TintaSiyasi.com -- Dinilai klarifikasi Prof. Budi Santoso Purwokartiko makin memperkuat alat bukti, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat Chandra Purna Irawan, S.H., M.H. meminta, demi ketertiban umum, seharusnya aparat segera prosesnya yang diduga melakukan penistaan agama.
"Sedangkan tujuan mulia hukum adalah ketertiban umum. Aparat penegak hukum semestinya segera memproses, daripada dibiarkan, timbul kesan melindungi dan memicu gerakan dan dikhawatirkan menimbulkan gesekan," tutur Bung Chandra, sapaan akrabnya, kepada TintaSiyasi.com, Senin, 2 Mei 2022.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman kantor berita, dikonfirmasi Prof. Budi Santosa Purwokartiko buka suara soal status yang dia tulis di media sosial (medsos) terkait mahasiswi yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri, program Dikti yang dibiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dia menyatakan tidak ada maksud menjatuhkan wanita yang menggunakan hijab atau kerudung.
Bung Chandra menegaskan bahwa klarifikasi tersebut tidak menggugurkan atas dugaan atau patut diduga adanya unsur pidana. "Deliknya sudah selesai, saat dia mengunggah status. lebih baik klarifikasi tersebut disampaikan di pengadilan," katanya.
Menurut Bung Chandra, klarifikasi Prof. Budi Santoso dapat dinilai membuktikan dan membenarkan bahwa dirinyalah yang telah membuat pernyataan tersebut, sebelumnya publik masih menduga-duga. "Atas klarifikasi tersebut semakin menguatkan alat bukti, yaitu, pertama, pengakuan/keterangan; kedua, screenshot; ketiga, saksi; keempat, keterangan ahli hukum sudah cukup banyak memberikan keterangan atas pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut sudah lebih dari cukup aparat penegak hukum untuk memproses," jelasnya.
Ia menjelaskan, jika klarifikasi dapat menggugurkan atas adanya dugaan tindak pidana, maka semestinya ini diperlakukan sama kepada semua pihak seperti aktivis KAMI, Ustaz Yahya Waloni, Alimuddin Baharsyah dan lain-lain.[] Ika Mawarningtyas
.jpg)
0 Comments