Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dai Pembebas Adalah yang Mampu Mengurai Dua Tantangan Medan Dakwah


TintaSiyasi.com -- Direktur Institut Muslimah Negarawan (IMuNe) Dr. Fika Komara menjelaskan menjadi dai pembebas adalah yang memiliki kemampuan mengurai tantangan medan dakwah. 

“Saya menjadi yakin bahwa menjadi pembebas adalah menjadi dai yang memiliki kemampuan mengurai dua tantangan medan dakwah, yakni tantangan nilai dan tantangan sistemik pembangunan kapitalistik,” ungkapnya dalam Catatan perjalanan Jelajah Tanah Ribath dan Diskusi Bersama ImuNe di kota Batam Kepulauan Riau, Rabu (01/06/2022)

Fika menerangkan, keunikan Batam sebagai medan dakwah membuatnya banyak berpikir tentang visi dakwah perbatasan. Bagaimana konstruksi Islam membangun tanah perbatasan yang menjadi bandar perdagangan dunia.

“Bagaimana gambaran sistem industri Islam yang akan melindungi tanah perbatasan dan menjaga bangunan masyarakat Muslim. Seperti apa perdagangan internasional dalam Islam yang akan mengatur rantai suplai produk-produk impor? Semua perlu diurai satu persatu, dicerna, dan dikristalkan dalam jernih pikir kita,” tuturnya.

Menurutnya, Batam juga adalah wilayah frontier. Perbatasan yang berada di bibir depan, karena berhadapan langsung dengan negara bandar terbesar yaitu Singapura. Namun Batam juga disebut daerah pinggiran (perifer) karena lokasinya jauh dari pusat pertumbuhan ibu kotanya sendiri (Jakarta), namun lebih dekat ke pusat pertumbuhan negara jiran. Hingga menjadikan Batam sebagai mata rantai suplai barang-barang second branded Singapura. 

“Di sisi lain, Batam juga kaya dengan sejarah Islam, gerakan dakwah kian eksis dan berkembang. Faktor religiusitas masyarakat Melayu membantu menyuburkan dakwah Islam di Batam dengan segala keunikannya memang identik dengan kota industri, kota pekerja dan perdagangan yang berada dalam vibe modernisasi dari hub perdagangan terbesar di Asia Tenggara,” paparnya

“Menyedihkan terkait vibe modernisasi itu juga mengangkut nilai-nilai sekularisme, konsumerisme, dan individualisme pada masyarakat Batam. Membuat saya tergelitik mendalami sosiologi sebuah masyarakat industri,” pungkasnya.[] Riana
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments