Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Enam Strategi Sinergis Perangi Pornografi ala Uniol


TintaSiyasi.com -- Viral video Kebaya Merah dan maraknya konten pornografi di negeri ini, Dosen Online Universitas Online (Uniol) 4.0 Diponorogo, Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum. dan Puspita Satyawati, S.Sos. membeberkan enam strategi sinergis memeranginya. 

"Kerusakan akibat pornografi semestinya membuat masyarakat menyadari dan tergerak memerangi. Pun menjadikannya sebagai common enemy. Setidaknya ada enam strategi sinergis memerangi pornografi," ulas keduanya dalam kuliah daring bertajuk Kebaya Merah yang Bikin Gerah: Pornografi bak Fenomena Gunung Es di Negeri Religius, di grup WhatsApp, Sabtu (12/11/2022). 

Prof. Suteki menjelaskan strategi pertama, mengokohkan fungsi keluarga sebagai sekolah pertama dan orang tua sebagai guru utama bagi ananda. 

"Orang tua bertugas meletakkan pondasi kepribadian anak. Bekal terbaik untuk anak ialah iman dan takwa kepada Allah SWT. Pun penanaman pemahaman tentang syariat Allah SWT dan kewajiban menaatinya," tuturnya. 

Kedua, Puspita menyampaikan, mengoptimalkan peran tokoh agama sebagai pengendali moral. 

"Sebagai publik figur yang paham ajaran agama, tokoh agama wajib menyampaikan pesan agama kepada masyarakat, sehingga mendorong merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai benteng penjaga," ujarnya.  

Ketiga, Prof. Suteki menyebut untuk menguatkan peran masyarakat sebagai kontrol sosial, khususnya bila terjadi pelanggaran di masyarakat, misalnya seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan dinasihati, bahkan dikucilkan dan dijauhi sebagai sanksi atas perbuatannya. 

Keempat, Puspita meminta lembaga pendidikan (sekolah dan universitas) memberikan edukasi pada anak didik tentang maraknya pornografi. Agar mereka memahami bahayanya, mewaspadai, serta terdorong untuk tidak mengakses, turut memproduksi, dan menyebarkannya.

Selanjutnya kelima, Prof. Suteki mengingatkan agar media memberikan pencerahan pada masyarakat melalui pemberian informasi terkait maraknya pornografi dan bahayanya. 

"Selain itu, diharapkan mampu memfilter konten-konten amoral agar tidak lolos tayang dalam medianya," cetusnya.

Adapun strategi keenam, Puspita menerangkan, meningkatkan peran pemerintah (aparat penegak hukum) sebagai pelindung dan pengatur kepentingan rakyat, sehingga wajib melindungi moral anak bangsa dari konten-konten merusak.   

Terkait masalah ini, menurutnya tugas pemerintah yaitu memberikan edukasi tentang bahaya pornografi melalui lembaga pemerintah terkait, mengontrol media dan memblokirnya bila terbukti menayangkan konten pornografi, serta memberi sanksi tegas terhadap pelaku, pembuat, dan penyebar pornografi tanpa pandang bulu sehingga hukum bisa ditegakkan dan ketertiban masyarakat tercipta.

"Demikian strategi sinergis untuk mencegah dan menanggulangi maraknya konten pornografi di negeri ini. Mampukah sistem hidup hari ini mewujudkan idealitas fungsi masing-masing elemen di atas?" pungkas mereka. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments