Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Negara Abai Akibat Sistem Sekuler

TintaSiyasi.com -- Konflik ditengah masyarakat tak ubahnya seperti bencana yang tak pernah surut. Setiap harinya ada saja kejadian dan kasus yang terjadi ditengah masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, hukum bahkan sampai urusan pemerintahan. Hal ini seperti layaknya hidup tanpa penjagaan dan perlindungan seolah negara mati fungsi dalam pengurusan terhadap rakyatnya.

Kejadian di Kalideres perumahan citra garden menambah potret buram negara dalam mengurusi rakyatnya. Kejadian ditemukannya 4 mayat yang merupakan satu keluarga yang diduga tewas karena kelaparan. Hal ini diketahui setelah 3 Minggu dari tewasnya keluarga tersebut, hal ini disebabkan warga sekitar tidak menaruh curiga karena keluarga tersebut memang jarang keluar rumah dan bersosialisasi dengan warga yang lain (Caping.co.id, 13/11/2022).

Rusaknya sistem sosial ditengah masyarakat ini juga menjadi penyebab lambannya penanganan terhadap tewasnya keluarga tersebut. Individualisme telah membudaya yang menjadikan pemikiran masyarakat hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa perduli dengan yang lain. Fokus hidup adalah materi dan kebermanfaatan saja.

Individualisme ini tentu memiliki akar yaitu sekuler. Tidak heran kemiskinan tingkat tinggi bahkan kemaksiatan yang merajalela juga akibat dari pembiaran dari masyarakat dan abainya penguasa dalam menanamkan sistem sosial yang benar pada warganya. Dari sini, tampak abainya negara tidak lain akibat menerapkan sistem sekuler-kapitalis. Merasa menjaga dan mengurusi warganya harus berdasarkan kebermanfaatan nya saja. Apalagi namanya kalau bukan abai? 
Bukankah negara harus memperhatikan warganya sudah terpenuhi atau tidak hajatnya? Dan bukankah seharusnya negara menjaga keamanan warganya? Seharusnya memang demikian, sebagaimana Umar bin Khattab yang memastikan dari rumah kerumah untuk memastikan warganya agar tidak kelaparan ketika beliau menjabat sebagai penguasa umat.

Tidak akan ada pemimpin yang benar-benar mengurusi rakyatnya dan tidak akan pernah ada masyarakat yang sehat dalam sosialnya jika sekuler dan kapitalis masih mengakar di negeri ini.

Sejarah Islam telah mencontohkan bagaimana kehidupan sosial yang sehat. Bisa dilihat dari keberhasilan Islam yang mampu menguasai hampir 2/3 dunia dalam naungan sistem Islam yang berhasil menyatukan seluruh bangsa, ras, warna kulit dan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena pandangan hidup kaum muslim saat ini adalah ridho Allah SWT yang menjadikan akidah Islam sebagai landasan kehidupan. 
Bisa diambil dari sabda nabi Saw :

Dari Abu Dzarr Ra. beliau berkata, Rasulullah bersabda, "Jika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetangga-tetanggamu" (HR. Muslim).

Artinya indahnya Islam harus berbagi dan perduli dengan tetangga baik ia muslim maupun non muslim. Maka pantas saja Islam mampu menguasai dunia dan banyak yang masuk kedalam Islam secara berbondong-bondong. Ditambah lagi penguasa tidak hanya bersandar pada kursi kekuasaannya karena pemimpin sadar bahwa kehadiran negara harus menjalankan fungsinya sebagai peri'ayah dan penjaga rakyatnya. Ditambah negara berfungsi menjaga syariat Islam tetap berlaku bagi warganya hingga mampu menjaga sistem sosial didalamnya.
Tentu keberhasilan tersebut tidak akan pernah terwujud jika bukan Islam sistem yang diterapkan dan akan hanya menjadi sebuah mimpi jika terus diterapkannya sistem sekuler saat ini. Wallahu 'alam bishowab

Oleh: Lestia Ningsih, S.Pd.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments