Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Ismail Yusanto: Ramadhan Syahrul Qur'an, Mestinya Makin Mengeratkan Kita pada Al-Qur'an


TintaSiyasi.com -- Memaknai bulan Ramadhan, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto mengatakan, bulan Ramadhan adalah syahrul Qur’an. Seharusnya semakin mengeratkan kita kepada Al-Qur’an, semakin banyak membaca, mengkaji, dan mengamalkannya. 

"Bulan Ramadhan syahrul Qur’an, bulan di mana kita semakin mengeratkan mestinya kepada Al-Qur’an. Semakin banyak membaca, mengkaji, mengamalkan, dan akhirnya memperjuangkan agar manusia di muka bumi tidak sesat dan tidak celaka," ungkapnya dalam video pendek Belajar dari Kisah Orang Kafir untuk Mengokohkan Al-Qur’an di kanal YouTube UIY Official, Senin (11/04/2022). 

Ia mengutip surah Taha ayat 123, “Barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

"Ayat ini bisa disebut setelah ayat jaminan janji dari Allah SWT dan Allah itu tidak akan mengingkari janji dan tidak akan pernah tidak menepati janji, bahwa sepanjang kita mengikuti petunjukknya Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka kita tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Karena itu penting bagi kita memastikan bahwa hidup kita selalu mengikuti petunjuk Allah," terangnya. 

Ia menjelaskan, syarat utama seorang Muslim bisa memiliki kekokohan untuk mengikuti petunjuk Allah terutama keimanan kepada Al-Qur’an, bahwa Al-Qur’an kalamullah semakin kokoh, semakin kita kokoh pula memegang petunjuk. Semakin kendor, kendor pula bahkan sampai banyak yang lepas tidak peduli terhadap petunjuk. 

"Karena itu, penting bagi kita di bulan Ramadhan yang disebut syahrul Qur’an untuk terus meningkatkan kekokohan kita, keimanan kita pada Al-Qur’an," imbuhnya . 

Ia memberikan contoh, seorang Gary Miller, ahli matematika sekaligus seorang pendeta di Kanada dalam usahanya mencari untuk meyakinkan jemaah di gerejanya, dia berusaha untuk mencari kelemahan Al-Qur’an. Alih-alih kelemahan Al-Qur’an yang dia dapatkan, justru kekuatan Al-Qur’an. Dia tidak menjumpai sama sekali perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Dia merujuk satu ayat di dalam surah Al-Mukminun ayat 12 sampai 14. Ada tiga fase perkembangan janin dari nutfah, alaqah, mudghah, itulah yang disebut Al-Qur’an tiga kegelapan dan itu dibenarkan ilmu kedokteran modern. 

"Ringkas cerita, Gary Miller alih-alih memilih kembali ke jemaah grejanya, ia memutuskan pada tahun 1978, 5 tahun ia melakukan riset panjang Al-Qur’an, akhirnya ia masuk Islam. Sampai hari ini ia pendakwah yang luar biasa di Kanada," katanya. 

"Satu yang mungkin bisa menjadi pelajaran buat kita adalah dengan kita menelisik, mengkaji bagaimana orang-orang kafir itu percaya kepada Al-Qur’an bahwa Al-Qur’an betul-betu firman Allah," pungkasnya.[] Alfia Purwanti
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments