TintaSiyasi.com -- Trainer Parenting Islami Ir. Dini Sumaryanti membeberkan beberapa poin cara Islam mencegah pelecehan seksual.
"Ada
beberapa poin bagaimana cara Islam mencegah pelecehan seksual pada generasi
kita agar tidak merajalela," ungkapnya dalam acara Program Cahaya
Muslimah, Parenting Islami: Membentengi Ananda Dari Kekerasan Seksual,
Jumat (22/07/2022) di YouTube Sultan Channel.
Pertama, menerapkan sistem aturan pergaulan di dalam Islam. "Aturan-aturan
itu misalnya, kewajiban wanita kalau di depan umum harus menutup aurat, selain
wajah dan telapak tangan. Juga kewajiban untuk menundukkan pandangan dan
membatasi interaksi dengan nonmahram, kecuali di tempat yang dibolehkan,
seperti di dunia pendidikan, ekonomi, perdagangan di pasar, kantor, rumah
sakit, klinik, dan sebagainya," ujarnya.
Kedua, kontrol sosial yang kuat. “Dalam Islam, kaum Muslim didorong melakukan
aktivitas saling menasihati dalam ketakwaan atau amar makruf nahi mungkar,”
jelasnya.
"Kalau
ada anak yang tidak menutup aurat, pacaran, melanggar hukum, maka diingatkan. Ini adalah sistem kontrol yang
bisa mencegah terjadinya pelecehan seksual,” ujarnya.
“Kalau
sekarang ada tetangga yang misal masuk vila dan melakukan hal yg melanggar
syariat, 'Ah, itu bukan urusan saya.' Amar makruf nahi mungkar dihilangkan dari
kaum Muslim. Justru di bilang resek, padahal ini adalah salah satu cara yang
menjaga kekerasan seksual di tengah masyarakat," jelasnya.
Dia
menuturkan, amar makruf nahi mungkar itu perbuatan yang dimuliakan. “Allah
menjanjikan pahala yang besar kalau orang mendapatkan hidayah melalui tangan
atau lisan kita. Tindakan amar makruf itu wajib. Allah mengancam jika di suatu
tempat sudah tidak ada amar makruf nahi mungkar,” terangnya.
Ketiga, sanksi tegas dalam perilaku kejahatan. Dia mencontohkan, misalnya
tindakan pemerkosaan, jika pelakunya sudah menikah maka dihukum dengan
dilempari batu sampai mati, jika belum menikah, pelakunya dicambuk seratus kali
lalu diasingkan.
"Contoh
lain orang yang memberi rangsangan penari erotis itu akan di penjara dua tahun
dan dijilid atau dicambuk. Orang yang menyebarkan pornografi di penjara enam
bulan. Kalau ada perempuan yang keluyuran di tempat terbuka seperti sekarang
ini, dipenjara enam bulan. Ini tegas," ujarnya.
Ia
menambahkan, jika aturan tersebut dijalankan pasti punya efek jera, karena itu
memang tujuan dari penerapan syariat Islam. “Juga akan mencegah orang lain
melakukan kejahatan yang serupa dan akan menghapus dosa orang yg melakukan, dengan
syarat orang tersebut bertaubat,” imbuhnya lagi.
“Aturan ini
hanya bisa diterapkan oleh negara. Jika amar makruf nahi mungkar dihilangkan, maka
pelecehan seksual akan merajalela,” tandasnya.
Selamatkan Generasi
Inspirator
Orang Tua Hebat itu juga memaparkan beberapa poin cara orang tua, terutama ibu,
agar bisa melindungi generasi.
Pertama, membangun bonding dengan anak. "Cintailah anak-anak sampai
merasa anak itu dicintai. Caranya dengan nencontoh apa yang Rasulullah salallahu
alaihi wasalam melakukan kepada sahabat, istri, dan keluarganya. Semua merasa
bahwa Rasulullah Salallahu alaihi wasalam itu mencintai,” tuturnya.
Lebih
lanjut, Dini mengatakan, ketika sudah muncul rasa itu, para sahabat, istri,
keluarga Rasulullah salallahu alaihi wasalam itu mau menjalankan apa yang diinginkan
tanpa diminta. “Jika bonding sudah terbentuk, maka anak-anak akan
melakukan apa yagg kita inginkan," ujarnya.
Kedua, ajari anak kita syariat yang terkait dengan sistem pergaulan.
"Ajari
pada anak-anak kita tentang mahram mereka siapa. Bagaimana cara berinteraksi
dengan selain mahram kita. Apa saja yagg perlu diperhatikan. Ajari tentang malu,
‘Al haya'u minal iman.’, malu itu sebagian dari iman. Ajari anak kita
rasa malu sedini mungkin, menundukkan pandangan dari hal-hal yang di haramkan,”
bayannya.
Lanjut
dikatakan,”Ajari anak kita untuk pisah tempat tidur antara anak laki-laki dan
perempuan, jika dimungkinkan pisah kamar. Ajari menjaga ikhtilat.
Pergaulan apa yang dibolehkan dan tidak boleh tabaruj,” imbuhnya.
“Dalam
berpakaian dan berperilaku, anak laki-laki enggak boleh menyerupai perempuan. Sebaliknya
pun perempuan enggak boleh menyerupai laki-laki," tuturnya.
Ketiga, ajari anak kita untuk melakukan 3F. “Fight, artinya lawan, yaitu
dengan cara berteriak jika ketemu orang asing yang mengganggu. Flight, lari,
jika ada orang yg berusaha menyentuh area pribadi. Freeze, enggak usah
ditanggapi atau diamin," imbuhnya.
Keempat, perhatikan internet mereka. "Karena
pelecehan seksual itu sering terjadi di HP anak kita. ketika dia membuka HP,
interaksi dengan orang lain. Awalnya mengajak kenalan, memuji, dan lama-lama
anak-anak kita mau memberikan foto, gambar videonya yang enggak pantas dilihat.
Itu akan digunakan oleh orang asing tersebut untuk mengancam anak-anak kita
untuk kemauan mereka," pungkasnya.[] Rina
0 Comments