Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Surat Cinta Anak SD, Buah Sistem Pendidikan Kapitalisme

TintaSiyasi.com -- Media sosial dihebohkan dengan unggahan surat cinta yang diduga ditulis oleh seorang anak SD (sekolah dasar). Unggahan surat cinta anak SD tersebut viral karena berisi kalimat yang vulgar bernada pelecehan seksual. Viralnya surat cinta anak SD tersebut bermula dari cuitan akun Twitter @tanyakanrl pada 1 November 2022 lalu (Jatimnetwork.com).

Fakta tersebut ialah dampak sistem kapitalisme sekuler yang menjauhkan masyarakat dengan agamanya. Sistem ini menyuburkan gaya hidup bebas tanpa aturan benar salah atau baik buruk. Sistem ini memprioritaskan kesenangan duniawi dan modal.

Dengan paradigma ini maka terciptalah suasana atau lingkungan masyarakat yang hanya berpikiran senang-senang, memuaskan nafsu birahi, dan sejenisnya.Selain itu ada misi liberalisasi sistemis dan terorganisir yang direncanakan oleh kafir penjajah untuk merusak generasi muslim.

Misi liberalisasi tersebutlah yaitu menanamkan paham liberalisme dan hedonisme yang membuat generasi berperilaku bebas dan kebablasan

Alhasil sistem pendidikan, sistem pengasuhan anak, sistem pergaulan, bahkan sistem informasi berjalan sesuai paham sekuler liberal yang didukung negara.

Berbeda apabila negara dalam kepemimpinan Islam yaitu Khilafah. Khilafah menjadikan ideologi Islam sebagai sandaran segala aturan dan kebijakan masyarakat.

Pendidikan Islam bertujuan mencetak generasi bertakwa

Bukan hanya menguasai ilmu dan pintar berteori 
Namun pengetahuannya membangun pemahaman yang tercermin dalam amal.
Keimanan jadi pondasi perbuatannya bahkan pendidikan islam menjadi instrumen pembentuk peradaban dan pandangan hidup suatu bangsa atau umat.

Negara menjadi penanggungjawab utama
seperti sabda Rasulullah Saw
 "Imam itu pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Al Bukhari)

Tanggung jawab negara dalam masalah pendidikan paling tidak meliputi 3 perkara yaitu 
1. Menyediakan sarana dan prasarana yang layak dan cukup. Semua itu sesuai kebutuhan dan diberikan kepada rakyat secara gratis 
2. Negara wajib menyediakan tenaga pengajar yang mumpuni . Negara memuliakan guru dengan menjamin kesejahteraan guru sehingga mereka optimal menjalankan amanahnya
3. Negara menerapkan kurikulum berbasis aqidah Islam, seluruh  materi pelajaran dan metode pengajaran dalam pendidikan  disusun agar tidak menyimpang dari landasan tersebut.

Negara juga bertanggung jawab menjaga stabilitas keluarga pada tiap warga negaranya. Negara memastikan penanggung jawab keluarga yakni ayah / suami memiliki pekerjaan layak dan penghasilan yang mencukupi kebutuhan keluarganya. 

Istri tak dituntut mencari nafkah dan memiliki waktu cukup untuk menjalankan tugas utamanya sebagai ibu pendidik putra putrinya melalui pengurusan, pengasuhan, pendampingan, dan pendidikan seorang ibu akan lahir generasi shalih shalihah yang siap menjalankan taklif sebagai generasi penerus.

Untuk mencetak generasi tangguh negara juga bertanggungjawab sistem pergaulan Islam yang akan membentengi generasi dari kerusakan.
Negara tidak akan membiarkan pergaulan bebas antara laki - laki dan perempuan yang bukan mahram. 

Negara tidak membiarkan terbukanya aurat dan gerakan erotis yang mengundang syahwat. Negara akan memberi sanksi pada pelanggar aturan langsung ditempat kejadian dan menempatkan para penegak hukum di setiap pelosok negeri. 

Keberadaan mereka di berbagai tempat memudahkan pencegahan, pengawasan, dan penyelesaian kemaksiatan seperti khalwat dan mempertontonkan aurat di tempat umum.

Pendidikan keluarga dan sekolah harus sejalan dengan kehidupan nyata di masyarakat. Negara membangun masyarakat yang dinaungi suasana keimanan yang kuat serta diliputi kepedulian dan tanggung jawab menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

Pendidikan baik tidak luput dari peran media massa yang produktif dan konstruktif serta keberadaannya tidak kontraproduktif dengan tujuan pendidikan.

Media massa mencerdaskan dan mengukuhkan tujuan pendidikan. Demikianlah hanya dalam sistem Khilafah, kepribadian mulia generasi akan terwujud nyata. Wallahualam bissawab


Oleh: Sahna Salfini Husyairoh, S.T
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments