Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gaza Kembali Berdarah, Hentikan dengan Mengembalikan Junnah


TintaSiyasi.com -- Gaza kembali membara, Palestina kini terluka, Islam kembali berduka. Sudah tidak terhitung sudah yang keberapa, jutaan penduduk Palestina tersiksa, terusir, dibantai, ada yang terluka bahkan sampai meregang nyawa.

Sebagaimana yang terjadi pada minggu-minggu ini, pasukan Israel kembali menggempur Gaza. Serangan roket jarak jauh dilakukan oleh Israel pada Jum’at (5/8). Hal ini menyebabkan sekitar 41 orang meninggal akibat serangan yang dilakukan oleh Israel. Jumlah tersebut termasuk korban anak-anak yang tidak berdosa (detikNews 8/8/22).

Sementara itu, menurut sumber berita lain, militer Israel menyerang sasaran anggota dari kelompok jihad Islam Palestina. Sejauh ini Israel mengatakan lebih dari ratusan roket ditembakkan selama 3 hari sejak mulainya operasi militer ini. Dikatakan ada ancaman nyata dari kelompok jihad Islam (BBCNews Indonesia 8/8).

Sementara itu VOAIslam pada 5/8/22 juga memberitakan bahwa Israel telah menutup jalan di sekitar jalur Gaza dan mengirim bala bantuan ke perbatasan sebagai upaya serangan balas dendam terhadap pasukan jihad.

Apapun alasanya penjajahan Israel atas negeri Palestina harus segara diakhiri. Dunia sudah memahami kekejaman Israel terhadap warga sipil yang telah mengusik nurani. Sehingga perlu sebuah solusi hakiki untuk mengakhiri penjajahan ini.

Kebiadaban yang Terus Berulang

Dari masa ke masa, semenjak junnah (perisai) umat tiada, penduduk Palestina terusir, dibantai, ratusan ribu warga terluka, bahkan cacat, kemuliaan wanita di perkosa, puluhan ribu anak menjadi yatim piatu akibat ulah penjajah Israel di Palestina.

Kaum Muslim kembali menderita, ketika Palestina belum bisa merdeka. Palestina hidup dalam bayang-bayang teror penjajahan Israel. Gaza diblokade, diserang sehingga kehidupan Muslim sangat sengsara.

Penderitaan yang dialami oleh penduduk Palestina di bawah penjajahan Israel seakan tiada ujungnya. Penghinaan, kesulitan ekonomi dan ancaman nyawa seolah menjadi ritme kehidupan saudara kita di Palestina.

Situasi ini sudah terjadi sekitar lebih dari 70 tahun lamanya. Namun konflik ini seakan tidak memenuhi jalan keluarnya.
Perbuatan Israel telah keterlaluan, kejahatan terhadap umat Muslim Palestina sudah jelas, bahkan dunia mengecam perbuatan ini. Namun, apa yang terjadi selama berpuluh tahun tidak ada solusi untuk rakyat Palestina.

Dunia mengecam Israel, ungkapan simpati datang silih berganti. Namun, dunia tetap ramah terhadap Israel, mereka tetap berhubungan mesra dengan Israel. Kecaman tinggal kecaman, Israel tetap melenggang melangsungkan penjajahannya. Sementara negeri-negeri Muslim dengan alasan sekat-sekat nasionalisme dan birokrasi tidak bisa banyak membantu membebaskan Palestina yang terus menderita.

Pandangan Islam

Persoalan Palestina merupakan persoalan umat Islam. Palestina adalah tempat masjid suci umat Islam selain Makkah. Allah SWT telah menjadikan Palestina sebuah negeri yang diberkahi. Hati kaum Muslim terhubung dengan adanya Baitul Maqdis sebagai kiblat shalat yang pertama bagi umat Muslim.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Isra’[17]:1 yang artinya: “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilhaeam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”

Sehingga umat harus memandang persoalan ini dengan cara pandang Islam. Umat harus paham isu Palestina bukan hanya sekadar sebagai isu Arab saja, kemudian hanya sebagai isu Palestina saja, kemudian sekarang digiring menjadi isu Gaza saja. Palestina adalah isu global umat Islam dunia. Sehingga umat perlu persatuan untuk membebaskan bagian tubuh yang sedang tertidas ini.

Solusi Pembebasan Palestina

Isu Palestina adalah isu umat Islam semua, sesuatu yang dekat dengan hati orang-orang Mukmin di seluruh dunia. Kamu Muslim sangat merindukan Palestina bebas dari penjajahan Israel.
Berulangnya serangan brutal Israel kali ini menunjukan betapa Israel tidak menghargai kehidupan kaum Muslim di Gaza. 

Sementara upaya perundingan dan gencatan senjata hanya merugikan pihak Palestina. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan penguasa-penguasa negeri Meslim tidak memiliki kekuatan untuk membela jiwa dan kehormatan sesama umat Muslim di belahan negara lain, karena tawaran akan selalu berakhir dalam perundingan dan genjatan senjata.

Padahal sekarang bukan saatnya lagi Palestina butuh perundingan dan gencatan senjata. Palestina sudah lama menderita, mau sampai kapan? Sudah saatnya umat bersatu, memikirkan solusi agar Palestina segera terbebas dari penjajahan. Harus ada sebuah pasukan yang bisa bertindak, bersatu dan memenuhi tanggung jawab mereka di hadapan Allah SWT. untuk melindungi nyawa dan kehormatan Muslim Palestina.

Karena sesungguhnya Allah telah menentukan jihad sebagai solusi untuk membebaskan umat Muslim dari penindasan dan penjajahan. Namun, adanya seruan jihad hanya bisa diserukan oleh sebuah negara adidaya yang menjadi junnah bagi umat Muslim, yakni adanya sebuah Khilafah, sebuah sistem pemerintahan Islam dunia, yang akan melindungi setiap jengkal tanah kaum Muslim dari segala bentuk penjajahan.

Dengan adanya keberadaan Khilafah Rasyidah, kalimatullah akan kembali menjadi tinggi. Dengan adanya khilafah pasukan Muslim akan bebas kembali berderap di bumi Palestina untuk membebaskannya tanpa halangan sekat-sekat kebangsaan. Dengan kekuatannya, pendudukan yang diprakarsai oleh kekuatan kolonial akan bisa dilawan.

Karena sesungguhnya dengan adanya Khilafah, kaum Muslim, Yahudi, Kristen dan umat lain dapat hidup kembali dalam kedamaian, keadilan dan aman sentosa, sebagaimana yang telah terwujud selama belasan abad yang lalu, ketika Islam bisa menyatukan sepertiga bagian dunia menjadi satu kesatuan dalam sebuah pemerintahan Islam. Wallahu’alam bishawab.


Oleh: Isty Da’iyah 
Analis Mutiara Umat Institute
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments