"Pertama, kenyataannya saya bukan anggota HTI.
Jangankan menjadi
anggota struktur, simpatisan saja bukan," tuturnya dalam video pendek berjudul Yuk
Bangun Indonesia Bersama, Jangan Saling Menjatuhkan. Yuk Bisa Yuk di YouTube Hanan Attaki, Kamis (14/07/2022).
Kedua, tidak pernah menyampaikan Nabi tersesat. "Ada penjelasan bahwa saya
disinyalir sebagai eks anggota HTI berdasarkan jejak digital yang beredar luas, salah satunya adalah ustaz tersebut menyebut Rasulullah
pernah tersesat, ini juga sangat salah," ungkapnya
"Orang
yang pernah menyebut Rasulullah tersesat bukan saya, tetapi beliau adalah Ustaz
Evie Effendi yang pernah keliru dalam menyampaikan tafsir dari surat Ad-Dhuha. Beliau mengatakan di situ Nabi juga
pernah tersesat, tetapi beliau juga sudah pernah mengklarifikasi dan meminta maaf sudah
selesai," terangnya.
Ia
menjelaskan, jika Ustaz Evie Effendi memiliki kemiripan dengan Ustaz Hanan
Attaki dari segi penampilan, sehingga membuat orang yang tidak jeli, akhirnya
jadi salah paham.
"Ustaz
Evie Effendi karena beliau sering berpenampilan yang mirip dengan saya. Saya
dulu pakai kupluk, pakai baju flanel, pakai jaket atau pakai baju kemeja hijau,
beliau juga suka pakai pakaian yang sama. Mungkin memiliki kemiripan
dengan saya dalam
berpenampilan, sehingga mungkin sebagian orang secara tidak teliti akhirnya menjadi
salah paham," paparnya.
Ketiga, beredar video pada saat menjelaskan
tentang khilafah. "Pertama, video yang ditayangkan bukan oleh saya
dan tim Pemuda Hijrah, karena bukan di channel kita. Kedua, yang
mengedit juga bukan kita, karena itu editannya dipotong-potong. Ketiga, yang ngasih judul bukan kita. Keempat, itu saya bukan sedang membicarakan Shirah Nabawiyah tentang sejarah Nabi, ketika berbicara hal
itu saya tidak berbicara
tentang sebuah organisasi," terangnya.
"Istilah
khilafah bukan istilah HTI, istilah khilafah itu istilah yang ada di dalam
hadis. Jadi saya sedang ngebahas tentang hadis khilafah ala
minhajinubuwwah di zaman Nabi dan sahabat yang menjadi spirit kita untuk
berdakwah, bukan spirit diri untuk menjadi HTI, bukan. Tetapi untuk berdakwah, supaya kita bisa menebarkan kebaikan
rahmatan lil alamin," sambungnya.
Ia
mengingatkan, kepada saudara-saudara se-Muslim yang menyampaikan surat
penolakan tersebut dengan kesimpulan bahwa Ustaz Hanan disinyalir eks HTI dan seterusnya, panitia tidak memiliki bukti dan
juga pengetahuan berita itu, tetapi sudah menyampaikan sebuah kesimpulan. “Jadi termasuk deh di antara orang yang
menyebarkan kebohongan,” ujarnya.
"Menyebarkan kebohongan itu jangan
dianggap sepele. Di sisi
Allah itu hal yang besar, jadi sesama muslim ayolah kita daripada terus-terusan
membuat kehebohan dengan masyarakat, bukankah kita sedang gencar-gencarnya
mengedepankan toleransi. Kenapa ini malah intoleran bukan terhadap perbedaan, bahkan terhadap sesuatu yang bahkan
belum jelas," paparnya.
Ia meminta
kepada seluruh elemen masyarakat untuk men-support anak-anak muda di
Gresik kembali kepada Allah guna belajar agama untuk mengenal Allah, supaya
mereka lebih semangat dalam berkarya untuk bangsa. “Tidak ada niat yang lain,
kecuali untuk kebaikan bangsa kita, pemuda kita, dan karena Allah Subhanahu wa
Taala,” tuturnya.
"Lebih
baik kita saling menghargai, saling menjaga, dan mudah-mudahan bisa melakukan
segala sesuatu lillahi taala, bukan karena ada kepentingan, kedengkian, dan fanatisme," serunya.
"Mari kembalikan
kepada semangat berbangsa kita untuk toleransi, saling menghargai, dan tolong
menolong. Kalau ada hal yang diragukan, silakan tabayun terlebih dahulu daripada menyebarkan berita
yang belum jelas kebenarannya," tutupnya.[] Alfia Purwanti
0 Comments