Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Cinta dalam Mimpi, Halusinasi Menjadi-jadi

TintaSiyasi.com -- Berawal dari idola, lama-lama dianggap pacar bahkan ada yang mengatakan sebagai suaminya. Banyak yang sliweran di media sosial soal idola K-pop sebagai salah satu idola kesayangannya bahkan sampai berhalusinasi menganggap pacar bahkan suami, dan akhir-akhir ini pun muncul berhalusinasi memiliki pacar banyak dan yang paling parah lagi itu cuman anime alias hanya dunia fiktif. 

Saya pribadi enggak abis pikir dan geleng kepala, kenapa bisa terjadi seperti ini sih? Bahkan yang paling parah tidak memandang usia entah dari usia dini sampai usia tua pun ada dan ikut masuk dalam dunia halusinasi. 

Kenapa bisa terjadi ya, sedangkan manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk berpikir sebagaimana semestinya bukan malah berhalusinasi. Yang paling parahnya lagi yang diidolakan itu orang kafir bahkan tidak ada dalam dunia nyata karena fiktif itu tadi. Bukannya dalam Islam telah jelas siapa yang patut dijadikan idola? 

Beliau yang membela agama Allah, rela dilempari kotoran, rela dicaci maki oleh kalangan kafir bahkan pernah difitnah sebagai tukang sihir. Siapa dia? Yaitu Nabi Muhammad SAW. 

Sebagai umat Islam kita wajib tau kita itu harus cinta kepada siapa dan mengidolakan siapa. Bukan malah berhalusinasi menganggap dia sebagai pacar halu atau malah mengidolakan seseorang yang jelas-jelas tidak mengimani Allah dan rasul-nya. 

Padahal hanya sebuah idola tapi bisa berakibat fatal. Sebab idola itu bisa dikatakan seseorang yang patut kita contoh dan tiru. Sudah otomatis itu terjadi, contohnya penggemar K-pop pasti dia memiliki aksesoris atau hal-hal yang berbau tentang K-pop. Sama halnya ketika kita mengidolakan Nabi Muhammad sudah otomatis mengikuti sunah dan apa-apa yang menjadi teladan sebab Nabi Muhammad suri tauladan bagi umat Islam. 

Nah, dilihat dari fakta bahwa seorang idola menjadi teladan kita, apakah pantas seorang yang tidak mengimani Allah dan rasul-nya kita jadikan idola bahkan sampai berhalusinasi memilikinya. Sebagai umat Islam seharusnya bisa memilah mana yang pantas dijadikan idola dan mana yang pantas diabaikan saja. 

"Barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dia termasuk ke dalam golongan tersebut

Ngeri sedap, mengidolakan seseorang yang pada dasarnya menolak Islam sama saja kita menjauh dari Allah SWT, yang paling ditakutkan adalah ketika kita meninggal apakah mereka akan memberi syafaat kepada kita? Seperti misalnya anime yang selama ini dibanggakan, terus para oppa-oppa Korea. Bagaimana mau memberi syafaat, sedangkan mereka saja tidak percaya adanya Allah SWT. Lalu mau minta tolong sama siapa lagi? Ketika yang diidolakan sama semua. 

Jangan menyepelekan sebuah idola, "hanya dijadikan idola kok enggak lebih" sudah saya jelaskan di atas tadi, siapa yang mengidolakan seseorang pasti dia akan terjerumus dalam  apa-apa yang ada padanya. 

Lalu kita sebagai umat Islam harus bagaimana? Jelas kita harus mengidolakan pahlawan kita yaitu Nabi Muhammad SAW dan yang pasti jelas nanti kelak akan diberi syafaat ketika kita meninggal. Bahkan ketika kita sering shalawat, taat sama perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya insyaallah Nabi Muhammad akan memanggil kita sebagai umatnya. 

Jadi pada dasarnya, cintailah Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya dan idolakan Nabi Muhammad SAW yang telah menghadirkan Islam kepada kita, dan indahnya sampai saat ini dan sampai hari akhir nanti hanya Islamlah satu-satunya agama yang paling sempurna. []


Oleh: Indah Setyorini
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments