatu kebingungan. Itu hal yang sudah alamiah, normal,” sambungnya.

Menurutnya, hampir setiap tahun penomena ini, selalu berulang. Bukan sekali dua kali selalu berulang.

“Makanya, sampai-sampai sasaran akhir kenapa logikanya dihabiskan selama satu tahun. Karena targetnya itu adalah Golden Gate Ventures (GGV) pertumbuhan ekonomi itu, yang betul-betul ditarget, disakaralkan,” ungkap dia.

Ia menerangkan, kalau kemudian dengan dorongan yang fiskal, yang begitu besar nilainya maka, memang roda ekonomi itu, berjalan dengan lebih cepat.

“Tapi dari sisi kualitas bagaimana?” tanya peneliti itu.

“Okelah, dengan pertumbuhan GGV nya dengan dorongan nilai APBN 3.100 triliun. Angkanya lumayan meskipun, beberapa tahun ini 5 persen saja, tidak sampai target 2 digit misal,” tambahnya lagi.

Itupun kalau sampai 2 digit, lanjutnya, apakah benar Indonesia ini akan seperti negara maju. Atau bahkan mungkin sejahtera semua.

“Itu yang harus kita detail kan lagi nanti,” kata dia.

Jadi, ia meneruskan, itu lebih mencerminkan paradigma. “Kalau bingung, kayaknya enggak juga,” tutur dia.

Karena, jelasnya lagi, dalam kementerian keuangan itu, lengkap buku-buku petunjuk. Buku-buku untuk penyusunan APBN itu, lumayan lengkap.

“Jadi kalau dikatakan bingung saya kira tidak,” pungkasnya. [] Mariyam Sundari
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments