TintaSiyasi.com -- Inspirator Hijrah, drg. Carissa Grani, menyebut rancangan Allah sempurna terkait pengalaman pertamanya menjalankan puasa Ramadhan pasca memeluk Islam dua tahun lalu.
"Makanya saya bilang, rancangan Allah sempurna itu ada di situ," tuturnya dalam program Deep Talk with Profesor: Puasa di Mata Batin drg. Carissa, di kanal YouTube Prof. Suteki, Kamis (14/4/2022).
Ia berkisah 'serunya' pertama kali menikmati bulan Ramadhan. "Tak lama setelah bersyahadat, masuk Ramadhan. Karena pandemi, masjid-masjid lockdown. Baru tahun ini saya bisa tarawih," tuturnya.
Kemudian drg. Carissa menceritakan, awal ia belajar shalat tarawih. Prinsipnya, apa yang menjadi bagiannya, itu yang ia lakukan, saat ia harus belajar ya belajar.
Ia mengungkapkan debar hatinya kala shalat sembunyi-sembunyi khawatir ketahuan (mantan) suami dan orang tuanya. Pada saat malam Ramadhan pertama, selepas kerja ia memohon pada Allah agar diberi kesempatan shalat tarawih.
Pas sampai rumah katanya, suami, anak, dan ART sedang ke rumah mertua hingga ia bisa menunaikan shalat tarawih. Tepat selesai shalat, terdengarlah suara pagar terbuka. "Masya Allah," serunya.
Ia pun meminta pada Allah agar mengizinkan menyelesaikan membaca terjemahan Al-Qur'an sebelum suami dan orang tua tahu (keislamannya).
"Supaya saya enggak salah menjawab kalau saya disidang atau apa. Takutnya nanti malah menjelekkan Islam. Alhamdulillah, Allah juga kabulkan itu," ujarnya dengan tersenyum.
"Alhamdulillah, saya bener-bener selesai membaca terjemahan Al-Qur'an dan beberapa hari kemudian saat mau shalat tahajud saya ketahuan sama mantan suami," kenangnya.
Lalu ia menyampaikan bagaimana reaksi keluarganya, disidang, disuruh minum padahal puasa, dibawa ke kantor polisi untuk BAP, dan seterusnya.
Namun, di tengah kesulitannya saat itu, ia merasa Allah begitu banyak memberinya kemudahan.
"Itu berkesan banget, dan Allah itu selalu inna ma'al 'usri yusra. Itu terasa sekali. Ada apa itu, kemudahan Allah kasih, Allah kasih," cetusnya.
Lebih lanjut ia berkisah, saat Idulfitri pertama, ia dan anaknya diamankan di pondok pesantren Ustazah Irena Handono.
"Puasa, Idulfitri, hingga tiga bulan saya berada di pesantren," pungkasnya.[] Puspita Satyawati
0 Comments