Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Biaya Kuliah Makin Tinggi, di Mana Peran Negara?


TintaSiyasi.com -- Sejatinya perguruan tinggi adalah sumber ilmu dan pencetak ilmuwan handal. Namun di dalam kapitalisme ini komersialisasi pendidikan tidak dapat dihindarkan. Saat ini beban biaya untuk bisa kuliah di perguruan tinggi makin tinggi dan memberatkan.

Jika ingin kuliah di perguruan tinggi yang bagus dan berkualitas kita harus siap dengan dana yang tidak sedikit. Hal ini juga tidak diikuti dengan kenaikan upah masyarakat. Lantas di mana peran dan tanggung jawab negara?

Seperti yang dilansir oleh KedaiPena.Com (30/7/2022), Wakil ketua komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengakui jika memang biaya kuliah di tanah air saat ini masih terbilang mahal. Dede Yusuf mengungkapkan, banyak orang tua tak melanjutkan studi kuliah sang anak lantaran benturan biaya.

Media sosial belakangan ini diramaikan mengenai tingginya biaya masuk universitas melalui seleksi mandiri (Kompas.com, 22/7/2022). Sejumlah warganet menilai jika calon mahasiswa baru yang mendaftar jalur seleksi mandiri akan dikenai biaya yang cukup besar. Penyebab dari mahalnya biaya masuk jalur seleksi mandiri di universitas, salah satunya karena beberapa universitas negeri tengah didorong untuk berbadan hukum.

Jangankan untuk kuliah, biaya kebutuhan hidup pun sudah membuat rakyat sesak, apalagi tidak diikuti dengan kenaikan upah yang memadai. Hal ini membuktikan bahwa negara makin lepas terhadap peran dan tanggung jawabnya terhadap jaminan kesehatan rakyatnya terutama di bidang pendidikan.

Makin beratnya beban pembiayaan perguruan tinggi juga disebabkan karena komersialisasi pendidikan. Pasalnya dalam sistem kapitalis neoliberal pendidikan dianggap sebagai komoditas ekonomi yang menjanjikan. Dan potensi komersialisasi pendidikan juga sudah terbuka lebar. 

Ditambah lagi dengan beban kebutuhan hidup yang harus ditanggung rakyat semakin besar, seperti pajak melangit, harga bahan pokok, BBM, gas dan listrik yang terus melonjak. Kondisi ini jelas akan mendorong makin lunturnya pandangan terhadap perguruan tinggi sebagai sumber ilmu dan menghasilkan ilmuwan akan bergeser pada pandangan materialistik terhadap orientasi pendidikan.

Mahalnya biaya kuliah akan dapat terselesaikan jika negara menerapkan aturan Islam secara kaffah. Sejarah membuktikan kemampuan Islam dalam menjamin pendidikan rakyatnya bukan hanya isapan jempol belaka.

Sistem pendidikan dalam Islam sepanjang belasan abad terbukti benar-benar diliputi kebaikan dan keberkahan. Dalam sejarah kegemilangan peradaban Islam terbukti mampu menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang handal. Bahkan hasil penemuan mereka di masa lalu masih bisa kita rasakan pengaruhnya hingga hari ini.

Ditambah lagi ditunjang oleh sistem sosial dan politik yang diterapkan secara kaffah. Negara berperan secara tegas sebagai penanggung jawab dan pelaksanaan langsung dalam pengelolaan pendidikan.

Di dalam Islam pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dijamin pemenuhannya oleh negara. Negara harus memastikan seluruh rakyatnya harus mendapatkan pelayanan tersebut baik miskin atau kaya, pintar atau tidak, Muslim atau non-Muslim, semua akan dilayani dan diberi kemudahan akses karena negara akan memberikan anggaran berapa pun kebutuhannya. 

Negara akan mengupayakan melalui berbagai jalur sesuai dengan tuntunan syariat. Kemampuan negara Islam dalam membiayai sektor pendidikan tinggi akan disertai dengan peningkatan kualitasnya, sebab tata kelola pendidikannya berdasarkan akidah Islam.

Saatnya kita kembali kepada Islam. Sepanjang Islam diterapkan secara kaffah, umat Islam akan tampil sebagai sebaik-baik umat dan akan tercetak generasi pionir peradaban yang tiada tanding.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Yuniyati
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments