Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gelombang PHK Massal

TintaSiyasi.com -- pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus menghantui perekonomian Indonesia. Belum lama ini, perusahaan fintech, Xendit, juga masuk dalam jajaran perusahaan yang melakukan PHK tahun ini.

Maraknya gelombang PHK ini menjadi pertanda bayang-bayang stagflasi mulai mendekati Indonesia. Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan fenomena PHK yang terjadi sangat memungkinkan Indonesia masuk dalam jurang resesi pada tahun depan.  Ia menjelaskan dari sisi gejala PHK di banyak sektor, ini menjadi tanda-tanda terjadinya stagflasi, yaitu kenaikan inflasi yang tidak dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.

Menurutnya, kondisi itu jika dibiarkan akan terus menciptakan tingkat pengangguran yang sangat signifikan. Misalnya Shopee Indonesia. PT Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawan perusahaan pada Senin (19/9). Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan PHK merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh perusahaannya sebagai langkah efisiensi, setelah sebelumnya melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

Ia mengatakan langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Ia tidak merinci berapa jumlah karyawan yang di-PHK tersebut. Ia hanya memastikan karyawan yang terdampak PHK akan diberikan dukungan oleh Shopee dalam bentuk pesangon. Ada juga Lummo. Start up penyedia solusi layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C) Lummo yang sebelumnya dikenal sebagai BukuKas melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di Jakarta dan Bengaluru, India. Lummo dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 100-120 karyawan yang sebagian besar berada di tim teknis, desain, dan produk. Selain itu TaniHub
PHK terhadap karyawan start up pertanian TaniHub merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali. Namun, perusahaan tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

Dampak PHK massal tersebut berimbas kepada masyarakat terlebih masyarakat saat ini telah banyak menderita akibat naiknya bahan-bahan pokok disertai dengan melonjaknya harga BBM. 
Sungguh mengherankan ditengah melimpahnya sumber daya alam negeri ini namun pemerintah gagal menyediakan lapangan pekerjaan yang besar untuk rakyatnya. Sementara perijinan pengelolaan sumber daya alam oleh para pengusaha diberikan jalan mulus.

Inilah akibat dari diterapkanya sistem sekuler kapitalis. Sistem yang hanya berpihak kepada kepentingan para pemilik modal. Sehingga rakyat yang harus jadi korban. Hal itu sangat berbeda jika sistem Islam diterapkan dalam sebuah institusi negara. Dalam siatem Islam memiliki sistem ekonomi yang khas yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangkat meraih kehidupan yang diberkahi Allah.
 
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin dalam sistem islam dalam rangka mengurusi urusa  rakyatnya seperti  mendorong masyarakat memulai aktivitas ekonomi tanpa dibiayai oleh Baitul Mal (Kas Keuangan Negara). Peran Negara dalam sistem Islam adalah membangun iklim usaha yang kondusif dengan menerapkan sistem ekonomi Islam secara komprehensif.

Beberapa mekanisme inti yang akan dilakukan adalah; menata ulang hukum-hukum kepemilikan, pengelolaan  dan pengembangan kepemilikan, serta distribusi harta di tengah masyarakat; menjamin pelaksanaan mekanisme pasar yang sesuai syariah; menghilangkan berbagai distorsi yang menghambat (seperti penimbunan, kanzul-mal, riba, monopoli, penipuan); menyediakan informasi ekonomi dan pasar; serta membuka akses informasi untuk semua orang sehingga akan meminimalkan terjadinya informasi asimetris yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku pasar mengambil keuntungan secara tidak benar; mengembangkan sistem birokrasi dan administrasi yang sederhana dalam aturan, cepat dalam pelayanan dan profesional; menghilangkan berbagai pungutan, retribusi, cukai dan pajak yang bersifat tetap; menghilangkan sektor non-riil sehingga produksi barang dan jasa di sektor riil akan meningkat.
 
Selain itu negara dapat mengeluarkan dana Baitul Mal (Kas Negara), dalam bentuk pemberian subsidi tunai tanpa kompensasi bagi orang yang tidak mampu. Subsidi negara untuk kaum fuqara dan masakin (orang-orang yang tidak mampu) bukan sekadar dibagi rata dan diberikan dalam jumlah yang kecil-kecil, tetapi juga mereka dijamin oleh pemerintah selama satu tahun agar tidak sampai kekurangan. Subsidi diberikan dalam jumlah yang cukup besar untuk memulai bisnis, tidak hanya untuk dikonsumsi saja. Dengan demikian fungsinya betul-betul untuk mengangkat seseorang dari garis kemiskinan. Rasulullah saw. pernah memberi subsidi 400 dirham (sekitar Rp 28 juta). Saat itu harga baju yang paling mahal pada masa itu sebesar 19 dirham (sekitar Rp 1,3 juta) dan baju biasa seharga 4 dirham (sekitar Rp 280 ribu).

Dalam sistem Islam sumber daya alam merupakan hak milik umat sehingga pengelolaan sumber daya alam tersebut tidak diserahkan kepada asing tetapi negara yang mengelola sesuai dengan atiran syariat dengan hasilnya dikembalikan lagi kepada umat.


Oleh : Dina
Aktivis Muslimah

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments