Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Teknologi Nuklir, Pendukung Kedaulatan dan Ketahanan Negara


TintaSiyasi.com -- Teknologi nuklir saat ini bisa dikatakan merupakan sesuatu yang sangat berharga di mana setiap negara pasti ingin memilikinya. Dengan memiliki nuklir, maka sebuah negara sangat memungkinkan bisa menjadi negara yang diperhitungkan. 

Saat ini program kapal selam bertenaga nuklir telah berkembang cukup pesat di berbagai belahan dunia, termasuk negara-negara tetangga Indonesia. Ada perdebatan antara negara pengusung dan negara non-nuklir. Menurut negara pengusung bahwa program ini masih sejalan dengan berbagai perjanjian internasional, di antaranya Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan ketentuan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).  

Pendapat berkebalikan disampaikan negara non-nuklir yang menganggap ada pelanggaran komitmen non-proliferasi nuklir. Adanya pelanggaran ini akan membuka peluang negara pemilik senjata nuklir berkolusi dengan negara bukan pemilik senjata nuklir. 

Untuk mengatasi kekosongan aturan hukum internasional terkait kapal selam tenaga nuklir, Indonesia mengajukan ‘Indonesian Paper’ ke PBB. Perwakilan Tetap RI (PTRI) mengajukan proposal bertajuk "Nuclear Naval Propulsion" dalam 10th Review Conference of the Parties to the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT RevCon) di New York pada 1-26 Agustus 2022 (cnbcindonesia.com, 1-8-2022).

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Tri Tharyat, dikutip dari laman resmi Kemenlu, Senin (1/8/2022) menyatakan tujuan utama usulan ini adalah untuk mengisi kekosongan aturan hukum internasional terkait kapal selam bertenaga nuklir, membangun kesadaran ('raising awareness') atas potensi risikonya, serta upaya menyelamatkan nyawa manusia ('saving lives') dan kemanusiaan.

Indonesia dengan posisi greogafis sebagai negara kepulauan memiliki tingkat kerentanan yang bertambah atas potensi proyek kapal selam dari negara di sekitarnya. Resiko dari dilaluinya kapal selam bisa terjadi kebocoran saat transportasi, perawatan, penggunaan, serta pencemaran lingkungan akibat radiasi nuklir yang membahayakan manusia dan sumber daya laut. Material nuklir juga bisa diselewengkan menjadi senjata. 


Nuklir sebagai Sumber Energi Alternatif dan Pendukung Ketahanan Negara
 
Energi nuklir menjadi salah satu energi yang potensial untuk mendukung kekuatan sebuah negara. Menurut tenaga ahli Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir BATAN, Anis Rohanda, istilah nuklir berasal dari nucleus, inti atom, sehingga energi nuklir merupakan energi yang diperoleh dari inti atom. 

Dari teknologi nuklir bisa dihasilkan berbagai manfaat untuk kehidupan. Tidak hanya di bidang energi, nuklir juga bermafaat di bidang industri, kesehatan seperti untuk pemeriksaan penyakit, bidang pangan atau pertanian untuk menghasilkan varietas unggul. Saat ini sedang dikembangkan produk baterai yang memanfaatkan teknologi nuklir walau masih tahap prototip.

Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang melimpah termasuk nuklir ditambah dengan sumber daya manusia yang memadai akan sangat mampu mengembangkan nuklir. Dengan pemanfaatan nuklir yang bertanggung jawab, akan menjadi solusi yang tepat dan efektif untuk beberapa tantangan pembangunan. Pemanfaatan nuklir bisa sebagai energi atau untuk aplikasi non-energi baik masa sekarang maupun masa mendatang. 

Bisa dikatakan bahwa nuklir adalah hadiah luar biasa dari Allah SWT yang bisa memberikan manfaat luar biasa. Energi nuklir bisa menjadi sumber energi alternatif penghasil listrik yang bersih dan mengurangi perubahan iklim. 

Daulah Islam sebagai negara berdaulat akan meningkatkan pertahanan dan kedaulatannya dengan upaya semaksimal mungkin. Allah SWT berfirman : 

Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya” (TQS al Anfal ayat 60).

Kedaulatan dan ketahanan negara Islam tetap harus ditegakkan dengan jihad fii sabililah. Dalam melaksanakan perintah jihad tentu membutuhkan senjata dengan industri pendukungnya. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah teknologi nuklir sebagai upaya persiapan maksimal untuk menggentarkan dan mengalahkan musuh-musuh Islam.

Pengembangan teknologi nuklir ini harus diupayakan tanpa bergantung dengan lembaga semacam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sudah pasti apapun keputusan yang dikeluarkan oleh PBB hanya akan menguntungkan negara kapitalis penjajah. Jadi mustahil berharap bisa mendapatkan komitmen PBB akan mendukung negara di luar lingkaran kepentingan mereka. []


Oleh: Erlina YD
Sahabat TintaSiyasi
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments