TintaSiyasi.com -- Menanggapi berita sekelompok orang mencatut nama Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan mendukung calon presiden (capres) tertentu, Pimpinan Pusat Gema Pembebasan menegaskan itu sungguh tindakan hina, pengecut dan keji.
"Sungguh tindakan hina, pengecut dan keji mengambil segala cara demi kepentingan kekuasaan," tegas dalam pernyataan sikap yang dibacakan Ketua Umum PP Gema Pembebasan Farid Syahbana, Jumat (10/6/2022) di Jakarta.
Farid menyatakan apabila sumber-sumber berita itu terdaftar dalam himpunan pers bukan website berita abal-abal, maka Gema Pembebasan meminta hak jawab terkait sesat berita yang menerangkan dukungan Gema Pembebasan terhadap capres tertentu.
"Siapapun sumber penyebar informasi dan upaya mencatut nama Gema Pembebasan, tindakan mereka adalah upaya melawan hukum dan penyebaran hoax yang dikelola demi kepentingan kekuasaan," tegasnya.
Dia mengatakan bahwa itulah realitas demokrasi dan politik hukum di Indonesia, fitnah dan hoax adalah komoditas politik yang dikelola oleh buzzer dan koboi politik demi receh dan hasrat kekuasaan.
"Mereka hanyalah orang-orang fasik yang pintar berbual untuk rakyat, tapi bertindak demi kepentingan oligarki. Konsep dan ide untuk kelola negara mengikuti dan diarahkan oleh para oligarki," tukasnya.
Lebih lanjut, dia mengukapkan terkait kondisi demokrasi di Indonesia yang penduduknya diperbudak, dihisap dan di eksploitasi demi kepentingam satu persen kaum oligarki.
"Tak ada satupun dari para elit dan calon peminpin yang berani melawan kehendak oligarki, sebab mereka menjadi bagian dan kelompok yang diuntungkan," tutupnya.[] Rasman
0 Comments