TintaSiyasi.com -- Direktur Siyasah Institute Ustaz Iwan Januar ungkap dua target di balik kisruh bendera tauhid di deklarasi pencapresan Anies. “Ada dua target,” ungkapnya kepada Tintasiyasi.com, Kamis (9/6/2022).
Pertama, menjatuhkan Anies dengan membuat false flag (kambing hitam) dia didukung kelompok Islam radikal.
Menurutnya, false flag merupakan operasi politik kotor yang patut diduga dimainkan kekuatan politik besar, buktinya langsung disamber para buzzer.
“Lalu kepolisian juga memberi izin dan tidak ada satu pun peserta atau panitia yang diamankan. Padahal FPI atau HTI kan masuk target pihak keamanan. Tapi ini lolos saja,” ujarnya.
Kedua, untuk terus menggoreng isu radikalisme di tengah rakyat. Dikesankan terus kalau negara dalam ancaman radikalisme.
Ia menambahkan isu radikalisme juga bisa dipakai untuk menutupi berbagai skandal dan karut marut kondisi negeri seperti pencabutan subsidi minyak goreng curah dan skandal mafia di Kemenperindag, rencana kenaikan gas tiga kilogram, LGBT, dan lainnya.
“Ini taktik politik machiavelis, demi tujuan halalkan segala cara. Khas demokrasi. Dalam Islam ini jelas fitnah dan kebohongan. Haram seorang Muslim lakukan cara begini,” pungkasnya.[] Aslan La Asamu
0 Comments