Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Peduli Korban Halloween di Korsel, Acuh terhadap Rakyat Sendiri!


TintaSiyasi.com -- Baru-baru ini Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa atas tragedi maut di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan atau Korsel. Jokowi mengatakan Indonesia bersama rakyat Korea Selatan (Korsel).

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di akun Twitter-nya seperti dilihat detikcom, Minggu (30/10/2022). Ucapan belasungkawa itu disampaikan Jokowi dalam bahasa Inggris.

Kepolisian Korea Selatan sedang menyelidiki apa yang menyebabkan pengunjung acara Halloween berdesak-desakan di satu ruas jalan sempit di ibu kota, Seoul pada Sabtu malam (29/10) yang mengakibatkan setidaknya 154 orang meninggal dunia.

Sebagian besar korban meninggal dunia adalah para remaja berusia 20-an tahun. Sembilan belas di antaranya diyakini warga negara asing. Keterangan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebutkan, ada "dua WNI yang luka ringan" akibat tragedi itu.

Tragedi Halloween di Korsel jelas membuat kita prihatin. Namun di sisi lain kita juga prihatin dengan kepedulian penguasa yang rasanya lebih mempedulikan rakyat lain dibandingkan kepada rakyat sendiri. Misalnya pada tragedi Kanjuruhan yang juga memakan korban dalam jumlah besar, terbukti tidak adanya pernyataan "Pemerintah bersama Kanjuruhan".

Yang selanjutnya, adanya pembiaran perayaan serupa di Indonesia, padahal perayaan tersebut adalah budaya asing, yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia, bahkan tidak ada sedikit pun manfaat dari perayaan tersebut untuk membangun karakter pemuda di negara kita.

Dari sudut pandang Islam, jika seorang Muslim berpartisipasi di dalam pesta Halloween, itu bisa menjadi bentuk penyembahan berhala atau syirik. Sebab hampir semua tradisi Halloween, didasarkan pada budaya pagan kuno atau Kristen. 

Dengan dasar ini pula umat Islam tidak diperbolehkan untuk mengikuti perayaan Halloween. Bahkan adalah dosa bagi umat Islam untuk merayakan festival yang berakar pada penyembahan setan berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 104 dan surat Yusuf ayat 5. Dan jelas bahwa perayaan Halloween ini mengandung hadlarah agama lain yang tidak boleh kita ikuti, dan jelas keharamannya.

Hal ini menunjukkan potret penguasa yang abai akan proses pembinaan karakter pemuda yang akan membangun peradaban bangsa pada masa yang akan datang.

Dalam Islam, pemerintah bertanggung jawab atas pembentukan kepribadian generasi remaja melalui berbagai mekanisme, baik dalam dunia pendidikan maupun luar pendidikan. Karena Islam mengerti bahwa remaja berperan penting bagi bangsa dan agama, di mana remaja adalah sebagai tumpuan untuk generasi penerus perjuangan. 

Sebagaimana remaja dalam Daulah Islam terdahulu, khusus ketika Rasulullah menjadi pemimpin Negara Islam, para sahabat Rasulullah di kalangan remaja memegang peranan penting. Banyak remaja Islam yang mengukir sejarah keemasan pada masanya. Hal ini tentu tidak terlepas dari besarnya peranan negara Islam dalam mendidik dan menciptakan karakter para remajanya.

Oleh karena itu, sudah seharusnya negara menumbuhkan karakter para remaja ini dengan sebaik-baiknya karakter dan karakter remaja terbaik hanya akan bisa di dapatkan jika Islam di terapkan. []


Oleh: Nanis Nursyifa
Sahabat TintaSiyasi
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments