TintaSiyasi.com -- Berkenaan dengan adanya kasus kriminalisasi ajaran islam, Hanif Kristianto, Analis Politik dan Media Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) mengatakan, setop takut-takuti khilafah baik lisan maupun tulisan.
"Jadi, sudahlah. Setop ya! Setop baik secara lisan maupun tulisanlah, untuk menakut-nakuti khilafah," katanya dalam Kasepuhan TV: Stop Kriminalisasi Ajaran Islam, Sabtu (18/6/2022) di YouTube Kasepuhan TV.
Hal itu ia katakan ketika mengamati ungkapan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan menilai kurang tepat, apalagi juga sebagai seorang Muslim terkesan menyatakan mewaspadai ide-ide khilafah.
Hanif melihat sebenarnya di kalangan bawah itu tidak terjadi apa-apa, yang terjadi justru kelangkaan minyak goreng, cari kerja sulit, dan juga utang yang melilit karena kehidupan yang makin ke sini makin menunjukkan tidak adanya perubahan yang lebih baik.
"Karenanya, ya ini pesan barangkali bagi Pak Mahfud dan juga kepala daerah ya. Karena beliau juga Menkopolhukam dan bukan sekali Ini saja menyampaikan hal demikian, bahwa ya sudahlah kita ini fokus pada persoalan utama negeri ini tu apa sih sebetulnya," ungkap Hanif.
Hanif melanjutkan, kalau kita bincang tentang ekonomi, kesejahteraan, itu memang yang bisa dikaji dan ia yakin juga banyak sekali penelitian-penelitian dengan terkait hal ini. Kalau penelitian terikat dengan komunisme sudah jelas itu ide terlarang dan bertentangan dengan Islam.
Namun, khilafah adalah ajaran Islam, mau ditutup-tutupi juga akan kelihatan, mau diungkap juga akan bertambah kelihatan, tambah jelas lagi. "Tinggal pemerintah yang sebenarnya harus mempunyai kepekaan terhadap kondisi negeri ini. Jangan sampai ini nanti mengalihkan perhatian rakyat khususnya atau juga perhatian negara atau penguasa. Seolah-olah masalah negeri ini adalah terkait dengan sebutan radikalisme, khilafah, dan sebagainya," pungkasnya.[] HN/Ika Mawarningtyas
0 Comments