TintaSiyasi.com -- Bangaldesh merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, harga energi bahan bakar dan makanan telah mengalami inflasi. Pembayaran tagihan impor memaksa pemerintah untuk mencari pinjaman dari agensi global dan menaikkan harga BBM. Dampaknya sudah dirasakan oleh banyak warga di ibu kota Dhaka.
Seorang pemilik mini truk pengangkut
barang bernama Mohamed Shah Jahan mengatakan sangat khawatir dengan keadaan selanjutnya.
“Tidak ada yang menyewa mini truk
kami saat ini, karena sewanya semakin mahal. Ini sangat menyulitkan kami. Anda
bisa lihat para supir duduk di pojok. Kami tidak bisa mengetahui apa yang
sedang dilakukan oleh pemerintah sekarang,“ katanya.
Aksi protes sporadis terjadi di
lokasi yang saling berdekatan setiap hari. Tetapi aparat keamanan terkadang
melakukan tindakan kekerasan.
“Ini sudah kali kedua pemerintah
menaikkan harga BBM hanya dalam kurun waktu sembilan bulan. Pemerintah telah
menyalahkan perang Rusia dan Ukraina untuk kenaikan, namun ekonomi sudah
membaik. Hal ini bisa membawa inflasi
yang lebih tinggi dan memaksa masyarakat untuk membatasi pengeluaran
mereka,“ ujar Sandvik Chowudhary, reporter Al Jazeera.
Harga bahan makanan menjadi perhatian
penting bagi masyarakat dengan keterbatasan keuangan.
“Semua jenis kebutuhan pokok
harganya meningkat sejak kenaikan harga BBM. Sebab semuanya ‘kan harus pakai
jasa transportasi. Tetapi pendapatan kami tidak mengalami peningkatan,” tutur
Ahmed Masum, salah seorang pedagang di pasar.
Ongkos transportasi juga meningkat
beberapa hari ini. Ongkos kendaraan seperti bus naik tajam.
“Ini sangat menyusahkan bagi kami.
Tetapi apa yang bisa kami lakukan? Kami harus pandai-pandai mengelola. Berharap
penuh pada pemerintah agar mengawasinya agar bisa mengontrol penuh kenaikan
harga-harga ini,” tambah Hammed Bilal, salah satu
penumpang bus.
Para ekonom mengatakan bahwa dampak
kenaikan harga BBM 50 persen akan dialami oleh masyarakat miskin
dan semakin meningkatkan pengeluaran dari pendapatan masyarakat.
“Harga BBM pastinya berimbas pada
berbagai jenis ruang ekonomi setidaknya dalam tiga hal. Pertama,
kenikan harga transportasi; kedua, kenikan harga
produksi; ketiga, daya beli
konsumen,” kata Fahmidah Khatun dari Centre for Policy Dialogue.
Situasi ekonomi negara Bangladesh hampir tidak pulih
dari pandemi. Ribuan warga kini terdampak risiko kemiskinan
lagi, ditambah karena peningkatan harga yang tiba-tiba. Seorang pakar ekonomi lain juga
mengatakan bahwa negara ini menunjukkan situasi ekonomi yang tidak menentu di
masa depan.[] M. Siregar
Diterjemahkan dari YouTube
Al Jazeera English, Bangladesh:
Dozens Injured in Protests Against Rising Fuel Prices, Kamis (11/08/2022). Dilaporkan oleh
Sandvik Chowudhary.
0 Comments