TintaSiyasi.com -- Menanggapi aliansi Israel dan negara Arab dalam menghadapi Iran, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Ustaz Farid Wadjdi menilai motif utamanya adalah melegitimasi normalisasi dengan penjajah Yahudi.
"Motif utama dari aliansi ini (Israel-Arab) adalah membenarkan atau melegitimasi normalisasi dengan penjajah Yahudi. Saat ini memang gencar dilakukan oleh Amerika Serikat termasuk dengan sponsor utamanya di Arabia," ungkapnya kepada TintaSiyasi.com, Jum'at (24/06/2022).
Menurut Ustaz Farid, salah satu alasan yang sering diungkap dalam normalisasi dengan penjajah Yahudi tersebut adalah adanya ancaman nuklir Iran. Karena itu menurutnya, seolah-olah kerjasama dengan penjajah Yahudi merupakan bagian untuk membendung ancaman nuklir Iran. Padahal ancaman nuklir lran sesungguhnya adalah ancaman yang semu, yang sengaja di blow up oleh Amerika untuk membenarkan kerjasama dengan penjajah Yahudi.
"Termasuk untuk membenarkan kerjasama dengan Amerika Serikat dengan menjadikan Amerika Serikat sebagai payung keamanan di kawasan Timur Tengah,” ujarnya.
"Kenapa dikatakan ancaman ini ancaman semu? Karena ancaman ini sesungguhnya adalah ancaman yang tetap di bawah kontrol Amerika. Meskipun sangat mungkin Iran memiliki kemampuan nuklir,” tambahnya.
Hingga pada level persenjataan, lanjut Ustaz Farid, Amerika tidak akan membiarkan kemampuan nuklir Iran itu sampai pada tingkat yang dianggap akan mengancam eksistensi penjajah Yahudi di Palestina,
Dampak
Ustaz Farid menjelaskan bahwa normalisasi terhadap penjajah Yahudi atau kerjasama diplomatik terhadap penjajah Yahudi merupakan bentuk pengkhianatan penguasa-penguasa Arab terhadap perjuangan Palestina dan umat Islam secara keseluruhan.
Menurutnya, melegitimasi keberadaan negara Israel, sesungguhnya merupakan penjajah sekaligus melegitimasi kejatuhan penguasa-penguasa Arab.
"Karena kalau dilihat rakyat Arab sendiri, sangat berbeda dengan penguasanya. Rakyat Arab sangatlah menginginkan perjuangan melawan penjajah Yahudi membebaskan Palestina," ulasnya.
Ustaz Farid membeberkan, upaya-upaya normalisasi itu akan semakin membongkar topeng yang selama ini digunakan oleh penguasa Arab. Seolah-olah mereka berpihak pada Palestina.
"Normalisasi itu juga semakin menunjukkan siapa sebenarnya mereka dan ini jelas akan memperlemah posisi mereka di depan rakyatnya. Apalagi kegagalan penguasa-penguasa Arab untuk mengurus rakyatnya akan mempercepat kejatuhan mereka," urainya.
Oleh karena itu menurutnya, dengan kondisi Amerika saat sekarang ini, sesungguhnya semakin melemah, karena itu bisa disebut bahwa semakin tampaknya pengkhianatan penguasa Arab.
“Hal ini semakin mempercepat kejatuhan mereka dan menjadi peluang munculnya kekuatan-kekuatan politik baru di Timur Tengah, yaitu kekuatan politik yang benar-benar berdasarkan Islam,"pungkasnya.[] Witri Osman
0 Comments