Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Karena Tidak Sesuai Fakta, Survei Kepuasan Rakyat terhadap Pemerintah Indonesia Diduga Hanya Pesanan


TintaSiyasi.com -- Menanggapi survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Indonesia, Akademisi Ilmu Pemerintahan dan Pemerhati Kebijakan Publik Dr. Suswanta, M.Si. menduga hasil survei sesuai pesanan, karena ia menilai hasil survei tidak sesuai fakta yang ia temui.

"Kemungkinan survei ini sesuai pesanan," kata Suswanta dalam Insight ke-146 Pusat Kajian Dan Analisis Data bertajuk Rona-Rona Survey Kepuasan: Rakyat Tak Percaya Rezim Ini? Senin, (7/3/2022) di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Ada tiga tanggapannya sebagai berikut. Pertama, politik-keamanan, kemudian kedua, yang terkait dengan hukum, dan ketiga terkait dengan ekonomi. Tiga hal ini yang bisa menjadi indikator kinerja pemerintah.

Yang pertama, yaitu politik-keamanan. Suswanta mengemukakan, hasil survei akan berbeda antara daerah yang aman, tidak ada konflik maupun problem apalagi daerah itu menjadi basis Jokowi, dengan daerah seperti Papua atau masyarakat Wadas Purworejo misalnya. Ia prihatin dan sedih melihat survei dari lima lembaga yang menempatkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sampai pada Januari 2022 di atas 70 persen.

"Nahz pertanyaannya adalah ya tadi, itu respondennya siapa. Jujur saya malah meragukan hasil survei itu," katanya.

Begitu juga dengan sektor yang kedua, yaitu yang terkait dengan hukum. Bisa jadi pemerintah dianggap memberikan rasa aman, namun itu bagi para koruptor, celetuknya. Suswanta menyampaikan ia lebih percaya netizen dan mengaku mulai malas membaca media mainstream karena data survei yang seragam namun kurang obyektif. Alhasil dari sisi penegakan hukum hanya orang yang tidak mengikuti perkembangan saja yang mengatakan bahwa kinerja pemerintah sudah bagus dan berada di atas 70 persen.

"Dengan kata lain saya ingin mengatakan bahwa kalau mau diadakan polling/survei tentang tingkat kepuasan itu saya lebih sepakat kalau basisnya netizen," ungkap Suswanta lagi.

Ketiga, berbicara terkait sektor ekonomi, Suswanta menyampaikan bahwa data yang sebenarnya disembunyikan. Yang dimunculkan adalah narasi tingkat kemiskinan menurun, kesejahteraan naik, dan berita-berita bagus lainnya.

"Pertanyaan terbesarnya adalah kalau-kalau dari tiga sektor yang paling penting ini jeblok semua, kok bisa tingkat kepuasannya tinggi?" lugasnya.[] HN/Ika Mawarningtyas
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments