TintaSiyasi.com -- Founder The Art Of Dakwah Ustaz Asep Supriatna mengungkapkan bahwa seni menaklukkan hati audiens ada dalam diri sendiri.
"Seni menaklukkan hati audiens itu bukan di ujung sana yang menjadi tanggung jawab kita, tetapi d isini di pangkalnya dalam diri kita," ujarnya dalam Public Class The Art Of Dakwah: Seni Menaklukkan Audiens, Sabtu (09/04/2022) di YouTube The Art Of Dakwah.
Menurut Kang Asep, sapaan akrabnya, tunduk tidaknya hati seseorang itu hadiah dari Allah. “Misalnya, seorang guru pada saat mengajar, paham tidaknya seorang murid itu anugerah dari Allah. Tanggung jawab dia adalah mengajar dengan cara yang terbaik, menyampaikan dengan delivery yang terbaik. Berarti guru harusnya fokus saja pada apa yang menjadi tanggung jawabnya,” bebernya.
"Jadi, tanggung jawab kita bukan audiens paham atau tidak, mendengarkan apa yang kita sampaikan atau tidak, mau berubah atau tidak, tetapi tanggung jawab kita apakah pembelajaran kita itu menarik atau tidak. Karena, paham tidaknya audiens itu di luar kendali kita, yang menjadi kendali kita adalah bagaimana materi yang kita siapkan menarik atau tidak," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketika menyampaikan aktivitas dakwah, menyampaikan bentuk aktivitas dalam berbicara, jualan, dan sebagainya, fokuslah pada tanggung jawab apa yang disampaikan. Insya Allah yang berkaitan dengan yang di luar kendali tersebut Allah yang akan memberi keputusan atau hadiah.
"Audiens belum paham, belum berubah, itu hak prerogatif Allah. Allah yang menentukan hidayah itu sampai kepada siapa. Allah yang berhak untuk mengubah hati seseorang. Allah yang menggerakkan hati seseorang untuk dekat dan mendengarkan kita," jelasnya.
Kang Asep menukil surah Al-Baqarah ayat 272,
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْ ۗوَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari rida Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).
"Maka tugas kita agar bisa menaklukkan audiens, fokuslah pada apa yang kita kuasai, persiapkan materi kita dengan sebaik mungkin, delivery materi kita dengan sebaik mungkin," sambung dia.
Taklukkan Hati
Kang Asep memaparkan empat hal yang harus diperhatikan agar bisa menaklukkan hati audiens.
Pertama, fakta yang mengejutkan audiens. “Seseorang itu akan merasa feat antara problem dan solusi yang diberikan, yang ditawarkan ketika dihadirkan fakta yang mengejutkan bagi mereka. Jadi secara fitrah, manusia akan merasa interest ketika ada fakta, kemudian dihadirkan solusinya juga,” ujarnya.
Kedua, pertanyaan yang memprovokasi audiens. “Coba ajukan pertanyaan-pertanyaan yang memprovokasi audiens. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat audiens semakin tertarik dengan materi yang akan disajikan. Karena pertanyaan tersebut bisa menumbuhkan rasa ingin tahu, penasaran, dan bisa mengajak audiens,” sarannya.
Ketiga, kutipan bijak yang membuat audiens merenung. “Carilah kutipan-kutipan bijak yang membuat audiens merenung. Banyak di internet berbagai macam pesan yang bisa menyentuh audiens,” tuturnya.
Keempat, cerita yang mengesankan audiens. “Coba berikan cerita yang yang mengesankan audiens, kalau mau jualan, coba tambahkan story telling di dalamnya. Cerita apapun, tentang diri sendiri, orang lain, kisah orang-orang terdahulu juga bisa, yang penting bisa dikemas cerita itu, sehingga bisa mengesankan audiens,” pungkasnya.[] Rina
0 Comments