TintaSiyasi.com -- Pengamat Politik Timur Tengah Irianti Mantasari mengatakan diskriminasi yang dilakukan PayPal terhadap Palestina menunjukkan urgensi keberadaan khilafah melindungi kaum Muslim.
“Diskriminasi terhadap Palestina menunjukkan urgensi keberadaan Khilafah Islamiah. Memperjuangkan Khilafah Islamiyah, negara yang melindungi kaum Muslim yang terjajah seperti di Palestina sana, menjadi sesuatu yang sangat urgen," paparnya kepada TintaSiyasi.com, Kamis (16/06/2022).
Ketika dipertanyakan mengapa harus khilafah, menurutnya, secara empiris memang harus pemerintahan yang lahir dari aqidah Islam dan melindungi umat Islam sendiri. Karena faktanya, Israel yang tengah menjajah Palestina mendapat pengakuan dan didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional.
"Israel itu eksis, keberadaannya diakui oleh PBB dan komunitas internasional sebagai negara. Untuk itu, logisnya butuh kekuatan pada sebuah negara yang satu yang dikenal Khilafah Islamiah untuk melawan kekuatan Israel dan penyokongnya," tuturnya.
Ia pun mencontohkan, Google sebagai salah satu MNC (perusahaan multinational) yang berbasis di Amerika pernah tidak mencantumkan Palestina dalam peta yang mereka terbitkan.
Iranti juga menekankan apa yang dilakukan PayPal tak lebih adalah sikap paradoks, sebab PayPal telah menunjukkan sikap yang berbeda terhadap Rusia. Ketika Rusia menginvasi Ukraina, pelayanan PayPal di Rusia ditutup sementara, tetapi ketika Israel menjajah Palestina malah pelayanan PayPal di Palestina ditiadakan.
"Jika memang mereka konsisten memegang isu HAM, seharusnya mereka membela Palestina," pungkasnya.[] Tri Wahyuni T
0 Comments