TintaSiyasi.com -- Pengamat Politik Ekonomi Salamuddin Daeng menyatakan pemerintah menjadi kaki tangan bankster untuk menghisap uang rakyat. “Pemerintah menjadi kaki tangan para bankster untuk menghisap uang rakyat," tuturnya kepada Tintasiyasi.com, Jumat (10/06/2022).
Ia menyimpulkan seperti itu setelah mendengar pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengumumkan BUMN untung Rp126 triliun. Karena, sebagian besar keuntungan tersebut berasal dari sektor perbankan.
“Sekarang masih kita lihat dari mana sumber keuntungan BUMN ini yang diklaim Menteri Erick? Tidak lain yakni berasal dari sektor perbankan. BUMN perbankkan menyumbangkan sekitar 70 persen keuntungan BUMN yang masuk kelompok BUMN yang untung," jelasnya
Daeng menyebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menggunakan mekanisme bank dalam penyaluran dana untuk menyelamatkan ekonomi selama pandemi Covid-19.
“Bank telah menyedot APBN namun memperlakukan masyarakat terdampak krisis dengan mekanisme komersial biasa. Rakyat dihisap dalam mekanisme penyelesaian krisis Covid-19," imbuhnya.
Menurutnya, fokus bank adalah membiayai APBN, karena konon pemerintah bisa membayar bunga kepada bank. Walaupun belum dibayar oleh pemerintah, bank bisa mengklaim piutang kepada pemerintah sebagai keuntungan.
“Akibatnya, dana yang mengalir ke masyarakat berkurang jauh. Bank tidak lagi menghormati dan menghargai pengusaha dan masyarakat yang selama ini menjadi mitra mereka. Tanpa dana masyarakat pun mereka bisa untung besar. Tanpa pengusaha nasional pun mereka bisa dapat bunga super gede dari pemerintah," tuturnya.
Salamuddin Daeng memprediksi, bank akan terus memperbesar keuntungan mereka di bawah naungan UU No 2 tahun 2020 tentang Penanganan Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan krisis lainnya. “Namun di sisi lain pengusaha dan masyarakat akan diseret masuk dalam jeratan kredit yang makin sulit dan makin mahal," tandasnya.[] Sri Purwanti
0 Comments